Google Kembalikan Ikon Duo agar Mudah Bedakan dengan Meet
- Beberapa bulan terakhir, Google melebur platform Google Duo dan Google Meet. Hanya saja, peleburan ini justru membuat bingung pengguna.
Betapa tidak. Google tetap mempertahankan dua aplikasi itu dengan nama yang mirip. Google Meet versi lama, tetap ada dengan nama baru yakni "Meet Original". Sementara Google Duo berubah nama menjadi "Meet".
Perubahan ini sudah mulai digulirkan bulan ini lewat update versi 172, termasuk dengan logo aplikasi baru.
Nah, agar pengguna tidak bingung dengan perubahan ini, Google akhirnya mengembalikan ikon dan nama Google Duo lewat pembaruan versi 173.
Baca juga: Google Mulai Gulirkan Google Duo Versi Baru Setelah Dilebur dengan Meet
Akan tetapi, ikon tersebut bukan untuk menunjang akses ke Google Duo orisinal, melainkan pengguna akan diarahkan pada aplikasi Meet, versi baru Google Duo yang sudah memadukan layanan Duo dan Google Meet.
Pintasan Google Duo sendiri ditujukan untuk membantu pengguna yang masih terbiasa memakai Google Duo agar ke depannya bisa beralih ke Meet. Opsi ini turut menambah bagaimana cara mengakses aplikasi Meet melalui ikon Google Duo, maupun lewat aplikasi Meet langsung.
Menurut keterangan Google kepada 9to5Google, mereka sengaja melakukan upaya ini agar pengguna bisa menjalankan Meet dengan mencari "Duo", seperti cara sebelumnya.
Baca juga: Google Mulai Gabungkan Aplikasi Video Call Duo dan Meet
Penggabungan sepenuhnya mulai akhir 2022
Peleburan Duo dan Google Meet sendiri dijadwalkan berlaku pada akhir tahun 2022. Meski demikian, Google sudah melakukan beberapa perubahan secara bertahap. Misalnya ketika pengguna mengakses Google Duo saat ini, aplikasi itu akan tampil sebagai Google Meet.
Dalam praktiknya, kedua aplikasi ini perlahan sudah digabungkan dengan dilengkapi beragam fitur.
Fitur pertama, memudahkan pengguna untuk langsung membuat panggilan atau pertemuan secara instan. Sedangkan fitur kedua, memungkinkan pengguna untuk membuat jadwal pertemuan tertentu. Nantinya, jadwal tersebut akan langsung terintegrasi dengan aplikasi Google Calendar.
Sebaliknya, jika pengguna membuat jadwal pertemuan melalui Meet versi desktop, jadwal tersebut akan muncul di kolom “Meetings” Google Duo dan sekaligus tercantum di Google Calendar.
Baca juga: Fitur Baru Google Meet Bisa Pantau Peserta Meeting yang Datang Terlambat
Adapun pengguna yang sebelumnya pernah memblokir beberapa akun di Duo, tidak akan ditransfer ke Meet. Sehingga pemblokiran akan "diputihkan" dan akun yang diblokir dapat bergabung di Google Meet.
Secara teknis, penggabungan Google Duo dengan Meet versi mobile dilimpahkan pada aplikasi Duo. Sebab, Duo dinilai lebih canggih ketimbang Meet. Alasan lainnya kemungkinan adalah basis pengguna Duo yang lebih banyak daripada Google Meet.
"Aplikasi mobile Duo memiliki banyak kecanggihan, terutama di pasar negara berkembang dengan konektivitas jaringan yang bervariasi," kata Dave Citron, Direktur Produk Video Google, dikutip KompasTekno dari The Verge.
Adapun untuk web, Google tetap mempertahankan Meet sebagai platform yang utama.
"Namun di web, berbeda. Meet adalah platform web yang jauh lebih berkembang, sehingga membentuk dasar dari sistem gabungan yang baru. Dalam kadua kasus ini, intinya adalah fungsionalitasnya," ujarnya.
Baca juga: Google Meet dan Duo Dilebur, Seperti Apa Jadinya?
Jadi, dengan perubahan ini, Google sebenarnya tidak benar-benar menghapus Duo, melainkan menyatukan kedua aplikasi dengan fitur yang sama dan lebih lengkap dan dengan nama tunggal, yakni Meet.
Nantinya, setelah ada perubahan nama, pengguna lama Meet versi mobile akan diarahkan untuk menginstal aplikasi Meet versi baru. Sementara itu, pengguna Meet yang mengakses via Gmail, tidak akan terdampak perubahan ini, dihimpun dari GSM Arena Senin (29/8/2022).
Terkini Lainnya
- Smartphone Honor Magic 7 Pro Meluncur Global, Punya Fitur Pendeteksi Video "Deepfake"
- Mantan Bos Google Disebut Bikin "Hooglee", Medsos Video Berbasis AI
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Apakah Menyetujui Cookie di Website Selalu Aman? Ini Penjelasannya
- Fungsi VPN untuk Mengakses Internet yang Perlu Diketahui
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Link dan Cara Cek Status Pendaftaran DTKS Jakarta 2022 Tahap 3
- Klasemen MPL S10 Pekan Ketiga, Evos Legends Puncaki Posisi Setelah Geser RRQ Hoshi
- Negara Ini Tarik Pajak dari Impor GPU, Dihitung Berdasarkan Kapasitas VRAM
- Samsung Klaim Pemesanan Z Fold 4 dan Z Flip 4 Lampaui Generasi Sebelumnya
- Tarif Ojol Batal Naik Hari Ini