Grab Dikabarkan Beli Jaringan Toko Grosir Malaysia Rp 6 Triliun
- Startup ride-hailing Grab Holdings Ltd. baru saja mengakuisisi sebuah jaringan toko grosir besar di Malaysia, Jaya Grocer.
Informasi ini terungkap melalui sebuah dokumen yang diajukan Grab kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Selasa (14/12/2021) lalu.
Dalam kesepakatan akuisisi Grab terhadap Jaya Grocer, Grab akan membeli seluruh saham biasa Jaya Grocer sekaligus 75 persen saham preferen. Grab juga memiliki opsi untuk membeli sisa saham preferen (25 persen), setelah akuisisi resmi disepakati.
Baca juga: Grab Resmi Melantai di Bursa Saham AS
Meski nilai akuisisinya belum diungkap, namun The Edge Markets memprediksi nilai akuisisi Grab terhadap Jaya Grocer bisa mencapai 1,8 miliar ringgit (sekitar Rp 6 triliun), atau terbesar kedua setelah Grab membeli saham Ovo di Indonesia (sekitar Rp 7 triliun-Rp 14 triliun).
"Dengan syarat tertentu, anak perusahaan Grab akan memiliki opsi untuk membeli, dan pemegang saham saat ini akan memiliki opsi untuk menjual kepada anak perusahaan Grab," tulis Grab dalam dokumen untuk Komisi Sekuritas AS.
Dengan adanya Jaya Grocer di genggaman Grab, dianggap bisa membantu salah satu layanan milik perusahaan, yakni GrabMart, dalam operasionalnya di Malaysia.
Hal ini masuk akal, mengingat Jaya Grocer memiliki 40 toko di Semenanjung Malaysia dan sebagian besar di antaranya berlokasi di wilayah Klang Valley dan negara bagian Selangor.
Grab sendiri mengaku masih akan tetap mematuhi peraturan di Malaysia, yaitu dengan memberikan setengah dari hak suara di Jaya Grocer kepada investor lokal.
Baca juga: Ketika CEO Grab Nyambi Jadi Kurir GrabFood, Naik Sepeda Antar Makanan
Dihimpun KompasTekno dari Forbes, Kamis (16/12/2021), kesepakatan akuisisi Grab terhadap Jaya Grocer diharapkan selesai pada kuartal I-2022.
Ekspansi GrabMart
Pada November lalu, GrabMart juga telah menandatangani kemitraan dengan sejumlah supermarket dan jaringan toko grosir di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Pada saat yang bersamaan, Grab turut menggandeng Lazada untuk menyediakan layanan pengiriman di hari yang sama kepada konsumen di Singapura melalui GrabExpress.
Sebelumnya, Grab sudah merintis bisnis pengiriman bahan makanan GrabMart sejak tahun 2019. Bisnis tersebut sempat merosot akibat pandemi Covid-19, terdorong oleh rendahnya pendapatan bisnis ride-hailing di seluruh Asia Tenggara.
Kini, usaha terkait pengiriman bahan makanan nampaknya sudah membaik. Bidang usaha tersebut bahkan sudah menjadi salah satu segmen e-commerce yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara.
Terkini Lainnya
- 5 Merek HP Terlaris di Dunia 2024 Versi Counterpoint
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Indosat dan Nokia Bangun Pusat Penelitian 5G di Surabaya
- Kesiapan Jaringan Telkomsel Hadapi Momen Nataru 2021
- Telkomsel Prediksi Trafik Data Naik 15 Persen saat Momen Nataru 2021
- Ponsel Lipat Pertama Oppo "Find N" Resmi Meluncur, Ini Harganya
- Cara Cek Voice Note WhatsApp sebelum Dikirim