Begini Alur Pemutusan Akses Pinjol Ilegal oleh Kominfo
- Pemerintah mulai bertindak tegas terhadap aplikasi pinjaman online (pinjol) ilegal. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) beberapa waktu lalu menghapus 151 platform pinjol ilegal yang ditemukan Satuan Tugas Waspada Investasi.
Kendati demikian, beberapa aplikasi pinjol ilegal masih dijumpai di toko aplikasi Google Play Store. Pasalnya, Google sendiri mengatakan bahwa mereka menunggu permintaan dari pemerintah untuk melakukan penghapusan.
Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, mengatakan bahwa pihaknya saat ini melakukan pengawasan di dunia maya selama 24/7, termasuk terhadap Google dan pengelola platform digital lainnya.
Johnny mengatakan, pemutusan akses dilakukan berdasarkan sejumlah pengaduan yang diterima Kemenkominfo dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, kementerian, dan lembaga terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kepolisian.
Pemberian instruksi untuk memutus akses aplikasi pinjol ilegal nantinya dilakukan sesuai hasil penelusuran patroli siber tersebut.
Baca juga: Pemerintah Akan Tangguhkan Penerbitan Izin Pinjol Baru
Setelah mengumpulkan aduan dari berbagai kanal, Kemenkominfo lantas bakal menyusun instruksi pemutusan akses aplikasi yang berisi daftar aplikasi pinjol ilegal, yang nantinya bakal disampaikan kepada pengelola platform terkait.
"Apabila daftar tersebut berasal dari penelusuran Kementerian Kominfo, atau aduan masyarakat, maka daftar aplikasi pinjol ilegal yang akan diputus aksesnya terlebih dahulu diverifikasi oleh OJK, sebelum disampaikan kepada pengelola platform digital," kata Johnny kepada KompasTekno, Senin (18/10/2021).
Dengan mekanisme ini, Kemenkominfo mengklaim pihaknya telah memutus akses terhadap 4.873 konten pinjol ilegal sejak 2018 lalu hingga 14 Oktober 2021 kemarin.
Penggebrekan pinjol ilegal
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemberantasan layanan pinjaman online ilegal terus dilakukan oleh pemerintah dan aparat penegak hukum. Tidak sebatas pemutusan akses, melainkan juga menyeret penyedia layanan pinjol ilegal ke ranah hukum.
Baru-baru ini, kantor operator pinjol di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta digrebek oleh Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat bersama Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda DIY.
Kantor itu diketahui mengoperasikan 23 aplikasi pinjol yang tidak satupun terdaftar di OJK. Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Arif Rahman mengatakan hanya ada satu aplikasi pinjol saja yang terdaftar di OJK, sebagai pengelabuan.
Baca juga: Google Hapus Aplikasi Pinjol Ilegal dari Play Store jika Diminta Pemerintah
Sebelumnya, penggebrekan kantor aplikasi pinjol ilegal bernama PT Indo Tekno Nusantara (ITN) yang berlokasi di Cipondoh, juga dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
Menyusul banyaknya penyalahgunaan atau tindak pidana aplikasi pinjol, OJK pun belakangan ini berencana akan melakukan moratorium/penangguhan sementara penerbitan izin aplikasi fintech, alias pinjol legal yang baru.
"Kominfo juga akan melakukan moratorium penerbitan penyelenggara sistem elektronik untuk pinjaman online yang baru," tegas Johnny.
Pentingnya literasi
Meskipun ada upaya pemutusan akses dan penegakan hukum dari pemerintah, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan kunci memberangus pinjol ilegal yang paling efektif adalah memberikan literasi kepada masyarakat.
"Hal yang menjadi kunci utama dan paling efektif untuk bisa memberantas fintech lending ilegal ialah dengan literasi kepada masyarakat agar pasar dari para pelaku fintech lending ilegal akan hilang dengan sendirinya,” jelas pria yang akrab disapa Semmy dalam keterangan terpisah.
Hingga saat ini, hanya ada 121 layanan pinjol yang sah dan terdaftar di OJK. Daftar aplikasi pinjol ilegal yang tercatat di OJK bisa dilihat di tautan berikut ini.
Baca juga: Google Hanya Izinkan Pinjol yang Terdaftar di OJK sejak 28 Juli
Masyarakat juga bisa mengecek pinjol ilegal lewat WhatsApp resmi OJK. Caranya, simpan nomor berikut: 081157157157 ke kontak WhatsApp, kemudian ketik nama pinjol yang ingin dicek legalitasnya.
Nantinya, bot akan memberikan jawaban apakah pinjol tersebut terdaftar di OJK atau tidak. Selain itu, pengecekan juga bisa dilakukan via telepon ke kontak resmi OJK di nomor 157 atau e-mail ke alamat waspadainvestasi@ojk.go.id.
Terkini Lainnya
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- Cara Mengatasi Last Seen WhatsApp Tidak Berubah dengan Mudah dan Praktis
- Qualcomm Umumkan Chip Baru untuk Smart Home dan IoT
- Advan ForceOne Rilis di Indonesia, PC AIO dengan AMD Ryzen 5 6600H
- Dampak Memakai Headset Terlalu Sering dengan Volume Tinggi yang Penting Dihindari
- Lantai Data Center Microsoft Pakai Bahan Kayu, Ini Alasannya
- Kode Redeem Free Fire 18 Oktober 2021, Bisa Dapat Dua Item Reward
- Team Spirit Juara Kompetisi The International Dota 2, Bawa Pulang Hadiah Rp 255 Miliar
- Facebook Perluas Uji Coba News Feed Minim Konten Politik
- Rayakan Ulang Tahun Ke-20, Nokia 6310 Dirilis Ulang
- Asus Zenfone 8 Meluncur di Indonesia, Ini Harganya