Internet Satelit Perlu Jadi Infrastruktur Utama di Indonesia

- Internet berbasis satelit, seperti Starlink dari Space X yang dimiliki miliarder Elon Musk, dianggap bisa menjadi solusi bagi negara seperti Indonesia.
Pasalnya, Indonesia adalah negara kepulauan dengan masih banyak daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), di mana akses dan infrastruktur internet masih terbatas.
"Satelit perlu dijadikan sebagai komponen utama dalam infrastruktur jaringan di Tanah Air, di samping jaringan seluler darat dan kabel bawah laut," ujar Jose del Rosario, Direktur Penelitian, Northen Sky Research dikutip KompasTekno dari The Jakarta Post, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: 2 Bulan, Internet Cepat Starlink Elon Musk Dipesan 500.000 Orang
Menurut Jose, hal ini tidak hanya akan membawa konektivitas bagi wilayah yang tidak terjangkau di Indonesia, namun juga akan meningkatkan kekuatan dan ketahanan jaringan secara keseluruhan.
Terlebih menurut Jose, Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana, dan wilayah vulkanik yang tidak stabil. Kapasitas tambahan juga diperlukan untuk memenuhi permintaan bandwidth internet yang berkembang pesat di Indonesia.
Pemerintah selain membangun jalur internet Palapa Ring, juga menggelar proyek BAKTI, untuk menyediakan jaringan internet berkemampuan satelit, dan layanan backhaul (jaringan tulang punggung) seluler bagi 150.000 lokasi di wilayah terpencil di Indonesia.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng perusahaan telekomunikasi lokal Teleglobal beserta rekanan satelitnya, SES dalam membangun internet berkemampuan satelit ini. Tahap pertama proyek ini telah selesai dan diluncurkan pada kuartal III-2019 lalu.
"Ini membuka peluang bagi teknologi berbasis cloud dalam industri-industri di wilayah terpencil di Indonesia, seperti pertambangan, kelautan dan lepas pantai, pertanian, perikanan, dan lainnya," ujar Jose.
Setara kabel optik
Meski menggunakan gelombang satelit, namun internet berbasis teknologi ini menawarkan pengalaman pengguna yang sebanding dengan penggunaan jaringan internet serat optik.
Baca juga: Satria, Satelit Kapasitas Tinggi Diharapkan Mampu Atasi Kesenjangan Layanan Internet
"Satelit yang beroperasi dekat dengan Bumi pada Lintasan Menengah Bumi (MEO atau Medium Earth Orbit) dan Lintasan Rendah Bumi (LEO atau Lower Earth Orbit), jika dilengkapi muatan throughput yang tinggi, maka dapat memuat jauh lebih banyak bandwidth dibanding sebelumnya," kata Jose.
Jose mencontohkan satelit Satria yang menggunakan konstelasi satelit O3B dari SES.
Konstelasi ini menawarkan pengalaman pengguna yang setara dengan internet serat optik, jika satelit mengorbit pada lintasan rendah (<1.000km) atau lintasan menengah (MEO, <8.000km).
Pemerintah Indonesia saat ini juga tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan satelit telekomunikasi terbesarnya, Satria3 dalam beberapa tahun mendatang.
Setelah diimplementasikan, Satelit dengan throughput tinggi ini diharapkan dapat menyediakan internet berkecepatan tinggi bagi 150.000 fasilitas umum di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, satelit tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas bagi sekolah-sekolah, fasilitas-fasilitas kesehatan serta kantor-kantor pemerintah.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia
- Kebijakan Baru WhatsApp Berlaku Seminggu Lagi, Ini yang Terjadi kalau Menolak
- Google Meet Punya Fitur Penghemat Kuota Data, Begini Cara Memakainya
- Ada Tema Star Wars di Facebook Messenger, Begini Cara Menggunakannya
- Dua Game Ini Bisa Didapatkan Secara Gratis di Epic Game Store
- Jelang Lebaran, Belum Ada Tanda-tanda RUU PDP Akan Disahkan