Pemerintah Percepat Digitalisasi Televisi, Cegah Kesenjangan Antarnegara
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tengah berupaya untuk mempercepat digitalisasi nasional, terutama di sektor penyiaran digital lewat kebijakan migrasi TV analog ke digital (analog switch off/ASO).
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam konferensi pers online yang disiarkan secara langsung di YouTube KemkominfoTV, Senin (6/7/2020).
Menurut Johnny, ada sejumlah alasan mengapa digitalisasi televisi ini harus diakselerasi. Alasan pertama adalah ketertinggalan Indonesia terkait penerapan ASO itu sendiri, khususnya dengan negara-negara tertangga.
Baca juga: Migrasi TV Analog ke Digital Bisa Hemat Bandwidth 112 MHz
Thailand dan Vietnam, misalnya, mulai merampungkan program ASO di tahun 2020 ini. Bahkan, Malaysia dan Singapura sudah menyelesaikan ASO pada 2019.
Kesenjangan program ASO ini, menurut Johnny, lantas berpotensi bakal menimbulkan potensi permasalahan diplomatis antarnegara.
"Apabila Indonesia terlalu lama menyelesaikan isu ASO ini, maka akan muncul potensi permasalahan dengan negara tetangga, khususnya di wilayah perbatasan," ujar Johnny.
"Situasi ini berpotensi memunculkan sengketa internasional, sehingga harus dilakukan penataan spektrum frekuensi radio yang diharmonisasi dengan negara tetangga," imbuh Johnny.
Selain mencegah masalah diplomatik, akselerasi ASO juga diperlukan guna memberikan layanan televisi yang baik bagi masyarakat, selaras dengan kemajuan teknologi, berikut menjaga keberlangsungan para investor di industri penyiaran.
Meningkatkan kualitas internet broadband
Johnny melanjutkan, penyelesaian program ASO sendiri mesti dilakukan demi meningkatkan kualitas layanan internet broadband di Tanah Air.
Sebab, frekuensi 700 MHz (frekuensi yang masih dipakai untuk penyiran televisi analog) sendiri memang ideal untuk layanan akses internet broadband.
Baca juga: Menkominfo Minta Tambahan Anggaran untuk Percepat Digitalisasi Nasional
"Dengan migrasi teknologi digital (ASO), maka dari 328 MHz yang saat ini seluruhnya digunakan untuk penyiaran televisi teknologi analog, akan dihasilkan penggunaan efisiensi spektrum untuk menambah kapasitas jangkauan dan kualitas internet broadband," jelas Johnny.
Adapun efisiensi spektrum yang dimaksud Johnny disebut dengan istilah digital dividend, dengan angka penghematan spektrum frekuensi sekitar 112 MHz, yang bisa dipakai untuk peningkatan kualitas internet tadi.
Johnny pun mengimbau seluruh pihak terkait agar berjalan seirama dengan pemerintah untuk mempercepat digitalisasi televisi atau ASO ini.
"Pihak-pihak yang tidak sejalan atau berlawanan arah dengan kebijakan (ASO) ini sama dengan tidak mengikuti atau menghambat misi besar pemerintah, bersama-sama ekosistem, untuk percepatan transformasi digital Indonesia," pungkas Johnny.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Istilah HP Kentang untuk Ejek Ponsel Pas-pasan, dari Mana Asal-usulnya?
- E-mail dan Nomor Ponsel Pengguna Tokopedia Beredar di Medsos, Ini Bahayanya
- Bocoran Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Beredar lewat Link di Facebook
- "Bug" di Facebook Bikin Ribuan Pengembang Bisa Akses Data Pengguna
- Xiaomi Dikabarkan Gandeng MediaTek untuk Bikin Chip Smartphone Sendiri