Google Rayakan Malam Tahun Baru 2025 dengan Efek "Glowing", Apa Artinya?

- Menjelang malam tahun baru 2025, ada yang berbeda ketika mengakses laman Google.com atau Google.co.id hari ini, Selasa (31/12/2024).
Tampilan antarmuka dari halaman mesin pencari web Google berubah. Tulisan “Google” yang awalnya tersusun dari karakter dengan warna-warni, kali ini tampil dengan suasana galaksi bergaya futuristik untuk merayakan momen tahun baru 2025.
Antarhuruf "Google" dibuat tidak beraturan. Setiap huruf dirancang dengan aksen warna merah muda dan ungu yang diberi efek mengilap (glowing).
Baca juga: Ada Game Rahasia “Squid Game” di Google, Begini Cara Mainnya
Momen tahun baru tersebut tergambarkan dari ilustrasi dari huruf “O” kedua yang berada di tengah kata. Huruf “O” dibuat menyerupai jam dinding dengan jarum jam menunjukkan waktu jelang tengah malam pukul 00.00, alias malam pergantian tahun.
Google Doodle hari ini tidak dibuat statis, tetapi ada animasi bergerak seolah sedang menghitung mundur, yang menjadi ciri khas malam pergantian tahun. Bagian jarum jam yang menunjukkan menit bergerak maju mundur mendekati jarum jam yang lebih pendek.
Beberapa animasi bintang yang diposisikan di huruf “G” dan “e” pun tambah menyala untuk memberikan efek bersinar. Berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, Google Doodle di tahun ini menghadirkan pendekatan desain yang berbeda.
Merujuk pada pernyataan Google Goodle di blog resmi Google, Selasa (31/12/2024), tema galaksi dan langit yang penuh bintang ingin memberi pesan kepada setiap pengguna untuk mengeluarkan “sinar” dalam diri, selesaikan resolusi yang sudah dibuat di awal tahun 2024, sebelum akhirnya berganti tahun ke 2025.
“(Tema) ini untuk tahun baru yang bersinar dengan kesempatan, sama seperti Google Doodle hari ini. Biarkan hitungan mundur dimulai,” ungkap Google dalam blog resminya.
Pantauan KompasTekno, Google Doodle hari ini muncul serentak untuk wilayah Asia, Eropa, Amerika, dan Australia. Namun, mengingat ada perbedaan waktu antarnegara, kemungkinan beberapa wilayah yang belum berganti hari tidak dapat melihat ilustrasi Google Doodle hari ini.
Baca juga: Apple Ogah Bikin Pesaing Google Search, Mengapa?

Akses informasi mengenai Google Doogle hari ini terbuka secara umum. Pengguna hanya perlu mengakses halaman web Google.com atau Google.co.id di web browser. Lalu, klik gambar Google Doodle hari ini di atas kolom Search.
Senada dengan tema warna Google Doodle hari ini yang serba pink, ungu, dan hitam, tampilan blog resmi Google Doodle juga mengadopsi warna serupa. Di dalam halaman tersebut, pengguna bisa mengakses beberapa fitur lain seputar Google Doodle.
Mulai dari mencari warna tema Google Doodle selama 2024 menggunakan roda warna (color wheel), mencari tema Google Doodle yang bertepatan dengan hari ulang tahun kita, dan sebagainya.
Asal usul Google Doodle
Google Doodle kerap hadir untuk merayakan momen-momen tertentu. Kehadiran Google Doodle bermula sejak tahun 1998.
Dua pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin saat itu memutuskan untuk mengambil cuti kantor untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan.
Waktu istirahat tersebut akan digunakan mereka untuk menghadiri acara festivial Burning Man yang dilaksanakan di Black Rock Desert, Nevada, Amerika Serikat. Burning Man adalah festival tahunan yang dilakukan di padang pasir dan menampilkan pertunjukan artistik, instalasi seni, dan musik.
Saat mengambil cuti, Page dan Brin harus memberi tahu seluruh karyawannya bahwa bos mereka sedang rehat. Uniknya, pengumuman itu tidak ditulis dalam sebuah memo dan diedarkan ke seluruh internal kantor.
Page dan Brin memilih cara unik, yakni mengubah sedikit logo Google dengan menyematkan gambar stickman, maskot acara festival Burning Man yang menyerupai orang yang sedang mengangkat tangan.
Ilustrasi stickman tersebut diletakkan di belakang huruf “O” kedua pada Google. Logo Google "edisi" Burning Man itu muncul di laman utama Google pada 30 Agustus 1998, satu hari sebelum festival dimulai. Dari sinilah tradisi atau kebiasaan membuat Google Doodle muncul.
Terkini Lainnya
- Bocoran Harga HP Tipis Samsung Galaxy S25 Edge Mencuat
- Grab Umumkan Bonus Hari Raya (BHR) untuk Mitra Pengemudi
- iPhone Lipat Disebut Rilis Tahun Depan, Ini Bocoran Harganya
- Apa Itu Facebook Pro yang Disebut Bisa untuk Menambah Penghasilan?
- Sudah Dapat TKDN, Kenapa iPhone 16 Belum Dirilis di Indonesia? Ini Alasannya
- Elon Musk Ganti ASN yang Kena PHK dengan Chatbot AI
- Sejarah dan Perkembangan QR Code dalam Dunia Digital
- Cara Membuat Font Dom Jatim yang Lagi Viral di Media Sosial
- Foto Profil WhatsApp Grup Bisa Pakai Gambar Olahan Meta AI
- Apa Itu Font Dom Jatim yang Viral di Medsos? Begini Artinya
- Selamat Tinggal "Storage" 64 GB di iPhone dan iPad!
- Bos Ericsson: Indonesia Perlu "Refarming" Spektrum Mid-band untuk 5G
- China Bikin Agen AI Manus, Bisa Bekerja Bebas Tanpa Instruksi Tambahan
- Memegang Realme 14 Pro Langsung di Barcelona, HP dengan Cangkang Unik
- 12 HP Android Terbaru yang Rilis di Indonesia, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
- Cara Buat Twibbon Tahun Baru 2025 Pakai HP, Mudah dan Cepat
- Induk ChatGPT Mau Bikin Robot Humanoid
- Fungsi Lain Kamera Oppo Find X8, Bantu Baca Tulisan Jarak Jauh
- Awas Serangan Phishing lewat Email
- 5 Kejanggalan Kecelakaan Pesawat Jeju Air