Aplikasi "Bangkai" di Google Play Store Makin Banyak

- Toko aplikasi resmi seperti Google Play Store di perangkat Android ataupun Apple App Store di perangkat iPhone digunakan pengguna untuk mengunduh berbagai macam aplikasi.
Namun, menurut laporan dari perusahaan analis Pixalate, kedua toko aplikasi tersebut ditemukan menyimpan ribuan aplikasi "bangkai" yang sudah tidak lagi diperbarui oleh pengembang (developer).
"Bangkai" yang dimaksud adalah aplikasi tersebut tidak lagi diperbarui selama dua tahun, alias terabaikan.
Pixalate mencatat bahwa lebih dari 1,6 juta aplikasi mulai diabaikan dari periode 1 April 2022 hingga 30 Juni 2022. Untuk toko aplikasi Google Play Store tercatat memiliki peningkatan jumlah aplikasi lawas sebanyak 16 persen dari 967.000 menjadi 1,1 juta pada kuartal I-2022.
Baca juga: Hati-hati, 200 Aplikasi Berbahaya Ini Beredar di Play Store
Sementara itu, aplikasi lawas yang dimiliki App Store tercatat menurun sebanyak 29 persen pada kuartal I-2022 dari 724.000 menjadi 515.000 aplikasi.
Secara keseluruhan, aplikasi yang terdaftar di China dan Rusia diduga kuat memiliki paling banyak aplikasi yang “terabaikan”, yaitu sebanyak 42 persen. Sementara itu, aplikasi terabaikan terbanyak lainnya terdiri dari aplikasi anak (75.000 aplikasi anak di App Store dan 81.000 aplikasi di Google Playstore).
Selain menemukan “aplikasi lawas” yang tidak perbarui selama dua tahun, Pixalate juga mencatat aplikasi yang masuk kategori “sangat lawas” alias sudah tidak diperbarui selama lebih dari dua tahun.
Google Play Store tercatat memiliki 840.000 aplikasi yang tidak diperbarui selama lebih dari tiga tahun dan jumlahnya masih terus bertambah. Lalu, untuk aplikasi yang tidak diperbarui lebih dari lima tahun sebanyak 306.000 aplikasi.
Banyaknya aplikasi lawas, terutama di Google Play Store, dapat menimbulkan risiko keamanan bagi penggunanya.
Ketika aplikasi yang diunduh (download) tidak lagi diperbarui, maka aplikasi tersebut lebih rentan untuk diretas, dieksploitasi, dan membahayakan perangkat, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Apple Insider, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Hati-hati, 35 Aplikasi Ini Bisa Selipkan Malware ke Ponsel Android
Laporan yang ditemukan Pixalate ini ternyata juga serupa dengan penelitian yang dilakukan pada Mei 2022 lalu. Perusahaan mencatat bahwa Google Play Store memiliki aplikasi lawas sebanyak 869.000, sedangkan App Store 650.000 aplikasi.
Untuk menangani masalah tersebut, Apple dan Google dengan tegas menetapkan kebijakan baru yang memungkinkan perusahaan untuk dapat menindak aplikasi lawas tersebut.
Kebijakan tersebut adalah menetapkan bahwa aplikasi yang tidak lagi diperbarui akan disembunyikan dari katalog Play Store/App Store, tidak akan muncul pada kolom pencarian, dan aplikasi yang terabaikan tersebut bakal dihapus jika tidak diperbarui lebih dari dua tahun.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 14 dan SE 2022 Pensiun
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- 50 Istilah Asing Teknologi dalam Bahasa Indonesia yang Jarang Diketahui, Ada Galat dan Diska Lepas
- Smartwatch Oppo Watch X2 Meluncur dengan Dual GPS dan Fitur Kesehatan Canggih
- Tanggal Penjualan dan Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Apple: Indonesia Segera
- 543 Pinjol Ilegal yang Tidak Diakui OJK Februari 2025
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Sepi Pemakai, Google Translate Ditutup di China
- Motorola Moto G72 Meluncur dengan Kamera 108 MP, Ini Harganya
- Twitter Rilis Tombol "Edit Tweet" untuk Pengguna Berbayar
- Kim Kardashian Didenda Rp 19 Miliar gara-gara Iklan Kripto di Instagram
- Menilik Keandalan Performa Oppo Reno8 Pro 5G untuk Produktivitas dan Akses Hiburan