cpu-data.info

Meutya Hafid Jadi Menkomdigi, Ini Tanggapan Operator Seluler

Ketua DPP Golkar Meutya Hafid seusai menjalani pembekalan di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Prabowo Subianto rencananya memberikan pembekalan kepada calon menteri kabinet Prabowo-Gibran, setelah dua hari terakhir memanggil para calon menteri dan wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara.
Lihat Foto

- Meutya Hafid resmi dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia Kabinet Merah Putih. Sebelum menjabat sebagai Menkomdigi, ia adalah Ketua Komisi I DPR sejak 2019.

Komisi I DPR RI membidangi pertahanan, luar negeri, dan informatika. Artinya, lingkup kerja Meutya sebelumnya juga berhubungan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelum berubah menjadi Komdigi).

Melihat terpilihnya Meutya Hafid sebagai Menkomdigi, operator seluler pun kompak menyatakan dukungannya terhadap kebijakan dan program yang diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Baca juga: Selamat Bekerja Ibu Menteri Meutya, 7 PR Sudah Menunggu

Indosat berharap dukungan pengembangan AI

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan, Indosat siap menjadi mitra strategis dalam mendorong kemajuan industri telekomunikasi.

Indosat berharap di bawah kepemimpinan Meutya, pemerintah bisa menghasilkan kebijakan yang tidak hanya mendorong persaingan yang sehat di antara operator, tetapi juga fokus pada pemerataan infrastruktur telekomunikasi di seluruh Indonesia.

"Selain itu kami berharap Kementerian Komunikasi dan Digital dapat menjadi mitra promotor pengembangan dan adopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI),” ujar Steve kepada KompasTekno, Rabu (23/10/2024).

Menurut Steve, kebijakan yang proaktif akan membantu Indonesia menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan berdaya saing global.

Senada dengan Indosat, operator seluler pelat merah Telkomsel optimistis Meutya akan mampu mempercepat implementasi program strategis yang bertujuan memperkuat ekosistem digital nasional.

"Telkomsel siap mendukung langkah-langkah dan kebijakan Kementerian Komunikasi dan Digital RI yang bertujuan mendorong pertumbuhan industri digital dan produktivitas nasional yang berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara," kata Saki H. Bramono, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel kepada KompasTekno.

Saki juga mengatakan, dengan iklim kompetisi yang sehat dan adil dalam penggelaran serta pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan digital Tanah Air, masyarakat dan industri lintas sektor akan memperoleh manfaat yang signifikan.

"Salah satu upaya konkret Telkomsel adalah memperluas cakupan layanan mobile broadband 5G berteknologi terkini, yang kini telah tersedia di lebih dari 1.000 titik di 56 kota/kabupaten, mencakup area strategis seperti kawasan industri, residensial, bandara internasional, pelabuhan, rumah sakit, destinasi wisata prioritas, hingga wilayah pembangunan Ibu Kota Nusantara," pungkas Saki.

Baca juga: Daftar 12 Menteri Komunikasi, Harmoko Departemen Penerangan hingga Meutya Hafid

XL Axiata ingin diskon BHP dan penyederhanaan regulasi

Senada dengan Indosat dan Telkomsel, XL Axiata menyambut dan mengapresiasi penunjukkan Menteri Komunikasi dan Digital Ibu Meutya Hafid.

Namun, XL Axiata punya harapan yang lebih spesifik. Mereka berharap Menkomdigi yang baru bisa semakin mendorong terciptanya keberlanjutan (sustainability) terhadap industri dan bisnis layanan telekomunikasi.

Termasuk di antaranya mengenai total regulatory fee, kemudahan dan penyederhanaan perizinan, data pribadi dan lain-lain.

Menurut Reza Mirza, Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata, salah satu tantangan adalah perlunya percepatan lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz, yang menjadi komponen penting dalam pengembangan jaringan 5G.

"Di antaranya perlu segera dilakukannya lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz dengan mempertimbangkan kesehatan industri, serta penyelesaian aturan/regulasi yang memihak pelaku industri di dalam negeri mengenai OTT dan layanan LEO satellite," kata Reza Mirza, Group Head Corporate Communications & Sustainability XL Axiata.

Reza juga mengatakan, untuk mendorong percepatan pengembangan 5G, dibutuhan insentif dari pemerintah berupa pengurangan beban Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) frekuensi serta kemudahan perijinan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat