cpu-data.info

Trump Kenakan Tarif Impor China 145 Persen, Saham Apple, Meta, dkk Berguguran

Ilustrasi saham. Apa itu trading halt? Trading halt adalah. Trading halt IHSG.
Lihat Foto

- Eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China terus meningkat. Pada Kamis (10/4/2025), Gedung Putih mengonfirmasi bahwa China dikenakan minimal total tarif impor sebesar 145 persen untuk semua barang yang diimpor ke AS.

Gedung Putih mengklarifikasi bahwa tarif 125 persen yang sebelumnya diumumkan Presiden Trump, merupakan tambahan tarif dari yang sudah dikenakan sebelumnya.

Beberapa barang sudah dikenakan tarif impor sebesar 20 persen, sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. Ada pula beberapa jenis barang yang dikenakan tarif impor di atas 20 persen.

Baca juga: Trump Ingin Apple Produksi iPhone di AS, Pengamat: Halu

Misalnya, baja, alumunium, mobil dan suku cadang mobil, sudah lebih dulu dikenakan tarif impor sebesar 25 persen.

Artinya, total tarif impor dari China bisa saja lebih dari 145 persen, tergantung jenis barang yang dibawa ke AS, sebagaimana dilaporkan The New York Times.

Klarifikasi Gedung Putih ini mendapat respons negatif dari pasar. Menurut laporan CNBC, saham beberapa perusahaan teknologi beruguguran, Kamis (10/4/2025) setelah pengumuman dari Gedung Putih.

Saham Apple turun 4 persen setelah sebelumnya sempat naik 15 persen saat Trump mengumumkan penundaan tarif 90 hari untuk sebagian besar mitra dagangnya.

Baca juga: Saham Apple Naik 15 Persen setelah Pengumuman Tarif Trump

Kemudian, saham Tesla dan Meta juga turun sekitar 7 persen. Amazon dan Nvidia dilaporkan masing-masing turun setidaknya 5 persen.

Sementara itu, Microsoft dan Alphabet (induk perusahaan Google), juga turun masing-masing 2 persen dan 4 persen secara berurutan.

Beberapa saham perusahaan semikonduktor yang bergantung pada produksi manufaktur di luar AS juga terdampak.

Perusahaan VanEck Semiconductor ETF misalnya, sahamnya anjlok 7 persen.

Sebenarnya, semikonduktor menjadi salah satu sektor yang dikecualikan tarif impor Trump, sebagaimana dilaporkan WSJ.

Akan tetapi, pabrikan chipset tetap mengambil langkah antisipasi dengan menjual sahamnya karena khawatir tarif impor akan menggerogoti permintaan pasar, sehingga merugikan secara ekonomi.

Baca juga: Nvidia Akhirnya Boleh Jual Chip AI Lagi ke China Setelah Rayu Trump

Saham beberapa perusahaan semikonduktor lain juga tercatat turun, seperti Marvel Tecnology, Qorvo, dan Skyworks Solution kompak turun 11 persen. Sedangkan Advanced Micro Devices, Intel, dan Micron Technology juga turun 10 persen.

China merupakan sumber impor terbesar kedua bagi AS dan produsen utama smartphone, mainan, komputer, serta barang dan komponen elektronik lain di dunia.

Hingga saat ini, perang dagang AS-China masih berlangsung dan berdampak secara global. Perubahan tarif resprokal yang cepat dari dua negara adidaya itu, membuat kebingungan yang signifikan bagi para importir, terutama yang banyak bergantung pada China.

Bagi importir, membawa satu kontainer produk dengan tarif impor yang naik dari 125 persen ke 145 persen, selisihnya bisa sampai ribuan dollar AS, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Jumat (11/4/2025).

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat