Data Pelanggan Diduga Bocor, PLN Koordinasi dengan Kominfo dan BSSN Halaman all -

- Data 17 juta pelanggan PLN diduga bocor dan diperjual-belikan di suatu forum online. Data-data yang bocor tersebut mencakup informasi identitas (ID) pelanggan, nama konsumen, alamat konsumen, hingga informasi besarnya penggunaan listrik dalam kWh dan tipe energi.
Juru Bicara PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan bahwa pihaknya kini tengah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kominfo dan BSSN untuk menemukan sumber data pelanggan yang beredar di internet sekaligus upaya untuk peningkatan pengamanan,” ucap Adi dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Sabtu (20/8/2022).
Baca juga: PLN Sebut Data Pelanggan yang Bocor Sudah Tidak Update
Adi melanjutkan, ia juga akan menindaklanjuti berbagai rekomendasi dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Kominfo untuk mempercepat proses investigasi dan melakukan sejumlah langkah perbaikan bersama.
"Sehingga data pribadi (pelanggan) tetap terlindungi," imbuh Adi.
Terkait data pelanggan, per Sabtu (20/8) siang ini, Adi memastikan bahwa data-data pelanggan aktual PLN aman dan tidak dimasuki oleh pihak luar.
Hal tersebut diketahui berdasarkan sejumlah pengecekan yang dilakukan pada data center utama PLN melalui sistem dari berbagai perimeter.
Adapun sampel data yang bocor di media sosial, lanjut Adi, merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik, yang disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analitik.
Baca juga: Orang Indonesia Hanya Bisa Pasrah kalau Ada Kebocoran Data
"Data itu bukan merupakan data riil transaksi aktual pelanggan dan tidak update, sehingga diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan. Secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu," klaim Adi.
Diduga bocor dari server pusat PLN

Sebelumnya, dugaan kebocoran data sekitar 17 juta pelanggan PLN ini mencuat pada JUmat (19/8/2022) kemarin.
Adi kemarin juga sempat memastikan bahwa data-data yang bocor di internet itu merupakan data pelanggan yang tidak aktual dan sudah tida di-update.
Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu lubang keamanan internet), Afif Hidayatullah, sebelumnya juga meyakini bahwa data yang dijual di Breach Forums itu benar merupakan milik PLN.
Baca juga: Kasus Kebocoran Data Marak Terjadi, Bisakah Konsumen Menuntut?
"Benar, itu (data) milik PLN karena karena terdapat Jenis Energi, kWh, Alamat, No Meter," kata Afif melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat (19/8/2022).
"Hanya saya belum tahu (data) ini dari pusat atau cabang PLN. Namun, informasi seperti itu kemungkinan di simpan di server pusat," lanjut dia.
Adapun dugaan ini berasal dari analisis Afif secara mendalam terhadap dugaan kebocoran data itu, sehingga ia yakin data yang dijual itu benar-benar milik PLN di server pusat.
Di sisi lain, Chairman lembaga riset siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), Pratama Persadha masih menyangsikan keabsahan klaim 17 juta data pelanggan yang berhasil dibobol.
"Jika diperiksa, sample data yang diberikan tersebut hanya memuat 10 pelanggan PLN. Sebenarnya 10 sampel data pelanggan PLN dari total 17 juta data yang diklaim tersebut belum bisa membuktikan datanya bocor" kata Pratama.
Baca juga: Kebocoran Data Terjadi Lagi, Sampai Mana RUU Perlindungan Data Pribadi?
Menurut Pratama, kasus dugaan kebocoran data ini berbeda dengan kebocoran data BPJS atau lembaga besar lain.
Biasanya, data-data dari lembaga tersebut sampelnya dibagikan cukup banyak, mulai dari ribuan hingga jutaan data, alih-alih hanya 10 data pelanggan seperti PLN.
"Saat ini kita perlu menunggu si peretas memberikan sampel data yang lebih banyak lagi, sambil PLN melakukan digital forensic dan membuat pernyataan (lanjutan)," imbuhnya.
Terkini Lainnya
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Trump Sebut Elon Musk Akan Mundur dari Pemerintahan
- Rumor Terbaru iPhone 17 Pro: Fanboy Siap-siap Kecewa?
- Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...
- 26 iPhone yang Akan Kebagian iOS 19
- ChatGPT Dituntut karena "Asbun", Tuding Pria Tak Bersalah Pembunuh
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- Cara Hapus GetContact Permanen biar Identitas Kontak Tetap Aman
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Asus Rilis Laptop Vivobook Pro 14 Baru di Indonesia, Harga Rp 11 Jutaan
- Data Ribuan Perusahaan di Indonesia Bocor, Dijual di Darkweb
- Menkominfo Jelaskan Tantangan ASO dan Pembagian STB Gratis
- Migrasi Siaran TV Analog ke Digital Tak Pakai Tahapan Lagi, Utamakan Daerah yang Siap
- PLN Sebut Data Pelanggan yang Bocor Sudah Tidak Update