Apple Didenda Rp 374 Miliar karena Sengaja Bikin iPhone Jadi "Lemot"

- Apple didenda Rp 25 juta Euro atau sekitar Rp 374 miliar oleh regulator asal Perancis (DGCCRF) gara-gara sengaja menurunkan performa sejumlah model iPhone lawas lewat pembaruan (update) iOS pada akhir 2017 lalu.
Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis pihak DGCCRF, Apple didenda lantaran ketahuan tidak menginformasikan kepada para pengguna iPhone lawas bahwa memasang pembaruan iOS (versi 10.2.1 dan 11.2) bisa memperlambat perangkat.
Adapun iPhone lawas yang dimaksud oleh DGCCRF merupakan model iPhone 6, iPhone SE, dan iPhone 7.
Baca juga: Strategi Apple Bikin Lemot iPhone Lawas Berujung di Pengadilan
Menanggapi denda yang dilayangkan pihak DGCCRF, pihak Apple tidak mengelak dan sepakat untuk menebus kesalahannya dengan membayar nominal yang telah disebutkan.
"Tujuan kami selalu ingin membuat produk yang aman yang diapresiasi oleh para klien kami, dan membuat iPhone tetap awet selama mungkin adalah satu hal yang penting," ujar pihak Apple, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari ZDNet, Minggu (9/2/2020).
"Kami senang telah menyelesaikan masalah ini dengan DGCCRF," imbuh mereka.
Selain membayar denda, Apple juga setuju untuk memampang informasi di situs resmi Apple (versi bahasa Perancis) yang menyatakan bahwa mereka telah melakukan praktik bisnis yang tidak sehat, dan telah membayar denda atas kesalahan tersebut.
"Pengakuan" itu akan ditayangkan di situs Apple selama satu bulan penuh, tapi tidak disebutkan kapan bakal dimulai.
Dibikin pelan supaya beli baru?
Masalah ini bermula pada akhir 2017 lalu saat sejumlah pengguna iPhone model lawas, seperti iPhone 6 hingga iPhone SE, mengeluh lantaran perangkatnya tiba-tiba menjadi "lemot" alias lambat setelah melakukan pembaruan iOS.
Baca juga: iPhone Lawas Sengaja Dibikin Lemot oleh Apple, Mengapa?
Beberapa waktu kemudian, Apple mengaku bahwa pihaknya memang sengaja memperlambat kinerja model-model iPhone lawas dengan dalih menurunkan kinerja CPU agar baterai iPhone tidak bermasalah.
Meski begitu, tidak sedikit yang berspekulasi bahwa kesengajaan itu hanyalah trik Apple semata untuk mendorong pengguna agar membeli iPhone model baru.
Untuk menebus kesalahannya, Apple pun sempat menggelar program diskon ganti baterai untuk para pengguna iPhone 6 atau yang lebih baru pada Januari 2018 lalu.
Baca juga: Penjualan iPhone Lesu, Apple Salahkan Program Ganti Baterai
Program ini digelar selama satu tahun penuh dan menawarkan potongan harga baterai iPhone sebesar 29 dollar AS (harga normal 79 dollar AS).
Namun, hal itu tidak menghentikan regulator Perancis untuk menginvestigasi masalah kontroversial soal pembaruan iOS yang bisa bikin iPhone lemot tadi.
Terkini Lainnya
- Ada Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- Oppo Gandeng Google Bikin Agentic AI, Bikin HP Makin Pintar
- Game "The Last of Us Complete" Dirilis untuk PS5, Versi Lengkap Part I dan II
- Fujifilm Instax Mini 41 Meluncur, Kamera Foto Instan Gaya Retro
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Microsoft Tutup Skype, Pelanggan Ini Tuntut Uangnya Dikembalikan
- Awas Klik File di WhatsApp Desktop Bisa Kena Malware, Update Sekarang!
- Pasar PC Global Tumbuh 9 Persen Awal 2025, Ini Penyebabnya
- AMD Rilis Ryzen 8000 HX, Chip Murah untuk Laptop Gaming