Google Akuisisi North, Perusahaan Kacamata Augmented Reality
- Google dilaporkan telah mengakuisisi North, sebuah perusahaan pembuat kacamata pintar berbasis Augmented Reality (AR) asal Kanada.
Raksasa teknologi tersebut menilai bahwa North memiliki faktor-faktor dan keahlian teknis yang dapat membantunya dalam mengembangkan perangkat berteknologi AR di masa yang akan datang.
Nilai akuisisi North tidak diungkapkan. Namun, kabarnya Google mengeluarkan uang sebesar 180 juta dollar AS atau Rp 2,1 triliun. Dengan akuisisi tersebut, North akan mulai mematikan fungsi-fungsi di produk kacamata pintar miliknya, Focals.
Baca juga: Google Rilis Fitur untuk Mencegah Spam dan Penipuan Lewat Telepon
Artinya, pengguna yang sebelumnya telah merogoh kocek hingga 1.000 dollar AS (Rp 14,4 juta) untuk mendapatkan Focals generasi pertama, bakal tak bisa menggunakan kacamata tersebut dalam waku dekat.
Focals merupakan perusahaan asal Kanada yang membuat kacamata pintar dengan teknik proyeksi laser di lensa. Produk pertamanya, kacamata Focals 1.0 (generasi pertama), dirilis pada Januari 2019 dengan banderol seperti tersebut di atas.
Harga Focals 1.0 turun drastis menjadi hanya 600 dollar AS (Rp 8,6 juta) dalam waktu satu bulan setelah debut perdananya, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Kamis (2/7/2020).
Baca juga: Google Siapkan Fitur Ganti Background Mirip Zoom untuk Meet
Kacamata pintar Focals terhubung ke smartphone melalui Bluetooth untuk melakukan beberapa hal seperti meneruskan notifikasi dan pesan dari ponsel. Kendali dilakukan lewat cincin yang dipasang di jari.
Upaya North mengembangkan kacamata pintar bisa dibilang tidak mulus. Tahun lalu, North memberhentikan hampir 500 karyawannya karena kesulitan keuangan. Produksi kacamata pintar generasi kedua sempat direncanakan, namun batal setelah akuisisi oleh Google.
North akan bergabung dengan tim Google di Kitchener-Waterloo, Kanada. Google sendiri diketahui memiliki produk kacamata pintar untuk bisnis dan developer. Belum diketahui apakah North nanti akan ikut serta dalam pengembangannya atau tidak.
Terkini Lainnya
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- WhatsApp Punya 5 Fitur Baru, Apa Saja?
- Mengenal 3 Startup "Lulusan" Xcelerate yang Akan Masuk Ekosistem Gojek
- Facebook Bikin Perangkat VR Berbentuk Kacamata
- Gojek Perkenalkan Tiga Startup "Lulusan" Terbaik Program Xcelerate
- Pengalaman Main Game Mobile di Indonesia Mendapat Nilai Buruk