Nvidia Akuisisi Startup Asal Israel demi Perkuat Infrastruktur AI
- Nvidia, perusahaan yang memproduksi chip pemrosesan grafis asal Amerika Serikat, resmi mengakuisisi startup kecerdasan buatan (AI) asal Israel, Run:AI.
Nilai akuisisi ini tidak diumbar. Namun, dilansir dari Tech Crunch, seorang sumber mengungkap bahwa transaksinya mencapai 700 juta dollar AS (sekitar Rp 11,2 triliun).
Akuisisi ini sebenarnya sudah diumumkan sejak April lalu. Namun, proses transaksi dan persetujuan regulasi setempat baru selesai pada pekan ini.
Baca juga: Sejarah Nvidia, Produsen Kartu Grafis yang Berawal dari Nongkrong Sambil Ngopi
Run:AI adalah perusahaan AI yang mengembangkan perangkat lunak (software) yang berkaitan dengan AI. Software Run:AI nantinya akan mendukung insfrastruktur AI Nvidia.
Software buatan Run:AI disebut bsia menekan kebutuhan GPU yang diperlukan untuk menjalankan beban kerja AI. Caranya adalah dengan mengoptimalkan kinerja neural networks lebih efisien.
Menurut Run:AI, infrastruktur yang didukung software buatannya bisa menjalankan beban kerja AI 10 kali lipat lebih banyak, sebagaimana dirangkum dari Silicon Angle.
Sebelumnya, produk dan layanan Run:AI hanya dikhususkan berjalan untuk Nvidia saja. Namun dengan akuisisi ini, Run:AI akan membuka (open source) infrastruktur AI mereka ke publik.
Dengan begitu, perusahaan lain, termasuk para kompetitor macam AMD hingga Intel, bisa menikmati dan mengadopsi layanan Run:AI.
"Kami tidak sabar untuk mengerahkan seluruh kemampuan dan talenta yang kami miliki untuk memperluas pasar kami," kata Run:AI, sebagaimana dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (31/12/2024).
"Membuka infrastruktur dan perangkat lunak (software) AI kami ke publik akan turut meningkatkan ketersediaan dan jangkauan produk dan layanan kami ke seluruh ekosistem AI," imbuh pihak Run:AI.
Baca juga: Nvidia Investasi di Vietnam, Bangun Pusat Pengembangan AI
Selain Run:AI, Nvidia diketahui sudah mengakuisisi dua perusahaan AI lainnya untuk memperkuat infrastuktur AI mereka.
Kedua startup AI tersebut adalah Mellanox Technologies pada 2019 lalu dan Cumulus Networks pada 2020 lalu.
Mellanox Technologies merupakan startup yang bergerak di bidang jaringan berkecepatan tinggi untuk pusat data dan komputer kinerja tinggi (High Performance Computing).
Sementara itu, Cumulus Networks adalah perusahaan yang fokus untuk menyediakan solusi jaringan terbuka (open network) untuk pusat data.
Nvidia tak mengumbar berapa nilai transaksi Cumulus Networks. Namun, nilai akuisisi untuk Mellanox Technologies diumbar ke publik dengan angka 6,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 111,2 triliun.
Terkini Lainnya
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Gaji CEO Apple Tim Cook Naik pada 2024, Sekian Jumlahnya
- 5 Besar Merek PC Global Akhir 2024 Riset Canalys, Lenovo Teratas
- Vivo Siapkan Headset Mixed Reality Tahun Depan, Saingi Apple Vision Pro?
- Nasib iPhone 16 di Indonesia, Apple Abaikan Undangan dan Dinego via WA
- Google Rayakan Malam Tahun Baru 2025 dengan Efek "Glowing", Apa Artinya?
- Cara Buat Twibbon Tahun Baru 2025 Pakai HP, Mudah dan Cepat
- Induk ChatGPT Mau Bikin Robot Humanoid