Daftar 12 Menteri Komunikasi, Harmoko "Departemen Penerangan" hingga Meutya Hafid
- Mantan jurnalis sekaligus eks Ketua Komisi I DPR RI 2019-2024, Meutya Hafid resmi ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Kabinet Merah-Putih.
Kehadiran Meutya menjadi sejarah baru, di mana untuk pertama kalinya menteri di bidang komunikasi dijabat oleh perempuan. Ia juga menjadi menteri pertama yang memimpin kementerian dengan nama baru, yaitu Kementerian Komunikasi dan Digital.
Sebagai informasi, sebelum menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital, kementerian yang mengurus segala hal yang berkaitan dengan komunikasi, teknologi, dan digital dalam negeri ini sudah beberapa kali berganti nama.
Pada pertama kali berdiri 1945 silam, kementerian ini memiliki nama Departemen Penerangan hingga 1999. Kemudian pada 1999-2001, Departemen Penerangan berubah menjadi Badan Informasi dan Komunikasi Nasional.
Pada 2001 hingga 2005, nama Badan Informasi dan Komunikasi Nasional berganti menjadi Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi, dilanjutkan dengan Departemen Komunikasi dan Informatika pada 2005-2009.
Nah, sejak 2009 sampai sebelum Meutya menjabat, Departemen Komunikasi dan Informatika memiliki nama Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan menteri yang aktif menjabat sebelum berubah nama adalah Budi Arie Setiadi.
Pada awal dibentuk Departermen Penerangan, Amir Sjarifuddin menjadi menteri pertama departemen negara ini pada 1945-1946 lalu, dilanjutkan dengan M. Natsir (1946-1947), Sukarjo Wiyopranoto (1947-1949), hingga Arnold Mononutu (1949-1950).
Setelah Arnold, jabatan Menteri Penerangan dipegang oleh sosok-sosok berikut ini:
- Sjamsudin Sutan Makmur (1950-1951)
- Said Agil Kemas (1951-1952)
- Maladi (1953-1955)
- Sudibjo (1956-1959)
- Achmadi (1959-1966)
- Bambang Utoyo (1966-1968)
- Budiardjo (1968-1973)
- Ali Murtopo (1973-1978)
- Mashuri Saleh (1978-1983)
Usah Mashuri Saleh, jabatan Menteri Penerangan diemban oleh Harmoko selama 14 tahun berturut-turut, dan ia sekaligus menjadi sosok yang paling lama menjabat posisi tersebut hingga saat ini.
1. Harmoko (1983-1997)
Harmoko menjabat Menteri Penerangan selama 14 tahun, tepatnya dari tahun 1983 hingga 1997 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto.
Kala itu, mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu dikenal sebagai sosok yang dekat dengan media pada masa Orde Baru. Ia juga dianggap berperan penting dalam kebijakan komunikasi dan informasi di Indonesia selama periode tersebut.
Semenjak menjabat sebagai Menteri Penerangan, program Harmoko yang paling terkenal adalah tradisi kunjungan keliling ke berbagai daerah di Indonesia selama bulan Ramadhan, atau yang biasa disebut sebagai Safari Ramadhan.
2. Alwi Dahlan (1997-1998)
Alwi Dahlan menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia dari tahun 1997 hingga 1998 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Masa jabatan Alwi Dahlan terjadi di penghujung era Orde Baru, ketika kondisi politik dan sosial Indonesia mengalami banyak perubahan.
Sebagai Menteri Penerangan terakhir di masa Orde Baru, Alwi Dahlan memainkan peran yang cukup penting dalam masa transisi politik Indonesia.
Meskipun menjabat dalam kondisi politik yang sangat rumit, dia dikenal lebih moderat dalam mengatur media dibandingkan pendahulunya. Dia memimpin kementerian di masa-masa terakhir sebelum dibubarkannya Departemen Penerangan.
3. Muhammad Yunus Yosfiah (1998-1999)
Muhammad Yunus Yosfiah adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Penerangan dari 1998 hingga 1999, di era transisi dari Orde Baru ke masa Reformasi.
Meski menjabat cukup singkat, Yunus Yosfiah merupakan sosok penting di balik pembubaran Departemen Penerangan pada tahun 1999.
Terkini Lainnya
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- HP Gaming Asus ROG Phone 9 dan ROG Phone 9 Pro Dirilis, Ini Harganya
- Ponsel ZTE Blade V70 Meluncur, Bawa Kamera 108 MP dan "Dynamic Island" ala iPhone
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Nvidia Rilis GPU H200 NVL, Gabungan Empat Chip AI H200 dalam Satu Modul
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Sejarah Nama Kominfo, dari Departemen Penerangan ke Komunikasi Digital
- Prabowo Lantik Meutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Digital
- 27 Pelaku "Pig Butchering" Ditangkap, Korban Tertipu Wanita Deepfake AI
- Meutya Hafid, Menteri Wanita Pertama Bidang Komunikasi di Indonesia
- Fujitsu Rilis Laptop Ringan, Bobotnya Hanya Seberat iPad