Pengembang Call of Duty Pakai AI untuk Awasi Percakapan Suara Pemain

- Perusahaan game Activision akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengawasi percakapan suara pemain di dalam game peperangan Call of Duty.
Chief Technology Officer Activision, Michael Vance mengatakan bahwa teknologi AI ini akan disediakan oleh startup asal Amerika Serikat (AS) yang memiliki dan mengembangkan teknologi AI untuk mengawasi percakapan pengguna, yaitu Modulate.
Nantinya, teknologi ini tentunya akan dipakai untuk mengidentifikasi hal-hal negatif yang tak pantas dikatakan saat pemain bercakap-cakap, seperti itu ujaran kebencian, diskriminasi, hal-hal yang melibatkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan lain sebagainya.
"Dengan kolaborasi ini, kami akan membawa teknologi canggih Modulate untuk mengawasi perilaku pemain di game kami secara global. Hal ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan game yang menyenangkan dan adil bagi semua orang," ujar Vance.
Secara teknis, teknologi Modulate nantinya akan mengandalkan alat AI yang bernama ToxMod. Alat ini tidak akan langsung memberikan hukuman pada pemain yang melontarkan kata-kata kotor atau umpatan.
Sebab, ToxMod akan merangkum hasil pendeteksiannya dan melaporkannya ke moderator (manusia) yang nantinya akan menentukan jenis hukuman apa yang pemain akan terima.
Adapun penentuan hukuman yang didapat pemain akan dibantu lagi dengan teknologi Call of Duty lainnya yang sudah ada untuk memberantas percakapan negatif dan tak pantas di kolom chat.
Baca juga: 14.000 Akun Pemain Call of Duty Diblokir dalam Sehari

Rencananya, AI yang disiapkan Moduleate akan disematkan ke sejumlah game Call of Duty terbaru, meliputi Call of Duty Modern Warfare 2 dan Call of Dutty Warzone.
Ke depannya, teknologi ini juga akan disematkan ke game-game seri Call of Duty terbaru yang akan meluncur di masa depan, salah satunya adalah Call of Duty Modern Warfare 3 pada 10 November mendatang.
Untuk saat ini, teknologi AI Modulate hanya akan mengawasi aneka chat negatif yang berasal dari bahasa Inggris, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Modulate, Selasa (5/9/2023).
Di masa yang akan datang, dukungan bahasa disebut akan terus bertambah untuk membuat game menjadi aman dan menyenangkan bagi semua orang.
Baca juga: Tiktoker Bikin AI untuk Main Game Super Mario World di Live TikTok, Hasilnya?
Terkini Lainnya
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- Bos ChatGPT Sam Altman Jadi WNA Pertama yang Dapat Golden Visa Indonesia
- Harga Oppo Find X5 Pro dan Oppo Find N2 Flip Terbaru September 2023
- Oppo A38 Diam-diam Meluncur, Bawa Kamera 50 MP dan Fast Charging 33 Watt
- Trik Rahasia Pasang Lebih Banyak Aplikasi di Layar Depan Samsung Galaxy Z Flip 5
- Ritual Foto Sebelum Makan Pakai Smartphone? Ini 5 Tip Hasilkan Food Photography