OpenAI Rilis ChatGPT Edu untuk Mahasiswa dan Dosen

- OpenAI mengumumkan ChatGPT Edu pada akhir Mei lalu. ChatGPT Edu merupakan versi khusus dari ChatGPT yang dirancang untuk universitas agar dapat menerapkan AI secara bertanggung jawab kepada mahasiswa, dosen, peneliti, dan operasional kampus.
ChatGPT Edu didukung GPT-4o, model bahasa besar (large language model/LLM) terbaru dan tercanggih bikinan OpenAI untuk saat ini.
Dengan GPT-4o, ChatGPT Edu didukung input teks, vision, serta mencakup tools seperti analisis data, penjelajahan web, dan peringkasan dokumen. Penawaran baru ini, kata OpenAI, mencakup keamanan dan kontrol tingkat perusahaan dan terjangkau untuk institusi pendidikan.
Baca juga: 7 Cara Memilih Laptop yang Cocok untuk Mahasiswa dan Pelajar
OpenAI mengungkapkan, ChatGPT dapat membantu berbagai tugas di seluruh operasional kampus, seperti memberikan bimbingan belajar yang dipersonalisasi untuk mahasiswa, meninjau resume mahasiswa, membantu peneliti menulis permohonan hibah pendanaan, hingga membantu fakultas dalam penilaian dan masukan.
ChatGPT Edu dirancang untuk meningkatkan kegiatan pendidikan dan operasional di kampus. Fitur utamanya meliputi:
- Akses ke GPT-4o: unggul dalam interpretasi teks, pengkodean, dan matematika.
- Kemampuan tingkat lanjut: mencakup analisis data, penjelajahan web, dan ringkasan dokumen.
- GPT yang dapat disesuaikan: universitas dapat membuat dan berbagi versi khusus ChatGPT di ruang kerja mereka.
- Batas pesan tinggi: menawarkan penggunaan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan versi gratis ChatGPT.
- Dukungan multibahasa: mendukung lebih dari 50 bahasa dengan peningkatan kualitas dan kecepatan.
- Keamanan dan privasi yang kuat: mencakup fitur seperti izin grup, sistem masuk tunggal (SSO), SCIM 1, dan manajemen GPT.
- Percakapan dan data tidak digunakan untuk melatih model OpenAI.
Pengembangan ChatGPT Edu terinspirasi dari keberhasilan implementasi ChatGPT Enterprise di universitas ternama seperti University of Oxford, Wharton School of University of Pennsylvania, University of Texas di Austin, Arizona State University, dan Columbia University di City of New York.
Institusi-institusi ini telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pendidikan dan efisiensi operasional, sehingga membuka jalan bagi adopsi AI yang lebih luas di dunia akademis.
Baca juga: OpenAI Rilis Fitur Memory di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna
Contohnya, di Universitas Columbia, Profesor Nabila El-Bassel memimpin proyek untuk mengintegrasikan AI ke dalam strategi yang bertujuan mengurangi kematian akibat overdosis, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs OpenAI, Senin (3/6/2024).
El-Bassel dan timnya mengembangkan GPT yang dapat dengan cepat menganalisis dan mensintesis kumpulan data besar, mengubah penelitian berminggu-minggu menjadi hitungan detik, sehingga memungkinkan intervensi yang lebih tepat waktu dan efektif.
Di Wharton School, mahasiswa sarjana dan MBA dalam mata kuliah Profesor Ethan Mollick menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas refleksi akhir. Dengan terlibat dalam diskusi dengan GPT yang dilatih mengenai materi kursus, siswa melaporkan wawasan yang lebih mendalam tentang pembelajaran mereka.
Christiane Reves, asisten profesor di Arizona State University, sedang mengerjakan GPT "Language Buddies" (Teman Bahasa) khusus agar siswanya dapat berlatih bahasa Jerman. AI ini memberikan percakapan dan masukan yang dipersonalisasi, membantu siswa meningkatkan keterampilan bahasa mereka sekaligus menghemat waktu pengajar dalam penilaian.
Terkini Lainnya
- Katy Perry ke Luar Angkasa Pakai Roket Bos Amazon, Kembali Selamat dan Cium Tanah
- Cara Beli eSIM Telkomsel dan Daftar Harganya
- 3 Game Gratis PS Plus April 2025, Ada Hogwarts Legacy
- OpenAI Rilis GPT-4.1, Bisa Bantu Coding yang Lebih Panjang
- Kabar Kurang Baik dari Samsung soal Update One UI 7
- Canva Rilis Fitur Baru Berbasis AI, Bisa Buat Coding hingga Bikin Gambar
- Apple, Microsoft, dkk Terbangkan Ribuan Komponen Laptop ke AS
- 5 Besar Vendor Smartphone Global Awal 2025 Versi Counterpoint
- Harimau Biru di Sphere Las Vegas, Karya Gemilang Ilustrator Indonesia
- Samsung Rilis Duo Perangkat Tangguh, Smartphone XCover7 Pro dan Tab Active5 Pro
- Antisipasi Tarif Trump, Jepang Subsidi Warganya Setara Nintendo Switch 2
- Kenapa Celah Keamanan Disebut Bug atau Kutu? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Apple Maps Kini Bisa Digunakan di Android, tapi Setengah Hati
- 9 Trik Bikin Ruang Penyimpanan iPhone Lebih Bersih Tanpa Hapus Foto dan Video
- ZTE dan MyRepublic Rilis Modem WiFi 7, Bisa Download hingga 5,8 Gbps
- Beda Harga Langganan Starlink Indonesia Vs Amerika Serikat
- Resep Rahasia SEO Google Terungkap lewat Bocoran Dokumen
- Menjajal Redmi 13, Calon Ponsel Terbaru Xiaomi di Indonesia
- Cara Batalkan Langganan Spotify Premium Cepat dan Praktis