Gojek dan Grab Boleh Angkut Penumpang Selama PSBB di Jakarta
- Dalam dua pekan ke depan Jakarta akan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB). Berbeda dengan PSBB pertama beberapa bulan lalu, angkutan ojek online seperti Gojek dan Grab kali ini tetap dapat beroperasi mengangkut penumpang.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ada sebelas sektor perusahaan yang masih bisa beroperasi saat PSBB kali ini, salah satunya adalah perusahaan di sektor angkut barang dan penumpang.
"Motor berbasis aplikasi diperbolehkan untuk mengangkut barang dan penumpang dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat," ujar Anies dalam konferensi pers terkait kebijakan PSBB, Minggu (13/9/2020.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini akan mulai berlaku pada Senin (14/9/2020) hingga Minggu (26/9/2020).
Anies juga mengatakan bahwa detail serta aturan-aturan terkait hal tersebut akan segera disusun melalui SK Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Baca juga: Tak Perlu Ganti Aplikasi Gojek Saat ke Singapura, Thailand, dan Vietnam
Tak hanya itu, Anies juga menjelaskan bahwa nantinya mobilitas penduduk akan mulai dikurangi, termasuk jumlah kapasitas kendaraan umum yang dibatasi hingga 50 Persen.
Pemerintah juga akan membatasi jumlah penumpang dan frekuensi layanan serta armada transportasi darat, kereta, kapal dan laut.
Adapun kendaraan pribadi seperti mobil, hanya boleh diisi maksimal 2 orang per baris kursi kecuali kendaraan tersebut mengangkut keluarga yang berdomisili 1 rumah.
Namun, apabila tidak satu domisili maka wajib mengikuti ketentuan maksimal 2 orang per baris.
Pemerintah DKI Jakarta pun melonggarkan kebijakan ganjil genap yang nantinya akan ditiadakan selama PSBB dua pekan ke depan.
Baca juga: Duo Unicorn Gojek dan Grab Dibuat Merana oleh Corona
Adapun 11 bidang usaha vital yang masih boleh berjalan dengan kapasitas minimal adalah bidang usaha di sektor Kesehatan, Bahan Pangan dan Minuman, Energi, Komunikasi, Keuangan, Logistik, Perhotelan, Konstruksi, Industri Strategis, Perbankan, dan pasar modal.
Tak hanya itu, sektor pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional dan sektor kebutuhan sehari-hari juga masih diperbolehkan beroperasi secara minimal.
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia
- Sony Gelar Acara 17 September, Harga PS5 Bakal Diumumkan?
- Cerita Pria Asal Indonesia Dibayar Adobe Rp 90 Juta Karena Foto Editan
- Cakupan 4G di Indonesia Kurang dari Setengah Keseluruhan Wilayah
- Facebook Luncurkan Campus, Mirip Facebook Versi Awal
- XL Luncurkan Paket Data Unlimited untuk Pelanggan Pascabayar