Harga Bitcoin Anjlok Efek Janji Semu Donald Trump

- Harga mata uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin terjun bebas ke level 83.741,94 dollar AS (sekitar Rp 1,37 miliar) per keping dalam perdagangan pada Kamis (27/2/2025).
Padahal, harga Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada 20 Januari 2025 lalu, seharga 109.114,88 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 1,79 miliar) per keping. Momen itu bertepatan dengan hari dilantiknya Donald Trump sebagai presiden terpilih AS ke-47.
Bila dibandingkan dengan rekor tertingginya, harga Bitcoin pada hari kemarin turun sekitar 23,3 persen.
Tren harga Bitcoin pada Februari 2025 ini memang fluktuatif, di mana harganya berada di atas 100.000 dollar AS pada awal bulan. Namun sejak 5 Februari 2025, harganya terus turun di bawah harga tersebut, sebagaimana pantauan KompasTekno dari Coin Market Cap.
Baca juga: Lupa Password 10 Tahun, Komputer Berisi Bitcoin Rp 48 Miliar Akhirnya Bisa Dibuka
Adapun penyebab penurunan harga Bitcoin ini salah satunya ditaksir karena antusiasme pasar memudar akan harapan baru yang ditaruh kepada Trump.
Donald Trump yang sebelumnya anti-kripto, kini berbalik mendukung industri ini. Saat kampanye pada Juli 2024, Trump sesumbar bakal membuat "cadangan Bitcoin nasional yang strategis".
Kemudian pada Desember 2024, Trump mengumumkan rencananya mencalonkan Paul Atkins, salah satu pendukung kripto, sebagai kepala Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SCC).
Karena beberpa hal itu dan lainnya, pasar menaruh harapan positif pada Trump, akan membuat kebijakan yang ramah kripto.
Sayangnya, hingga lima pekan usai dilantik pada Januari 2025 lalu, janji-janji itu terlihat semu. Pasalnya, belum ada gebrakan dari Trump yang dinilai menguntungkan kripto. Antusias investor ke Trump juga jadi pudar.
Baca juga: Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Lagi, Efek Kemenangan Donald Trump
"Terdapat perubahan ekspektasi terkait sikap pemerintahan Trump terhadap kripto," kata Gadi Chait, Manager Investasi di Xapo Bank.
Michael Dempsey, Managing Partner di perusahaan ventura Compound bahkan menilai bahwa banyak dari penggemar kripto melebih-lebihkan dampak positif (Trump) terhadap cryptocurrency.
Cadangan Bitcoin juga belum memenuhi harapan investor. Pada 23 Januari 2025 lalu, Trump mengusulkan pembuatan "cadangan aset digital nasional" yang akan menghimpun sitaan mata uang kripto oleh Pemerintah Federal secara legal.
Total bitcoin milik pemerintah AS mencapai sekitar 198.000 keping bitcoin, dihimpun KompasTekno dari Ars Technica, Kamis (27/2/2025). Namun Departemen Kehakiman sudah mendapat persetujuan untuk menjual 69.370 bitcoin dari sitaan sebelumnya.
Trump sesumbar tidak menjual Bitcoin yang dimiliki pemerintah AS, walaupun memiliki hak hukum untuk melakukannya. Namun belum dapat dipastikan apakah aset digital sitaan itu jadi dijual atau tidak.
Terkini Lainnya
- Vivo X200 Ultra Resmi, HP Flagship yang Bisa "Disulap" Jadi Kamera DSLR
- Daftar Kode Negara iPhone dan Cara Mengeceknya
- Pemerintahan Trump Anggap QRIS, PGN, dan Produk Bajakan di Mangga Dua Hambat Perdagangan
- Apa Itu Italian Brainrot atau Meme Anomali yang Lagi Viral di TikTok?
- Terungkap, Alasan Bos Apple Pilih Rakit iPhone di China
- Jangan Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT
- Nvidia Rilis Zorah, Demo Game "GeForce RTX 50" yang Terlalu Nyata
- Celah Keamanan Internet yang Eksis 23 Tahun Akhirnya Ditutup
- 35 Link Twibbon Hari Bumi 2025 Siap Pakai, Lengkap dengan Ucapan Bijak
- Fitur Baru WA di Indonesia, Bisa Bikin Paket Stiker Sendiri
- 35 Daftar HP Mendukung E-SIM Tri dan Cara Belinya
- Kenapa Tidak Bisa Menerima Kode OTP SMS? Begini Penyebabnya
- 4 Tips Dapat Penghasilan Tambahan lewat Instagram
- Samsung Galaxy M56 Bawa Desain Kamera Baru, Bodi Tipis, dan Android 6 Generasi
- Moto Book 60 Resmi, Laptop Pertama Buatan Motorola
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Resmi di Indonesia, Harga Rp 17 Juta
- Bybit Siapkan Rp 2 Triliun bagi Pelacak Hacker Kripto, 5 Orang Berhasil
- Ini Daftar Janji Apple yang Meluluhkan RI Buka Blokir iPhone 16
- Apple Bayar Rp 2,6 Triliun ke Indonesia agar Bisa Jualan iPhone hingga 2028
- Laptop Kelas Menengah Jadi "Senjata" Qualcomm Pasarkan Snapdragon X