Pendapatan Alphabet Naik Berkat YouTube dan Google Search

- Induk perusahaan Google, Alphabet, mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal IV-2020. Perusahaan teknologi ini mampu melampaui prediksi para analis di Wall Street untuk periode keuangan tersebut.
Analis memprediksi, nilai saham sebesar 15,90 dolar AS atau sekitar Rp 223.000 (kurs Rp 14.004) dengan pendapatan 53,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 744 triliun). Namun, Google mampu meraup pendapatan sebesar 56,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 797,8 triliun) dan nilai saham 22,30 dolar AS (sekitar Rp 312.600) per lembar.
Total pendapatan Google tumbuh 23,5 persen pada kuartal IV-2020, dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Pendorong utamanya adalah layanan YouTube dan Google Search.
"Kenaikan kinerja kami yang kuat pada kuartal keempat dengan pendapatan 56,9 miliar dolar AS (Rp 797,8 triliun) didorong oleh Search dan YouTube sebagaimana aktivitas dan bisnis konsumer kembali pulih dari awal tahun (2020)," kata CFO Alphabet dan Google, Ruth Posrat.
CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, mengatakan pendapatan dari bisnis iklan di YouTube berlipat ganda berkat format iklan TrueView. TrueView adalah iklan yang bisa dilewati penonton setelah 5 detik.
Baca juga: YouTube Ungkap Nilai Penghasilan YouTuber, Tembus Ratusan Triliun Rupiah
Bisnis iklan YouTube sempat terseok saat awal pandemi Covid-19, namun, kondisi ini berangsur membaik dan kembali pulih kembali pada kuartal tiga dan empat 2020.
Selain itu, para pengguna internet juga semakin betah berlama-lama menonton YouTube, khususnya selama pandemi.
CEO YouTube, Susan Wojcicki, sebelumnya mengatakan bahwa durasi menonton di YouTube meningkat 25 persen selama 2020 secara global. Kendati demikian, ia tidak menyebut secara spesifik berapa total durasi tersebut.
Pendapatan Google Services dan Cloud
Google Services juga menjadi salah satu penyumbang terbesar total pendapatan Alphabet pada kuartal IV-2020. Pendapatan operasional Google Services naik 41,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan tahunan bisnis Google Cloud mencapai 13 miliar dolar AS (sekitar Rp 182,3 triliun). Google melaporkan kerugian operasional di bisnis cloud sebesar 5,61 miliar (sekitar Rp 78,6 triliun) di tahun 2020.
Kendati demikian, pada kuartal IV-2020, pendapatan Google Cloud naik 46,6 persen menjadi 3,38 miliar dolar AS (sekitar Rp 47,4 triliun). Menurut laporan CNBC, kerugian tersebut dikarenakan Google berinvestasi besar-besaran pada staf penjualan.
Sementara itu, unit-unit usaha lain Alphabet yang disebut "Other Bets" meraup pendapatan 196 juta dollar, naik 14 persen. "Other Bets" mencakup unit usaha lain di luar iklan, seperti smartphone Google Pixel, Fiber, atau Loon yang akhirnya ditutup baru-baru ini.
Baca juga: YouTuber Pengulas Gadget Ternama Beberkan Strategi Dapat Uang dari YouTube
Pichai mengatakan keberhasilan Google dan Alphabet di kuartal IV-2020 merepresentasikan betapa bergunanya produk dan layanan Google untuk membantu para pebisnis dan penggunanya. Terutama dalam mengakselerasi transisi ke layanan online dan cloud.
"Keberhasilan Google adalah ketika kami membantu pengguna dan mitra kami untuk berhasil dan kami melihat peluang yang signifikan untuk menjalin kemitraan yang bermakna karena bisnis yang semakin mengarah ke masa depan digital," kata Pichai, dihimpun KompasTekno dari Variety, Kamis (4/2/2021).
Terkini Lainnya
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi Email Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya Secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Game "Mass Effect Legendary Edition" Sudah Bisa Dipesan, Ini Harganya
- 4 Prinsip dan Kebiasaan Unik Jeff Bezos Saat Jadi CEO Amazon
- Dari Beli Museum hingga Tamasya ke Bulan, Begini Cara Jeff Bezos Habiskan Uangnya
- Ini Ucapan Bos-bos Pesaing Amazon Setelah Tahu Jeff Bezos Mundur
- 15 Perusahaan Selain Amazon yang Dimiliki Jeff Bezos