Cerita Perusahaan Google yang Dulu Tak Laku meski Dijual Murah
- Google kini menjadi perusahaan teknologi kenamaan yang memiliki segudang produk dan layanan canggih. Kesuksesan Google yang kini bernaung di bawah perusahaan induk Alphabet, tak lepas dari peran dua pendirinya yaitu Sergey Brin dan Larry Page.
Menurut situs Companiesmarketcap, kapitalisasi pasar induk Google per Juli ini mencapai 1,479 triliun dollar AS (Rp 22.413 triliun). Pencapaian ini menjadikan induk Google sebagai perusahaan paling bernilai keempat di dunia.
Terlepas dari kesuksesan tersebut, siapa sangka bahwa Google pernah mau dijual dengan harga "murah", tetapi tetap tidak laku?
Peristiwa itu terjadi pada tahun 90-an. Kala itu, Google masih bernama Backrub, tetapi konsepnya tetap sebagai mesin pencari, sebagaimana konsep yang dibawa Google hingga hari ini.
Sergey Brin dan Larry Page saat itu tidak begitu menyadari potensi besar Google. Namun, Page mengetahui bahwa Google bakal menjadi produk komersial yang bisa diadopsi secara luas. Pada akhirnya, mesin pencari itu dicanangkan dijual.
Baca juga: Sejarah Google, Raksasa Mesin Pencari yang Hampir Dijual Murah
Januari 1997 Page dan Brin lantas mencoba menjual Google seharga 1,6 juta dollar AS ke perusahaan internet Excite. Dari total harga tersebut, 600.000 dollar AS bakal diambil dalam bentuk tunai, 700.000 dollar AS dalam bentuk saham, dan sisanya 300.000 dollar AS untuk melanjutkan studi di Stanford.
Tawaran itu dilayangkan melalui sebuah surat yang ditujukan ke investor utama Excite, Vinod Khosla.
Dalam suratnya, Page berkata bahwa Google bakal meningkatkan trafik Excite sebesar 10 persen. Selain trafik, pendapatan iklan Excite juga dijanjikan bakal naik menjadi 47 juta dollar AS selama setahun.
Namun, CEO Excite George Bell saat itu menolak tawaran tersebut, dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Selasa (11/7/2023).
Khosla sempat menegosiasikan harga jual Google kepada dua pendirinya itu. Hingga kemudian Page dan Brin sepakat menurunkan harga jual Google menjadi seharga 750.000 dollar AS ke Excite.
Meski sudah didiskon, George Bell tetap menolak membeli Google. Menurut Bell, Google atau dulu disebut BackRub, terlalu efektif untuk sebuah mesin pencari. Hal ini akan membuat pengguna hanya singgah sebentar di situs website kemudian keluar begitu saja.
Menurut Bell, praktik itu akan berdampak negatif pada bisnis iklan Excite. Pada akhirnya kesepakatan antara Google dengan Excite tak pernah terjadi.
Baca juga: Produk AR Google Dianggap Tak Jelas, Kepala Divisi Mundur
Entah apa yang bakal terjadi hari ini apabila saat itu, Google benar-benar dijual oleh pendirinya.
Saat ini sendiri Google sudah menjadi raksasa teknologi, melahirkan aneka produk di bawah naungan Alphabet. Kapitalisasi pasarnya per Juli ini mencapai 1,479 triliun dollar AS (Rp 22.413 triliun).
Berkat kesuksesan Google, Sergey Brin dan Larry Page juga masuk dalam 10 besar daftar orang terkaya di dunia. Keduanya juga masih memiliki peran di Alphabet, yaitu sebagai dewan dan pemegang saham perusahaan.
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Bukan S23 FE, Samsung Rilis Galaxy S21 FE dengan Chip Baru
- Melihat Oppo Find N2 Flip Edisi Wimbledon, Ada Logo Khusus
- Gara-gara Kirim Emoji Jempol, Seorang Petani Diseret ke Meja Hijau
- Produk AR Google Dianggap Tak Jelas, Kepala Divisi Mundur
- MediaTek Dimensity 6100 Plus Meluncur, Chip 5G Hemat Daya untuk Ponsel dan Tablet