Produksi Smartphone di Dunia Terus Menurun, Ada Apa?
- Produksi smartphone global terus menurun. Setidaknya begitu menurut laporan firma riset pasar, TrendForce.
Pada triwulan kedua 2023, produksi smartphone global mencapai 272 juta unit. Angka ini turun 6,6 persen dibanding kuartal II-2022, sebanyak 292 juta unit.
Pada kuartal I-2023, jumlah produksi smartphone global mencapai 250 juta unit. Jadi, bila digabungkan dengan kuartal II-2023, maka jumlah produksi smartphone global pada paruh pertama 2023 sebanyak 522 juta unit.
Angka gabungan dua kuartal awal 2023 itu juga tercatat turun 13,3 persen dari jumlah produksi smartphone global pada semester awal 2022, yaitu sebesar 602 juta unit.
Menurut TrendForce, ada tiga faktor utama yang membuat produksi smartphone di seluruh dunia terus merosot.
Baca juga: Pasar Ponsel Indonesia Masih Lesu, Pengiriman Turun 10 Persen
Pertama, disebabkan oleh rendahnya permintaan meskipun pembatasan alias lockdown saat pandemi sudah dilonggarkan di China. Adapun China merupakan negara dengan produsen smartphone yang mendominasi secara global.
Alasan kedua yaitu permintaan di pasar negara berkembang seperti India juga masih lesu. China dan India, merupakan dua negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia saat ini, menurut laporan New Zoo.
Sementara itu, alasan ketiga adalah melemahnya ekonomi yang membuat konsumen membatasi pengeluaran, sehingga perusahaan memangkas produksinya pada semester ini, lebih dari perkiraan.
Padahal, sebelumnya diramalkan bahwa produksi smartphone akan meningkat seiring dengan berkurangnya sisa pasokan yang tadinya berlebihan.
5 vendor smartphone paling produktif di dunia kuartal II-2023
TrendForce juga merangkum produsen smartphone global yang paling produktif saat ini. Dalam daftar ini, merek smartphone asal China paling mendominasi.
Setidaknya, ada tiga produsen smartphone asal China yang masuk dalam lima besar, yakni Xiaomi, Oppo, dan Transsion, induk perusahaan Infinix, Tecno, dan Itel. Berikut daftar dan rinciannya.
Peringkat | Merek | Produksi Q2 2023 | Pertumbuhan dari Q1 2023 | Pangsa pasar |
1 | Samsung | 53,9 juta | -12,4 persen | 19,8 persen |
2 | Apple | 42 juta | -21,2 persen | 15,4 persen |
3 | Xiaomi | 35 juta | 32,1 persen | 12,9 persen |
4 | Oppo | 33,6 juta | 25,4 persen | 12,3 persen |
5 | Transsion | 25,1 juta | 71,9 persen | 9,2 persen |
-
Samsung
Dari 272 juta unit smartphone yang diproduksi pada kuartal II-2023, Samsung menjadi vendor smartphone dengan kontributor terbesar. Perusahaan asal Korea Selatan itu tercatat memproduksi 53,9 juta unit pada periode tersebut.
Meski masih memimpin daftar vendor smartphone terbesar di dunia dalam hal produksi, jumlah produksi ponsel Samsung pada kuartal II-2023 turun 12,4 persen dibanding kuartal sebelumnya, sebesar 61,5 juta unit.
Jumlah produksi ponsel Samsung di kuartal III-2023 juga ditaksir masih agak rendah meski perusahaan memproduksi pula ponsel lipat. Sebab, menurut TrendForce volume penjualan ponsel lipat belum setara Galaxy S series.
Baca juga: Pasar HP di Indonesia Masih Loyo, Pengiriman Turun 13 Persen di Kuartal II-2023
-
Apple
Seperti tahun-tahun sebelumnya, performa Apple pada kuartal II cenderung lemah setiap tahun. Hal ini dikarenakan periode pergantian dari iPhone lama ke iPhone generasi baru akan segera tiba.
