TikTok Dikabarkan Jatuh ke Tangan Oracle, Pinangan Microsoft Ditolak

- TikTok sedang dalam proses melepas unit operasionalnya di Amerika Serikat ke perusahaan setempat agar tidak diblokir di Negeri Paman Sam Tersebut. Dua nama yang santer disebut sebagai pelamar adalah Oracle dan Microsoft.
Belakangan, Microsoft memastikan diri mundur dan tidak jadi mengakuisisi bisnis TikTok di AS setelah pinangannya ditolak oleh ByteDance selaku pemilik media sosial tersebut. Hal tersebut dinyatakan oleh Microsoft dalam sebuah laman berisi pengumuman.
Hanya sekitar satu jam setelah Microsoft menerangkan penolakan ByteDance, muncul kabar bahwa Oracle telah memenangkan proses tawar-menawar atas operasional TikTok di Amerika Serikat.
Baca juga: Indonesia Sumbang Angka Unduhan TikTok Terbanyak di Dunia
Kesepakatan dengan Oracle disebut tidak akan berstruktur layaknya penjualan secara langsung. Alih-alih demikian, Oracle bakal ditunjuk sebagai "mitra teknologi terpercaya" yang akan membantu menjalankan operasional TikTok di AS dengan teknologi cloud miliknya.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Senin (14/9/2020), Microsoft sebelumnya mengincar pembelian bisnis TikTok di beberapa negara, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
Dengan ditunjuknya Oracle sebagai "mitra teknologi", arah pembicaraan agaknya telah berubah untuk mempertimbangkan opsi lain di luar akuisisi secara utuh.
ByteDance hendak menjual bisnis TikTok di AS karena tekanan dari Presiden Donald Trump yang mengancam bakal memblokir apabila media sosial tersebut tak dimiliki perusahaan Amerika Serikat.
Baca juga: Benarkah TikTok Mengirim Data Penggunanya ke China?
TikTok yang memiliki sekitar 100 juta pengguna aktif bulanan di AS dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional karena dicurigai memata-matai pengguna dan meneruskan informasinya ke pemerintah China.
Trump awalnya memberi ByteDance tenggat waktu selama 45 hari hingga pertengahan untuk finalisasi penjualan TikTok ke perusahaan AS. Belakangan, deadline itu diperpanjang 90 hari hingga 12 November mendatang.
Terkini Lainnya
- Menjajal Huawei MatePad Pro 13.2, Tablet Tipis yang Siap Rilis di Indonesia
- 5 Fitur Baru di DM Instagram, Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 14 dan SE 2022 Pensiun
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- 50 Istilah Asing Teknologi dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Galat dan Diska Lepas
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Gojek dan Grab Boleh Angkut Penumpang Selama PSBB di Jakarta
- Huawei Resmikan Petal Search, Mesin Pencari Saingan Google
- Sony Gelar Acara 17 September, Harga PS5 Bakal Diumumkan?
- Cerita Pria Asal Indonesia Dibayar Adobe Rp 90 Juta Karena Foto Editan
- Syarat Kecepatan Internet untuk Streaming Netflix, Disney Plus, HBO Go, dan Amazon Prime