8 Menit 46 Detik, Cara Spotify Kenang Kematian George Floyd

- Guna menghormati tewasnya George Floyd minggu lalu, aplikasi streaming musik Spotify membisukan suara selama 8 menit 46 detik pada playlist musik dan podcast tertentu di platformnya.
Durasi 8 menit 46 detik itu merujuk pada lamanya insiden yang menimpa George Floyd di Minneapolis, Amerika Serikat (AS) yang berujung pada kematian.
George Floyd tewas usai leher bagian belakangnya ditindih dengan lutut oleh polisi bernama Derek Chauvin, ketika tiarap sedang diamankan. Laporan penyelidikan menyebut Floyd ditindih selama 8 menit 46 detik.
Baca juga: Dukungan Google, Twitter, Instagram dkk atas Aksi Protes Kematian George Floyd
Meski pria kulit hitam itu telah berteriak meminta tolong karena tidak bisa bernafas, Chauvin tak menghiraukan, sehingga berujung pada kematian. Floyd diamankan polisi atas tuduhan melakukan transaksi dengan uang palsu.
Tewasnya seorang kulit hitam di tangan polisi kulit putih ini pun memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) dengan mengangkat isu rasialisme.
Sebagai bentuk protes atas peristiwa rasialisme tersebut, Spotify pun menggarap kampanye bertajuk "Blackout Tuesday" di platformnya.
Dalam sebuah posting blog, Spotify mengatakan bahwa aksi protes tersebut dilakukan sebagai gerakan untuk menolak ketidaksetaraan ras yang menimpa warga Amerika Serikat.
"Tanggal 2 Juni adalah Blackout Tuesday, yaitu hari untuk bersatu dan mendukung warga berkulit hitam. Kami juga akan mengajak karyawan, teman, mitra, dan para seniman
untuk memerangi rasisme dan ketidakadilan," tulis Spotify dalam blog resminya.
Selain membisukan suara selama 8 menitan pada playlist, Spotify juga akan menghentikan sementara semua publikasi media sosial, mengganti gambar utama pada podcast dan playlist dengan gambar berwarna hitam.
Baca juga: Buntut Kematian George Floyd, Android 11 Batal Meluncur Minggu Ini
Spotify pun akan mempromosikan lagu dan podcast yang diciptakan oleh seniman berkulit hitam, yang dikurasi secara khusus melalui opsi Black History, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Selasa (2/6/2020).
Sejumlah label rekaman seperti Atlanta Records dan Atlantik juga turut mendukung aksi tersebut dengan menerbitkan tagar #TheShowMustBePaused.
Tak hanya Spotify, perusahaan Viacom CBS juga membisukan layanannya selama 8 menit 46 detik di seluruh kanal maupun jaringan TV kabelnya mulai hari Senin (1/6/2020) waktu setempat.
Terkini Lainnya
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Microsoft PHK Puluhan Jurnalis, Diganti Kecerdasan Buatan
- Penjualan Smartphone Global Turun, Xiaomi Malah Naik
- Rilis iPhone 12 Dikabarkan Bakal Tertunda hingga November
- Samsung Setop S Voice dan 3 Layanan Lain
- Acara PlayStation 5 Ditunda, Bentuk Solidaritas Sony atas Kematian George Floyd