Jumlah produksi iPhone pada kuartal II-2023 adalah sebanyak 42 juta unit, turun 21,2 persen dibanding kuartal sebelumnya sebesar 53,3 juta unit.
Untuk kuartal III-2023, produksi iPhone juga kemungkinan turun, menyusul pasokan sensor gambar CMOS untuk iPhone 15 dan iPhone 15 Plus yang kabarnya terhambat.
Terlepas dari taksiran tersebut, Apple punya potensi menyaingi Samsung di periode selanjutnya, apalagi jika iPhone 15 series laris manis.
-
Xiaomi
Xiaomi memproduksi sekitar 35 juta unit smartphone pada kuartal II-2023. Angka ini juga mencakup produksi ponsel dari sub-merek Xiaomi, yaitu Redmi dan Poco.
Jumlah produksi ponsel Xiaomi itu naik 32,1 persen dibanding kuartal sebelumnya. Menurut TrendForce, pencapaian ini kemungkinan disebabkan oleh sisa stok yang kian berkurang di distributor, menandakan tingginya permintaan pasar.
Selain itu, daya tarik dari sejumlah produk baru perusahaan, bisa jadi membuat Xiaomi menggenjot produksinya.
-
Oppo
Pada kuartal April-Juli 2023 Oppo juga mencatat jumlah produksi yang cukup tinggi, sebanyak 33,6 juta unit. Angka ini meliputi produksi aneka merek yang masih "bersaudara" dengan Oppo, meliputi Realme dan OnePlus.
Berdasarkan laporan TrendForce, pencapaian ini didapat Oppo berkat lonjakan permintaan di Asia Tenggara dan wilayah lainnya.
Ke depannya, jumlah produksi smartphone Oppo juga ditaksir bakal naik lagi sampai 10 persen - 15 persen, terutama di pasar China, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Amerika Latin.
-
Transsion
Induk dari merek ponsel Infinix, Tecno dan Itel ini untuk pertama kalinya masuk dalam daftar 5 vendor smartphone dengan produksi paling tinggi di dunia.
Pada kuartal II-2023, jumlah produksi Transsion mencapai 25,1 juta. Angka ini naik 71,9 persen dibanding jumlah pengiriman kuartal sebelumnya.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh tiga faktor, yaitu pembaruan stok produk, peluncuran produk baru, dan masuknya perusahaan ke pasar kelas menengah dan kelas atas.
Hadirnya Transsion dalam daftar 5 vendor smartphone dengan produksi paling banyak di dunia sekaligus menyalip Vivo yang semua menempati posisi bontot di kuartal I-2023.
Adapun Vivo pada kuartal II-2023 hanya memproduksi 23 juta unit ponsel, meliputi merek Vivo dan iQoo. Kendati dimikian, volume produksi smartphone Vivo naik 15 persen dari kuartal sebelumnya.
Baca juga: Pasar iPhone Global Lesu pada Awal 2023
Proyeksi produksi smartphone semester II-2023
Menimbang permintaan seperti di pasar China, Eropa dan Amerika Utara yang belum menunjukkan peningkatan signifikan pada kuartal II-2023, TrendForce menaksir produksi smartphone pada semester II-2023 nanti akan lebih rendah dibanding paruh pertama 2023.
Selain karena alasan di atas, firma riset itu juga menilai bahwa pemulihan jumlah produksi smartphone ke depannya masih akan sulit, meskipun indikator ekonomi di pasar negara berkembang seperti India, membaik.
Di tahun 2024, TrencdForce juga menaksir peningkatan produksi smartphone global hanya sebesar 2 persen - 3 persen per tahun, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari TrendForce, Rabu (6/9/2023).
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Sosok Sam Altman, Bos ChatGPT yang Jadi WNA Pertama Penerima Golden Visa Indonesia
- 2 Atlet E-sports Indonesia Berlaga di Turnamen Dunia Dota 2
- ChatGPT Kini Bisa Desain Logo, PPT, dan Iklan Pakai Template Canva
- Asus Rilis Komputer Mini NUC Pertama Setelah Dilepas Intel
- Bergadang Main "Starfield", Gamer Selamat dari Kebakaran