OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna
- OpenAI resmi menghadirkan fitur "Memory" (ingatan) untuk pelanggan berbayar (ChatGPT Plus) secara global, kecuali pasar Eropa dan Korea.
Sesuai namanya, fitur Memory ini akan mengingat dan mengenali informasi serta preferensi pelanggan ChatGPT Plus ketika berinteraksi dengan chatbot. Jadi, pengguna tidak perlu menuliskan preferensinya secara berulang ketika berinteraksi dengan chatbot soal hal serupa.
Dengan fitur Memory, OpenAI juga menjanjikan chatbot ChatGPT-nya bisa memberikan respons yang lebih personal.
Ada dua cara fitur Memory bekerja. Pertama, pengguna memberitahu ChatGPT untuk mengingat detail tertentu. Yang kedua, ChatGPT akan mengingat hal-hal yang dinilai diperlukan secara mandiri.
Misalnya, dalam interaksi sebelumnya, pengguna menjelaskan bahwa pengguna lebih suka catatan rapat memiliki judul, poin, dan ada bagian tindakan (to do) yang dirangkum di bagian bawah. Nah, dengan fitur memory, ChatGPT mengingat hal ini dan merangkum rapat dengan cara ini.
Baca juga: ChatGPT Kini Bisa Digunakan Tanpa Perlu Daftar Akun
Skenario lain, misalnya, pengguna sudah pernah menyebutkan bahwa pengguna merupakan seorang guru taman kanak-kanak dengan 25 siswa.
Pengguna memiliki preferensi pelajaran 50 menit dengan kegiatan lanjutan. ChatGPT mengingat hal ini saat membantu pengguna membuat rencana pembelajaran.
Contoh lain, pengguna menyebutkan bahwa pengguna memiliki balita dan dia menyukai ubur-ubur. Saat pengguna meminta ChatGPT untuk membantu membuat kartu ulang tahunnya, ChatGPT akan menyarankan ubur-ubur mengenakan topi pesta.
Menurut OpenAI, fitur ini akan mempelajari gaya dan preferensi pelanggan ChatGPT Team dan ChatGPT Enterprise, sehingga dapat menghemat waktu dan menghasilkan respons yang lebih relevan dan insightful.
Misalnya, ChatGPT dapat mengingat preferensi nada, suara, dan format pengguna, dan secara otomatis menerapkannya ke draf unggahan blog tanpa perlu pengulangan.
OpenAI memberikan skenario lain. Untuk tinjauan bisnis bulanan, pengguna bisa mengunggah data dengan aman ke ChatGPT. Kemudian, ChatGPT akan membuat bagan dan kesimpulan sesuai preferensi atau kebiasaan pengguna sebelumnya.
Kendali untuk Memory
Beberapa pengguna mungkin merasa tidak nyaman jika chatbot ini dapat mengingat informasi dan preferensi pengguna.
Untuk itu, OpenAI mengatakan bahwa pengguna tetap memiliki kendali atas apa yang disimpan dan diingat ChatGPT (dan apa yang digunakan untuk pelatihan tambahan).
Pengguna dapat mematikan fitur memory kapan saja dengan cara klik "Settings" > "Personalization" > "Memory". Saat memori mati, pengguna ChatGPT Plus tidak akan membuat atau menggunakan memori.
Jika ingin ChatGPT melupakan sesuatu, pengguna tinggal berikan perintah. Pengguna juga dapat melihat dan menghapus kenangan tertentu atau menghapus semua ingatan dalam pengaturan. Caranya "Settings" > "Personalization" > "Manage Memory".
Baca juga: ChatGPT Bisa Edit Hasil Foto Dall-E di Web, Android, dan iOS
OpenAI mengatakan, ingatan ChatGPT berkembang seiring interaksi pengguna dan tidak terkait dengan percakapan tertentu. Menghapus obrolan tidak menghapus ingatannya, jadi pengguna harus menghapus memori itu sendiri, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari blog OpenAI, Selasa (30/4/2024).
Menurut OpenAI, jika ingin melakukan percakapan tanpa menggunakan fitur memory, pengguna bisa menggunakan fitur "temporary chat" atau obrolan sementara. Fitur temporary chat tidak akan muncul di riwayat, tidak akan menggunakan memori, dan tidak akan digunakan untuk melatih model AI OpenAI.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini
- Micro-ATX vs Mini-ITX, Motherboard Kecil Mana yang Lebih Bagus?
- HMD Vibe Meluncur, HP Android Pertama Bikinan Pemilik Nokia
- Militer Korea Selatan Bakal Larang iPhone, Dianggap Kurang Aman
- Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp iPhone buat Login Akun Tanpa Kode OTP