cpu-data.info

Team Spirit Juara Kompetisi The International Dota 2, Bawa Pulang Hadiah Rp 255 Miliar

Ilustrasi piala Aegis of Champions di ajang turnamen The International Dota 2.
Lihat Foto

- Tim e-sports asal Rusia, Team Spirit, berhasil mengangkat piala bergilir "Aegis of The Champions" lantaran memenangkan kompetisi tahunan bergengsi untuk game Dota 2, The International 10 (TI10).

Trofi tersebut diraih setelah mereka menaklukan tim jagoan asal China, PSG.LGD di ajang Grand Final dalam format lima pertandingan terbaik (Best of 5) dengan skor tipis 3-2.

Awalnya, Team Spirit sebenarnya sempat mendapatkan kemenangan dua kali secara beruntun dan berhasil mencetak skor 2-0. PSG.LGD lantas membalas kekalahannya pada game ketiga dan keempat dan membalikkan keadaan, sehingga skor menjadi 2-2.

Di game terakhir, Team Spirit akhirnya berhasil unggul dari PSG.LGD dalam sebuah pertandingan yang sengit dan keluar sebagai jawara TI10 dengan skor 3-2.

Baca juga: Kompetisi PUBG Mobile PMPL SEA Season 4 Dimulai, Ini Jadwal Lengkapnya

Sebagai pemenang, tim yang dipimpin oleh "Miposhka" sebagai kapten itu berhasil membawa pulang sekitar 45 persen dari total hadiah (prize pool) sebesar 40 juta dolar AS (sekitar Rp 562 miliar), yaitu 18,2 juta dolar AS (sekitar Rp 255 miliar).

PSG.LGD sendiri harus rela "pulang kampung" dengan hadiah 5,2 juta dolar AS (sekitar Rp 73 miliar), sedangkan Team Secret yang berada di posisi ketiga membawa pulang hadiah 3,6 juta dolar AS (Rp 50 miliar).

Prize pool senilai 40 juta dollar AS pada ajang The International 10 dilaporkan merupakan yang terbesar untuk event kompetisi game sejauh ini.

Tim kuda hitam dari Eropa Timur

Gelar juara The International 10 Dota 2 yang disabet oleh Team Spirit.PC Gamer Gelar juara The International 10 Dota 2 yang disabet oleh Team Spirit.

Team Spirit merupakan tim underdog atau kuda hitam beranggotakan "Miposhka", "Torontotokyo", "Yatoro", "Collapse", "Mira", dan "Silent" yang baru pertama kali berkompetisi di The International lewat TI10.

Sebelumnya, mereka hanya mentok di babak kualifikasi untuk The International saja, tidak sempat masuk ke main event atau babak playoff.

Mereka juga merupakan tim region Eropa Timur pertama yang memenangkan kejuaraan The International Dota 2, setelah Natus Vincere (Na'Vi), tim dari region yang sama memenangi turnamen tersebut pada 2011 lalu.

Tiga kompetisi The International terakhir sendiri selalu dimenangkan oleh tim yang berasal dari tim Uni Eroapa, seperti Team Liquid pada TI7 (2017) dan OG TI8 (2018) dan TI9 (2019).

Baca juga: Pemerintah China Larang Semua Kompetisi E-sports PUBG: Battlegrounds

Adapun ajang TI untuk tahun 2020 sendiri ditiadakan dan bisa dibilang "dipindahkan" ke tahun 2021 ini, bersama dengan total hadiah yang dikumpulkan pada saat itu.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, The International tahun ini digelar secara offline dan kali ini diadakan di kota Bucharest, Romania tanpa ditonton para penggemar secara fisik, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari PCGamer, Senin (18/10/2021).

Namun, acara tersebut diiringi sahutan penonton buatan yang meriah, yang dikeluarkan sang penyelenggara ketika sebuah tim memenangkan sebuah peperangan tim dalam suatu pertandingan, atau berhasil memenangkan pertandingan tersebut.

Suara yang heboh itu bisa didengar oleh penonton yang menyaksikan kompetisi tersebut secara langsung via live streaming di berbagai platform, seperti Twitch dan YouTube.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat