Zaman Smartphone, Kenapa Nokia Masih Rajin Bikin Feature Phone?

BATAM, - Vendor smartphone saat ini berlomba-lomba merilis ponsel pintar di berbagai segmen. Ada yang menyasar kelas bawah, menengah, hingga high-end.
Namun, berbeda dengan Nokia. Merek yang saat ini berada di bawah HMD Global itu masih rajin menelurkan ponsel fitur alias feature phone.
Yang terbaru, HMD Global merilis ponsel lipat Nokia 2780 di Amerika Serikat (AS). Feature phone sendiri adalah ponsel yang fungsinya jauh lebih sederhana dari smartphone.
Feature phone kebanyakan hanya digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan teks, bukan untuk media sosial, e-mail, dll.
Lantas, apa sebenarnya alasan di balik Nokia masih rajin merilis feature phone?
Baca juga: Ponsel Lipat Nokia 2780 Meluncur, Harganya 1 Jutaan
General Manager HMD Global di Indonesia, Hero Tjokroardi, menjelaskan bahwa saat ini masih ada permintaan dari pasar terhadap ponsel fitur atau feature phone. Oleh karena itu, selama permintaan pasarnya masih ada, perusahaan akan menyediakan yang dibutuhkan pasar.
"Selama demand masih ada, itu kita masih disediakan," jelas Hero kepada KompasTekno dalam sebuah acara di Batam, Selasa (8/11/2022).
Hero tidak merinci lebih jelas terkait jumlah permintaan feature phone, namun, menurut Hero, masih ada konsumen yang membutuhkan dan terbiasa dengan fitur-fitur yang tersedia di feature phone.
Hero mengatakan, orang-orang yang membutuhkan ponsel dengan fitur-fitur sederhana, seperti panggilan telepon dan teks itulah yang masih menggunakan feature phone.
"Orang yang membutuhkan fitur-fitur yang ada di smartphone, mereka cuman membutuhkan call, mereka cuman butuh SMS, dan sebagai handphone seadanya, itu mereka akan memilih feature phone," imbuh Hero.
Baca juga: Mengintip Proses Perakitan Smartphone Nokia di Batam
Hal inilah yang mendasari perusahaan masih rajin meluncurkan sejumlah feature phone bikinannya
Kendati begitu, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk melakukan perubahan strategi dalam memasarkan ponsel bikinannya di masa mendatang.
Hero juga menjelaskan bahwa ada peluang bagi perusahaan untuk kembali meluncurkan ponsel flagship, jika waktunya sudah tepat.
"Nanti akan lihat di dalam market research kami, pada saat kami sudah siap memasukkan tipe (ponsel) yang lebih tinggi, kita akan masukkan (atau pasarkan)," papar Hero.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Bocoran Harga Nokia C21 Plus dan C31 di Indonesia, Lebih Murah dari Versi Global
- Oppo A58 Meluncur dengan Dimensity 700, Harga Rp 3 Jutaan
- Kumpulan Review God of War Ragnarok, Ada yang Kasih Nilai Sempurna
- Ada Google Meet (Asli) dan Meet “Biasa” dengan Logo Hampir Mirip, Apa Bedanya?
- Infinix Zero 5G 2023 Diam-diam Meluncur, Bawa Kamera 50 MP dan Chip Dimensity 1080