Sebelum India, Shopee di Perancis Juga Tutup Setelah Beroperasi 6 Bulan

- Shopee baru saja menyetop bisnis dan operasional perusahaannya di pasar India pada 29 Maret 2022. Dengan begitu, marketplace di bawah naungan perusahaan teknologi asal Singapura, SEA Group ini resmi hengkang dari pasar India.
Sebelum India, ternyata Shopee sudah lebih dulu hengkang dari pasar Perancis. Shopee resmi menghentikan seluruh operasional situs web miliknya di Perancis sejak 6 Maret 2022.
Dalam sebuah notifikasi di situs Shopee Perancis, Shopee berjanji akan menyelesaikan seluruh pesanan yang masuk ke Shopee Perancis hingga tanggal 6 Maret.
Baca juga: Shopee India Tulis Pesan Perpisahan untuk Pelanggan, Ini Isinya
Setelah 6 Maret, operasional berikut layanan purna-jual Shopee Perancis akan dihentikan seluruhnya. Meski berhenti beroperasi, pantauan KompasTekno, Rabu (30/3/2022), situs web Shopee Perancis masih bisa diakses pengguna.
Di halaman muka, hanya ada notifikasi bahwa operasional Shopee Perancis disetop per 6 Maret. Marketplace yang bermarkas di Singapura ini sendiri tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal alasan di balik keputusannya untuk hengkang dari Perancis.
Shopee Perancis Tangkapan layar situs Shopee Perancis yang menampilkan informasi pengentian operasi Shopee di Perancis per 6 Maret 2022.Hanya bertahan sekitar 6 Bulan

Shopee boleh dibilang sukses menjadi marketplace yang paling banyak dikunjungi di wilayah Asia Tenggara, setidaknya untuk tahun 2021.
Kesuksesan di pasar Asia Tenggara tersebut diikuti dengan ekspansi besar-besar Shopee ke wilayah pasar lainnya. Sepanjang 2021, Shopee memperluas operasional bisnisnya ke pasar Asia Selatan (India) hingga Eropa (Perancis, Polandia, Spanyol).
Baca juga: Selain di Indonesia, Shopee Juga Beroperasi di Negara-negara Ini
Shopee sendiri melakukan ekspansi bisnis ke India dan Perancis dalam kurun waktu yang bersamaan, yaitu tepatnya pada Oktober 2021.
Namun, ekspansi besar-besaran ke India dan Perancis itu tampaknya tak berjalan dengan mulus. Sehingga, Shopee memutuskan untuk menyetop bisnis operasional di India dan Perancis secara bersamaan pula pada Maret 2022 ini.
Bila dihitung, Shopee hanya mampu mempertahankan bisnisnya selama kurang lebih enam bulan saja di pasar India dan Perancis.
Sama seperti di wilayah pasar lain, termasuk Indonesia, Shopee di India dan Perancis juga memiliki situs web dan aplikasi yang menggunakan bahasa lokal, namun tetap dengan desain dan warna oranyenya yang khas.
Baca juga: Analisis Mengapa Shopee Tutup di India
Bisnis Shopee di India dan Perancis pun juga menawarkan berbagai kategori barang yang sama seperti di pasar Indonesa, mulai dari pakaian, ponsel dan gadget, peralatan rumah tangga, dan lainnya.
Dok Shopee Cara bayar Shopee PayLater lewat ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri secara mudah dan praktisAlasan Shopee tutup di India

Shopee sendiri tidak mengungkap alasan di balik keputusannya untuk hengkang dari pasar Perancis. Namun, dalam kasus India, juru bicara Shopee mengungkapkan, keputusan untuk menutup bisnisnya di India diambil atas dasar adanya "ketidakpastian" yang melanda pasar global.
Tidak dijelaskan apa maksud dari ketidakpastian tersebut. Ini membuat sejumlah spekulasi di balik alasan Shopee akhirnya ikut tersiar.
Baca juga: Ini Penyebab Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee Masuk Daftar Pengawasan AS
Outlet media Reuters melaporkan, alasan penghentian operasional Shopee di India adalah karena pertumbuhan bisnis yang rendah sehingga perusahaan merugi.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Genshin Impact Versi 2.6 Bawa Karakter Bintang Lima untuk Gacha
- Telkomsel Orbit Sediakan Skema Pascabayar, Harga Mulai Rp 80.000
- 5 Tips Menghemat Kuota Biar Tak Boros Paket Data Internet
- Link Daftar KIP Kuliah untuk PTN dan PTS agar Bisa Berkuliah Gratis
- Kode Redeem Terbaru Genshin Impact 30 Maret, Ada Puluhan Primogems Gratis