cpu-data.info

Analisis Mengapa Shopee Tutup di India

Shopee resmikan kantor baru di Solo
Lihat Foto

- Shopee, marketplace asal Singapura yang bernaung di bawah naungan Sea Group, memutuskan untuk menutup operasional bisnisnya di India. Keputusan Shopee tutup di India ini terjadi beberapa bulan setelah Shopee mulai beroperasi di negara tersebut.

Dalam pernyataan resmi, alasan Shopee tutup di India adalah karena ketidakpastian pasar global. Namun menurut Reuters, Shopee mundur dari India karena pertumbuhan bisnis yang rendah sehingga perusahaan merugi.

Ada pula spekulasi yang menyebutkan bahwa mundurnya Shopee dari India terkait dengan larangan game Free Fire milik Sea Group oleh pemerintah India.

Game Free Fire merupakan salah satu dari 54 aplikasi yang dilarang di India, karena diyakini mengirim data pengguna ke server di China. Sea Group sendiri menegaskan bahwa mundurnya penutupan Shopee di India tidak terkait dengan larangan game Free Fire.

Baca juga: Shopee Hengkang dari India, Hanya 6 Bulan Beroperasi

Menurut analis Citi, Alicia Yap, tidak ada bukti yang jelas bahwa keputusan Shopee tutup di India disebabkan tekanan pemerintah setempat atau faktor operasional lainnya.

Shopee sendiri memulai bisnisnya di India pada Oktober 2021, sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memperluas bisnisnya.

Saat itu, kapitalisasi pasar Sea Group mencapai 200 miliar dolar AS, namun kini turun menjadi 64,76 miliar per Maret 2022.

Dirangkum KompasTekno dari Reuters, Selasa (29/3/2022), Shopee India sudah merekrut penjual lokal hingga meluncurkan situs web dan aplikasi Shopee. Namun pasar marketplace di India sudah didominasi oleh Amazon dan Flipkart.

Sumber yang dikutip Reuters mengatakan, Shopee berencana menggelontorkan dana investasi hingga 1 miliar dolar AS di India. Hengkangnya Shopee dari negara tersebut lantas berdampak pada perusahaan logistik setempat yang telah meneken kontrak kerja sama.

Berdasarkan keterangan perusahaan, Shopee India akan ditutup mulai hari ini, Selasa (29/3/2022). Dengan demikian, pelanggan sudah tidak dapat melakukan pembelian sejak tanggal tersebut. Adapun penyelesaian pembayaran, pengembalian dana dan lainnya akan diproses hingga 30 Mei.

Baca juga: Sebelum India, Shopee di Perancis Juga Tutup Setelah Beroperasi 6 Bulan

Dilansir dari Economic Times, per Desember 2021, Shopee memiliki lebih dari 300 karyawan di India dan mitra penjual lebih dari 20.000.

Menurut sumber internal, karyawan yang terdampak penutupan perusahaan akan mendapat tawaran posisi di Sea India. Namun jika tidak didapatkan kecocokan, mereka akan diberikan paket pesangon selama tiga bulan.

Diancam boikot oleh pedagang India

Marketplace di India dihadapkan dengan aturan yang ketat. Hal ini diterapkan pemerintah selama bertahun-tahun demi melindungi pedangan kecil yang hanya menjual produknya secara offline.

Pelaku UMKM di India juga disebut sering menuduh perusahaan asing mengabaikan regulasi dan menawarkan diskon besar-besaran sehingga merugikan bisnis mereka. Meski demikian, tuduhan itu dibantah oleh Shopee India.

Selain tuduhan tersebut, dalam beberapa bulan terakhir Shopee juga menghadapi seruan boikot dari pelaku UMKM di India.

Susul Perancis

Awal bulan ini Sea Group juga menutup bisnis Shopee di Perancis. Situs web Shopee ditutup per 6 Maret lalu, dengan penyelesaian berbagai transaksi pada tanggal yang sama.

Baca juga: Aplikasi Shopee Dikeluhkan Error, Tak Bisa Login hingga Check Out

Keputusan ini terbilang cepat, karena Shopee memulai debutnya di Perancis pada Oktober 2021. Namun perusahaan tidak menjelaskan rinci alasan dibalik kemundurannya di Prancis.

"Menyusul uji coba jangka pendek, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan layanan Shopee di Perancis... Pasar lain tidak terdampak. Kami akan terus mengadopsi pendekatan terbuka dan menjelajahi pasar baru," kata Shopee dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip dari Bloomberg.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat