5 Besar Vendor PC Global Awal Tahun 2025 Versi Canalys

- Pasar PC global dilaporkan tumbuh pada kuartal pertama (Januari-Maret) 2025. Menurut laporan firma riset pasar Canalys, pada periode ini, volume pengiriman (shipment) desktop, notebook, dan workstation naik 9,4 persen menjadi 62,7 juta unit.
Dari total shipment tersebut, Lenovo tercatat menjadi vendor yang paling banyak mengirimkan PC ke pasar dunia, yakni mencapai 15,204 juta unit. Angka ini mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 10,7 persen.
Dengan volume pengiriman tersebut, ini mengantarkan Lenovo menguasai 24,2 persen pangsa pasar (market share) dan menjadikannya sebagai penguasa pasar PC global pada kuartal I-2025.
Produsen komputer Hewlett Packard (HP Inc.) berada di belakang Lenovo dengan total shipment 12,761 juta unit dan market share 20,3 persen. HP Inc. mencetak pertumbuhan tahunan 6,1 persen.
Baca juga: Asus Gaming V16 Resmi di Indonesia, Laptop Gaming Murah Harga Rp 13 Jutaan
Selanjutnya, Dell mengamankan posisi ketiga dalam daftar 5 besar penguasa PC global kuartal I-2025.
Vendor PC asal Amerika Serikat ini tercatat mengirimkan 9,548 juta unit PC dan mengamankan 15,2 persen market share. Performa pengiriman PC Dell ini tumbuh 4 persen dari tahun lalu.
Apple dan Asus melengkapi daftar 5 besar penguasa PC global kuartal I-2025.
Apple tercatat mengirimkan 6,546 juta unit Mac, lebih banyak dari Asus yang mengirimkan 4,034 juta unit PC ke pasar global. Dari segi market share, Apple menguasai 10,4 persen pangsa pasar, sedangkan Asus mengamankan 6,4 persen.
Dari aspek pertumbuhan, kondisi Apple dan Asus berbeda drastis. Menurut data Canalys, Apple mencetak pertumbuhan tahunan mencapai 22,1 persen. Ini menjadikan Apple sebagai vendor PC dengan pertumbuhan paling cepat dibandingkan vendor lainnya.
Baca juga: Asus Gaming V16 Resmi di Indonesia, Laptop Gaming Murah Harga Rp 13 Jutaan
Sementara, pertumbuhan tahunan Asus 10,8 persen.
Selengkapnya, berikut daftar 5 besar vendor PC global kuartal pertama (Q1) 2025 versi Canalys:
5 besar vendor PC global kuartal pertama (Q1) 2025 | Shipment Q1 2025 | Market share Q1 2025 | Shipment Q1 2024 | Market share Q1 2024 | Pertumbuhan tahunan |
Lenovo | 15,204 juta unit |
24,2 persen |
13,735 juta unit |
24 persen | 10,7 persen |
HP Inc. | 12,761juta unit | 20,3 persen | 12,029 juta unit | 21 persen | 6,1 persen |
Dell | 9,548 juta unit | 15,2 persen |
9,273 juta unit |
16,2 persen | 3 persen |
Apple |
6,546 juta unit |
10,4 persen |
5,359 juta unit |
9,3 persen | 22,1 persen |
Asus | 4,034 juta unit | 6,4 persen |
3,708 juta unit |
6,5 persen | 8,8 persen |
Lainnya |
14,656 juta unit |
23,4 persen |
13,231 juta unit |
23,1 persen | 10,8 persen |
Total |
62,749 juta unit |
100 persen |
57,335 juta unit |
100 persen | 9,4 persen |
Pasar PC tumbuh, vendor antisipasi tarif Trump

Tarif Trump adalah perintah eksekutif dari Presiden AS Donald Trump berupa persentase pajak yang dikenakan terhadap nilai suatu barang yang diimpor dari negara lain ke AS.
"Pengiriman PC mengalami lonjakan pada Q1 2025, didorong oleh para vendor yang mempercepat pengiriman ke AS untuk mengantisipasi pengumuman tarif awal," kata Dutt dalam keterangan tertulis Canalys, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari di laman Canalys Newsroom, Jumat (11/4/2025).
Baca juga: Trump Naikkan Tarif Impor China 125 Persen Saat Negara Lain Turun, Apple Makin Tertekan
Dutt memprediksi, setelah tarif Trump benar-benar diterapkan, kuartal berikutnya tahun ini kemungkinan akan mengalami perlambatan karena tingkat persediaan kembali normal dan pelanggan menghadapi harga yang lebih tinggi.
Per Kamis (10/4/2025), Presiden Trump mengumumkan menunda penerapan tarif terhadap sebagian besar mitra dagang AS selama 90 hari, dengan pengecualian terhadap China.
Selama periode tiga bulan ke depan, Trump hanya akan mengenakan tarif sebesar 10 persen sebagai bentuk tarif timbal balik.
Tujuannya kemungkinan untuk meredakan ketegangan global dan membuka ruang negosiasi, sambil tetap menekan China dengan tarif tinggi (kini mencapai 125 persen).
Kenaikan tarif diprediksi akan memberikan tekanan lebih besar pada daya beli konsumen, karena pembelian PC dengan harga yang semakin tinggi harus bersaing dengan kebutuhan lain yang juga mengalami inflasi.
Sektor bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), juga kemungkinan besar akan terdampak.
Dutt berpendapat, ini dapat menghambat laju pembaruan perangkat ke sistem terbaru sebelum batas waktu berakhirnya dukungan (End of Support) Windows 10 pada Oktober 2025.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor PC Global Awal Tahun 2025 Versi Canalys
- Oppo Find X8 Ultra Meluncur, HP Flagship dengan Periskop Ganda 50 MP
- iPhone 16, 16 Plus, 16 Pro, 16 Pro Max, dan iPhone 16e Mulai Dijual di Indonesia Hari Ini
- Trump Ingin Apple Produksi iPhone di AS, Pengamat: Halu
- Trump Kenakan Tarif Impor China 145 Persen, Saham Apple, Meta, dkk Berguguran
- iPhone 16 Resmi Dijual Hari Ini, Antrean iBox, Digimap, Hello Store mulai Pukul 10.00 WIB
- Mengapa Apple Rakit iPhone dkk di China, Bukan di AS?
- Mau Beli iPhone 16? Pertimbangkan 8 Hal Ini Dulu
- Cara Menggunakan Grok AI di HP Android dan iPhone
- Google Rilis Gemini 2.5 Flash, Model AI yang Irit Daya dan Kencang
- iPhone 16 Resmi Dijual di Indonesia Besok, Gerai iBox Tutup Cepat Hari Ini
- Nvidia Akhirnya Boleh Jual Chip AI Lagi ke China Setelah Rayu Trump
- Samsung Galaxy A26 5G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- 6 Cara Hentikan Telepon Pinjol yang Mengganggu di iPhone dan Android
- Arti Kata “Stecu”, Bahasa Gaul yang Lagi Viral di TikTok
- Trump Ingin Apple Produksi iPhone di AS, Pengamat: Halu
- Google Rilis Gemini 2.5 Flash, Model AI yang Irit Daya dan Kencang
- Nvidia Akhirnya Boleh Jual Chip AI Lagi ke China Setelah Rayu Trump
- Saham Apple Naik 15 Persen setelah Pengumuman Tarif Trump
- Trump Tunda Tarif Impor, Pasar Kripto "Menghijau"