Google Dituding "Sogok" Apple Rp 321 Triliun
- Perusahaan induk Google, Alphabet, dituding membayar sejumlah besar uang ke Apple agar Google dijadikan sebagai mesin pencari default di peramban Safari untuk perangkat iPhone, iPad, dan Mac.
Tuduhan itu dilontarkan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) dalam kasus anti-trust terkait dugaan monopoli pasar search engine oleh Google. Kesepakatan antara Google dan Apple menjadi perhatian khusus dalam kasus ini.
Dokumen pengadilan dari DOJ menyebutkan nilai "sogokan" Google untuk Apple mencapai 20 miliar dollar AS (Rp 321 triliun) pada 2022. Angka tersebut lebih besar dibandingkan yang dibayar Google ke Apple tahun sebelumnya, yakni 18 miliar dollar AS (Rp 288 triliun).
Baca juga: Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji
Apple dan Google berusaha merahasiakan kesepakatan terkait Safari selama persidangan. Pada persidangan 2023, eksekutif Apple hanya mengatakan bahwa Google telah menghabiskan “miliaran” dollar dalam kesepakatan tersebut, tanpa memberikan rinciannya.
Namun Kevin Murphy, seorang pakar ekonomi Google dan saksi dalam persidangan, secara tidak sengaja mengungkapkan bahwa Google menyetor 36 persen pendapatannya dari iklan search di Safari ke Apple.
Belakangan baru diketahui bahwa nilai setoran tersebut mencapai 20 miliar dollar AS, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Minggu (5/5/2024).
Google sudah bayar Apple sejak 2002
Dokumen pengadilan turut mengungkap bahwa bayaran Google untuk Safari berkontribusi besar terhadap keuangan Apple. Pada 2020, misalnya, sebanyak 17,5 persen pendapatan operasional Apple berasal dari uang Google tersebut.
Google sebenarnya sudah membayar agar menjadi mesinpencari default di perangkat-perangkat Apple sejak 2002. Namun, jumlah setoran Google mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun.
Pada 2014, misalnya, menurut dokumen pengadilan di kasus lain yang melibatkan Oracle, Google "hanya" membayar Apple 1 miliar dollar AS untuk menguasai search engine Safari.
Sempat dirayu Microsoft
Google bukan satu-satunya penyedia mesin pencari. Microsoft pun memiliki Bing dan sempat mencoba merayu Apple dengan bagi hasil hingga 90 persen dari pendapatan iklannya, jika Apple mau menjadikan Bing sebagai mesin pencari default di Safari.
Namun, SVP Internet Software and Services Apple, Eddy Cue, mengatakan pihaknya khawatir Bing tidak bisa bersaing dengan Google dalam hal "kualitas dan kapabilitas" pencarian.
Baca juga: Pendapatan Alphabet Naik Berkat YouTube dan Google Search
Sementara, Apple disebutnya selalu menggunakan Google sebagai mesin pencari default di iPhone karena dipandang sebagai yang terbaik dalam hal tersebut.
Ketika memberikan kesaksiannya dalam kasus ini tahun lalu, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa Microsoft bahkan rela menawarkan langkah-langkah seperti menyembunyikan nama "Bing", demi membuat Apple berpaling dari Google.
"Siapapun yang mereka pilih, bakal menjadi raja," ujar Nadella tentang Apple.
Terkini Lainnya
- Cisco Umumkan Perangkat WiFi 7 Access Point Pertama, Kecepatan Tembus 24 Gbps
- Penyebab Nomor Telepon Tidak Bisa Dicek di GetContact
- Ini Sebab Bali Jadi Tempat Peluncuran Global Oppo Find X8
- Telkomsel Dukung Industri Game Nasional lewat Keikutsertaan di MPL ID S14
- Cara Membuat YouTube Music "2024 Recap" yang Mirip Spotify Wrapped
- Oppo Rilis Antarmuka ColorOS 15 Global, Sudah Bisa "Circle-to-Search"
- Tablet Oppo Pad 3 Pro Meluncur Global dari Bali, Dilengkapi AI
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- YouTube Gaming Recap 2024 Dirilis, Kilas Balik Tontonan Game Sepanjang Tahun
- Oppo Find X8 Resmi di Indonesia, HP Pertama dengan Dimensity 9400
- Oppo Find X8 Pro Resmi dengan Tombol Kamera "Quick Button", Ini Harganya di Indonesia
- Suasana Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali, Dihadiri Undangan dari Berbagai Negara
- Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G di Indonesia
- Infinix Note 40 Pro 5G: Spesifikasi dan Harga di Indonesia
- Nvidia Kritik AI PC, Sebut GPU Buatannya Lebih Bertenaga
- Vivo Y38 5G Meluncur, HP Android dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh
- Login Akun Microsoft Kini Bisa Pakai Passkey, Tak Perlu Masukkan Password
- Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia