cpu-data.info

Micro-ATX vs Mini-ITX, Motherboard Kecil Mana yang Lebih Bagus?

Ilustrasi PC desktop dengan casing berukuran kecil
Lihat Foto

- Selain komponen-komponen hardware yang didukung, motherboard komputer memiliki perbedaan utama berupa form factor alias spesifikasi ukuran fisik serta layout.

Form factor standar untuk PC desktop adalah ATX (Advanced Technology Extended) yang merupakan suksesor dari standar AT dan pertama kali diperkenalkan pada dekade 1990-an. Ukurannya adalah 305 x 244 mm.

Untuk pengguna yang menginginkan komputer berukuran lebih kecil, ada dua standar form factor motherboard laiin yang bisa dipilih, yakni Micro-ATX dan Mini-ITX. Keduanya lebih mungil dari ATX, tapi ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Micro-ATX

Pertama kali diperkenalkan pada akhir 1997, form factor Micro-ATX berukuran standar 244 x 244 mm, atau sekitar 25 persen lebih kecil dibanding ATX, sehingga lebih ringkas dan bisa dipasang di casing komputer(Micro-ATX) yang berukuran lebih ringkas pula.

Baca juga: Komponen-komponen Motherboard dan Fungsinya yang Perlu Diketahui

Casing ATX biasanya memiliki volume di kisaran 40-50 liter, sedangkan casing Micro-ATX memiliki volume 12 hingga 30 liter sehingga terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal dimensi fisikya, meskipun belum seekstrim Mini-ITX.

Di luar perbedaan ukuran fisiknya, Micro-ATX mempertahankan susunan komponen dan panel I/O (input-output, konektor), konektor daya, dan posisi sekrup yang sama, sehingga motherboard Micro-ATX juga bisa dipasang di casing ATX apabila diinginkan.

Perbedaan ukuran fisik motherboard ATX, Micro-ATX, dan Mini-ITXTechguided.com Perbedaan ukuran fisik motherboard ATX, Micro-ATX, dan Mini-ITX

Motherboard Micro-ATX biasanya menggunakan chipset dengan kemampuan sebanding dengan motherboard ATX. Sebagian besar fiturnya pun sama, termasuk jumlah slot RAM yang sebanyak 4 buah, kecuali model-model terbawah yang hanya memiliki 2 slot.

Meski begitu, umumnya ada spesifikasi Micro-ATX yang "disunat" juga sehingga lebih rendah dari ATX, misalnya bagian VRM yang kurang tangguh dengan jumlah phase lebih sedikit. Slot eskpansi PCIe biasanya juga tidak sebanyak motherboard ATX.

Kabar baiknya, dengan spesifikasi yang lebih rendah, harga motherboard Micro-ATX pun lebih murah dibandingkan ATX karena para pabrikan bisa mengirit biaya komponen.

Mini ITX

Pertama kali dikembangkan oleh Via Technologies pada 2011, form factor Mini-ITX (Information Technology Extended) menghadirkan motherboard dengan ukuran fisik yang jauh lebih kecil dibandingkan Micro-ATX, hanya 170 x 170 mm.

Baca juga: Ini Bedanya Slot SATA, PCIe, dan M.2 di Motherboard

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PC World, Senin (29/4/2024), motherboard Mini-ITX pun bisa dipasang di casing berukuran kecil (SFF, small form factor) dengan volume sekitar 5 hingga 12 liter.

Contoh casing Mini-ITX dengan desain unik/ OIK YUSUF Contoh casing Mini-ITX dengan desain unik
Berkat motherboard Mini-ITX yang kecil sehingga penempatannya lebih fleksibel, banyak casing SFF yang berbentuk unik. Ada yang desainnya mirip dengan konsol game Xbox, ada pula yang mirip koper dengan handle.

Oleh karena itu, motherboard Mini-ITX ideal untuk membangun PC yang sering dibawa bepergian atau dipindah-pindahkan, misalnya untuk keperluan pekerjaan atau gaming.

Walaupun ukurannya mungil, PC dengan motherboard Mini-ITX bisa dipasangi aneka hardware bertenaga layaknya PC reguler -termasuk kartu grafis desktop- sehingga performanya lebih tinggi dibanding laptop.

Baca juga: Cara Kerja Motherboard dan Komponen-komponennya yang Perlu Diketahui

Satu catatannya, bentuk mungil Mini-ITX ibarat pedang bermata dua. Di sisi lain, kecilnya ukuran form factor motherboard ini mendatangkan tantangan dan kesulitan sendiri karena hanya menyisakan sedikit tempat untuk komponen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat