ARM Cabut Lisensi Qualcomm, Chip Snapdragon X Elite dan Snapdragon 8 Elite Terancam?

- Perseteruan antara ARM dan Qualcomm makin memanas. Kini, ARM dilaporkan mencabut lisensi arsitektur ARM untuk Qualcomm dalam 60 hari ke depan. Berita ini mencuat setelah outlet berita Bloomberg melihat dokumen internal ARM.
ARM merupakan perusahaan perancang arsitektur mikroprosesor raksasa yang berbasis di Inggris. Arsitektur ARM sangat dominan di pasar chip mobile.
Salah satu prosesor berbasis ARM yang ada di pasar adalah Snapdragon bikinan Qualcomm, produsen semikonduktor yang berbasis di San Diego, AS.
Pencabutan lisensi ARM ini diyakini bakal berdampak pada produksi chip Snapdragon dengan inti CPU Oryon, yakni Snapdragon X Elite yang dirancang untuk laptop dan PC Copilot+, serta Chip Snapdragon 8 Elite terbaru untuk smartphone Android flagship.
Baca juga: Qualcomm Snapdragon 8 Elite Resmi, Chip 3 Nm Penerus Snapdragon 8 Gen 3
Masalah lisensi CPU Oryon Qualcomm-Nuvia

Sebelum diakuisisi oleh Qualcomm, Nuvia dilaporkan memegang lisensi arsitektur ARM untuk membuat CPU server. CPU jenis ini digunakan dalam pusat data, cloud computing, dan infrastruktur internet global.
Setelah diakuisisi oleh Qualcomm, Nuvia menggunakan lisensi arsitektur ARM tersebut untuk mengembangkan chip mobile, dengan melahirkan inti CPU Oryon.
CPU Oryon ini kemudian ditanamkan di Snapdragon X Elite, chip untuk perangkat laptop. Qualcomm menjual chip ini ke perusahaan, seperti HP Inc. dan Microsoft Corp.
Prosesor Snapdragon X Elite tersebut merupakan komponen utama untuk lini baru laptop yang berfokus pada kecerdasan buatan yang dijuluki PC AI.
Baca juga: Batal, Akuisisi Rp 575 Triliun ARM oleh Nvidia
Perubahan penggunaan lisensi ini dianggap oleh ARM sebagai pelanggaran kesepakatan, karena lisensi untuk CPU server dan CPU mobile memiliki struktur royalti yang berbeda.
ARM pun membawa kasus ini ke pengadilan pada 2022. Dalam gugatannya, ARM meminta pengadilan memaksa Qualcomm untuk menghancurkan desain chip yang dikembangkan oleh perusahaan bernama Nuvia. Kasus ini baru akan disidangkan pada Desember 2024.
Setelah membuat gugatan, ARM kemudian menghentikan lisensi Nuvia pada Februari 2023, setelah negosiasi gagal mencapai kesepakatan.

Nah, menurut laporan Bloomberg, ARM pun telah mengeluarkan pemberitahuan pembatalan lisensi untuk Qualcomm dalam 60 hari ke depan.
Ini berpotensi memengaruhi pengembangan prosesor Snapdragon berbasis CPU Oryon, jika kesepakatan baru tidak tercapai sebelum pengadilan dimulai pada Desember 2024.
Terkini Lainnya
- Masih Pakai iPhone 6s? Ini Risikonya
- Korban iPhone Hilang Gugat Apple Rp 84 Miliar
- Samsung Rilis Lagi Antarmuka One UI 7, Ini Daftar 10 HP Galaxy yang Kebagian
- Cara Cepat Lihat Jumlah Dislike Video YouTube
- Smartphone Huawei Enjoy 80 Resmi, Bawa Baterai Jumbo Harga Rp 2 Jutaan
- Facebook Dianggap Ketinggalan Zaman, Meta Susah Payah Cari Solusinya
- Cara Scan Dokumen di WhatsApp Langsung, Praktis dan Cepat
- Kartu Grafis Nvidia GeForce RTX 5060 Ti Dijual di Indonesia, Harga Rp 7 Jutaan
- Cara Mengetahui Waktu Upload File di Google Drive dengan Mudah
- HP Vivo T4 5G Meluncur dengan Baterai 7.300 mAh dan Desain Kamera "Flagship"
- Cara Buat Jadwal Event di Chat Pribadi WhatsApp
- Game "The Elder Scrolls IV: Oblivion Remastered" Resmi, Bisa Dimainkan Gratis di PC Game Pass
- Smart TV Samsung X8F Mini LED Meluncur, Dilengkapi AI DeepSeek
- Mengenal Bombardiro Crocodillo, Tralalero Tralala, dll yang Viral di TikTok
- Game Delta Force Mobile Dirilis, Sudah Bisa Di-download di Indonesia
- Lenovo Rilis 4 Laptop Bisnis ThinkPad P-Series di Indonesia
- WhatsApp Rilis Dua Fitur Baru, Simpan Kontak di Aplikasi dan Bisa Pakai Username
- "Delta Force", Game Perang Lawas Pesaing "Call of Duty" Segera Dirilis
- Jadwal Playoff MPL S14 Hari ini, Fnatic Onic Vs Geek Fam ID
- Meutya Hafid Jadi Menkomdigi, Ini Tanggapan Operator Seluler