Sony Digugat Rp 87,6 Miliar, Ada Apa?

- Sony tengah menghadapi gugatan sebesar 5 juta poundsterling atau setara Rp 87,6 miliar. Gugatan tersebut dilayangkan secara kolektif oleh pengguna konsol PlayStation yang membeli game di PlayStation Store.
Gugatan tersebut diajukan ke pengadilan di Inggris pada pekan lalu karena Sony dianggap mematok harga game di PlayStation Store terlalu mahal.
Menurut penggugat, Sony membebankan komisi yang terlalu besar untuk setiap game digital dan pembelian game di PlayStation Store, yakni 30 persen. Hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran karena tidak sesuai dengan undang-undang persaingan dagang di Inggris.
Baca juga: Microsoft Tuduh Sony Bayar Pengembang untuk Cegah Game Masuk ke Xbox Game Pass
Sony juga dinilai meyalahgunakan kekuatannya di pasar, karena menetapkan syarat dan ketentuan yang tidak adil terhadap para pengembang dan penerbit game sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Sky News, Rabu (24/8/2022).

Oleh karena itu, para pelanggan yang telah melakukan pembelian dengan rentang waktu 2016-2022 juga diajak untuk mengajukan gugatan melalui situs web “Playstation You Owe Us” (Playstation Kamu Berutang (pada) Kami).
“Dengan tindakan hukum ini, saya membela jutaan orang Inggris yang tanpa disadari telah ditagih (secara) berlebihan (oleh Sony). Kami (para penggugat) yakin Sony telah menyalahgunakan posisinya dan menipu pelanggan,” ujar Alex Neill, salah satu konsumen yang turut melayangkan gugatan.
Baca juga: Sony Siapkan Sensor Kamera 100 MP untuk Ponsel Menengah
Kuasa hukum penggugat, Natasha Pearman, mengatakan bahwa Sony telah memonopoli pasar game digital dan menerapkan strategi yang menyebabkan banderol harga di PlayStation Store sangat mahal.
“Sony mendominasi distribusi digital game PlaysStation, itu (Sony) telah menerapkan strategi yang mengakibatkan harga yang (dinaikkan) berlebihan kepada pelanggan. (Hal ini) tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan Sony saat menyediakan layanannya (sendiri),” jelas Natasha.
Namun, pihak Sony masih belum memberikan komentar atau tanggapan apapun terkait gugatan yang diberikan pelanggan.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Ponsel Gaming Asus ROG Phone Bakal Ditenagai Chipset Mediatek?
- Mantan Karyawan Tuding Twitter Abaikan Keamanan dan Privasi Pengguna
- Vivo Y22s Resmi dengan Kamera 50 MP, Harga Rp 3 Jutaan
- Asyik! Android TV Bakal Lebih Cepat Dibuka
- Sony Pamer Desain Controller PS5 Baru, "Stik" Analog Kini Bisa Diganti Sendiri