cpu-data.info

Pembangunan Infrastruktur Teknologi 10 Tahun Terakhir, dari Tol Langit hingga Data Center

Ilustrasi infrastruktur teknologi.
Lihat Foto

- Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal berakhir pada 20 Oktober 2024 dan digantikan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Jokowi sudah memimpin Indonesia selama dua periode.

Periode pertama dari tahun 2014 - 2019. Kemudian, Jokowi terpilih lagi menjadi presiden untuk masa jabatan 2019 - 2024. Selama dua periode kepemimpinan ini, ada banyak pembangunan yang dilaksanakan Jokowi, termasuk pembangunan di bidang teknologi.

Menjelang akhir masa kepemimpinannya, menarik kiranya buat menilik kembali apa saja yang sudah dilakukan Jokowi dalam pembangunan teknologi di Indonesia. Di bidang teknologi, Jokowi sangat lekat dengan agenda transformasi digital.

Baca juga: Gaya Tim Cook Bertemu Jokowi di Istana, Berjas Rapi dan Salam Dua Jari

Agenda membangun konektivitas nasional dan transformasi digital

Untuk diketahui, transformasi digital sebagai sebuah ide pembangunan teknologi di Indonesia tidak langsung mencuat di periode pertama (2014 - 2019) kepemimpinan Jokowi.

Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, Jokowi ingin pembangunan teknologi diarahkan untuk membangun konektivitas nasional yang dapat menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam agenda membangun konektivitas nasional, pembangunan teknologi dilakukan dengan beberapa di antaranya seperti membangun jaringan utama atau backbone serat optik di seluruh wilayah dan meningkatkan keteraksesan internet.

Kemudian, agenda membangun konektivitas nasional di periode pertama Jokowi juga diarahkan untuk mengoptimalkan pengelolaan frekuensi radio. Di periode kedua (2019 - 2024), istilah membangun konektivitas nasional tak lagi dipakai.

Pada RPJMN Tahun 2020 - 2024, Jokowi mulai menggunakan istilah transformasi digital sebagai agenda pembangunan teknologi di Indonesia. Transformasi digital merupakan agenda lanjutan setelah membangun konektivitas nasional.

Agenda transformasi digital diartikulasikan sebagai upaya untuk mengoptimalkan peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing Indonesia dalam menyongsong agenda jangka panjang Indonesia Maju atau Indonesia Emas 2045.

Transformasi digital mengharapkan adanya digitalisasi di berbagai sektor, seperti pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial, dan sebagainya. Transformasi digital diwujudkan dengan berbagai pembangunan infrastruktur teknologi.

Infrastruktur teknologi yang dibangun di era Jokowi

Dari kedua periode kepemimpinan itu, Jokowi telah membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung agenda pembangunan teknologi di Indonesia, baik dalam agenda membangun konektivitas nasional maupun pada agenda transformasi digital.

Pembangunan infrastruktur teknologi diletakan sebagai fondasi dalam agenda pembangunan teknologi di Indonesia. Di dalam agenda membangun konektivitas digital, terdapat satu proyek pembangunan yang khas, yakni Tol Langit alias Palapa Ring.

Kemudian, jika di agenda transformasi digital pada era kepemimpinan Jokowi yang kedua, terdapat proyek pembangunan yang namanya viral beberapa waktu belakangan, yaitu infrastruktur Data Center alias Pusat Data Nasional.

Pembangunan infrastruktur teknologi di dua periode kepemimpinan Jokowi ini menarik untuk dilihat kembali. Pasalnya, pembangunan infrastruktur teknologi tak selalu berjalan mulus. Beberapa di antaranya punya drama yang menggegerkan publik.

Tol Langit alias Palapa Ring

Di tahun-tahun awal periode pertama Jokowi menjadi presiden, salah satu proyek pembangunan infrastruktur teknologi yang dibanggakan adalah Tol Langit atau Palapa Ring. Palapa Ring diresmikan Jokowi dan mulai beroperasi pada Oktober 2019.

Istilah Tol Langit untuk menyebut Palapa Ring dipopulerkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, saat tengah mengikuti debat capres-cawapres kala itu.

“Kita sudah memiliki investasi infrastruktur yang hebat. Tidak saja tol darat, tol laut, tol udara, tetapi saya sebutnya juga tol langit. Yaitu namanya yang kami gunakan untuk digital,” kata Ma’ruf Wakil dalam salah satu debat capres-cawapres pada Maret 2019.

Peta pembagian proyek Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur./Gito Yudha Pratomo Peta pembagian proyek Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur.

Dari ucapan Ma’ruf Amin itu, istilah Tol Langit jadi ramai diperbincangkan. Meski diresmikan pada 2019, Palapa Ring sejatinya telah digarap pada awal periode pertama kepemimpinan Jokowi, tepatnya 2015.

Tol langit atau Palapa Ring merupakan infrastruktur jaringan tulang punggung (backbone) serat optik atau jaringan utama internet kabel optik yang menjangkau berbagai wilayah Indonesia untuk pemerataan akses pita lebar (broadband).

Palapa Ring dibangun untuk mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi dan informasi, khususnya daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), serta melahirkan lebih banyak peluang usaha berbasis internet.

Wacana pembangunan Palapa Ring sebetulnya telah mencuat sejak 2005. Kemudian, di 2007, proyek Palapa Ring sudah memasuki proses tender. Namun, proyek Palapa Ring tak dilanjutkan dan mandek lama hampir satu dekade.

Di 2015, pemerintah berkomitmen menjalankan proyek Palapa Ring. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) kala itu, Rudiantara akhirnya memulai tender proyek Palapa Ring yang dibagi menjadi tiga paket.

Adapun paket proyek Palapa Ring terdiri dari, Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur. Palapa Ring Barat meliputi wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Natuna).

Palapa Ring Tengah mencakup wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud).

Sementara itu, Palapa Ring Timur menjangkau wilayah NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Pada 2016, proyek tersebut mulai dijalankan, dan pembangunannya rampung pada tahun 2019.

Palapa Ring kala itu diproyeksikan menjadi tulang punggung sistem telekomunikasi nasional dengan membangun serat optik sepanjang 36.000 kilometer dari barat ke timur Indonesia.

Proyek kabel optik internet iini terdiri dari 7 lingkar kecil serat optik untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, serta Maluku. Kemudian, terdapat satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Palapa Ring ditargetkan dapat menyediakan kabel serat optik yang bisa menjangkau 440 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Proyek infrastruktur serat optik ini diinisiasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo.

Kapasitas jaringan kabel optik Palapa Ring mencapai 100 GB dan bisa di-upgrade hingga 160 GB dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core).

Menurut eks Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Bambang Noegroho, kecepatan internet Palapa Ring diklaim tembus 40 Mbps, sedangkan upload mencapai 7 Mbps.

Sejak 2019, Palapa Ring di tiga paket wilayah itu telah beroperasi. Secara final, proyek Palapa Ring menghubungkan sekitar 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jaringan kabel optik darat dan laut sepanjang 12.148 km dan jaringan radio microwave 55 hop.

Proyek Palapa Ring dijalankan dengan skema pendanaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Setelah resmi beroperasi di 2019, jaringan serat optik Palapa Ring dapat disewa oleh operator telekomunikasi untuk menyediakan kebutuhan internet.

Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan, per Desember 2023, tingkat pemanfaatan Palapa Ring Barat mencapai sekitar 69 persen, Palapa Ring Tengah 37,67 persen, dan Palapa Ring Timur 37,38 persen.

Dikutip dari Kompas.id, Fadhilah menambahkan, tingkat pemanfaatan jaringan Palapa Ring dari ketiga paket proyek tersebut rata-rata berkisar antara 50 - 60 persen.

Untuk meningkatkan pemanfaatan Palapa Ring, proyek ini bakal dilanjutkan dalam Palapa Ring Integrasi. Fadhilah mengatakan, proyek Palapa Ring Integrasi pada Oktober 2023 tengah dalam tahap uji kelayakan oleh Satuan Tugas BAKTI Kominfo.

Dikutip dari Antaranews, menurut Fadhilah, uji kelayakan untuk proyek Palapa Ring Integrasi dilakukan agar jaringan Palapa Ring nantinya tidak hanya menjadi jaringan tulang punggung (backbone) saja, tapi juga menjadi jaringan backhaul.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat