Hati-hati Komputer Bisa Dibajak lewat Bot Telegram

- Peneliti keamanan dari Check Point Software Technologies menyebut ada hacker (peretas) yang menyisipkan malware remote access Trojan (RAT) bernama ToxicEye ke komputer memanfaatkan bot Telegram.
Malware itu berbahaya, karena memungkinkan hacker mengambil informasi sensitif seperti password, browsing history, cookies berikut informasi sistem lain, data yang dihapus dan ditransfer, serta rekaman audio/video.
Bahkan hacker disebut bisa mematikan proses di PC, mencuri konten di clipboard, menyisipkan keylogger, dan sebagainya dari jarak jauh.
Para peneliti mengatakan hacker menyisipkan trojan ToxicEye itu dengan cara menggabungkan token bot dan ToxicEye (atau malware lain), dan mengirimnya dalam sebuah lampiran e-mail.
Baca juga: Cara untuk Menghapus Akun Telegram
Salah satu contoh lampiran file yang ditemukan peneliti menyaru sebagai aplikasi pengecek PayPal bernama "paypal checker by saint.exe", sebagaimana KompasTekno rangkum dari Gadgets Now, Rabu (28/4/2021).
Apabila penerima membuka e-mail tersebut, sistem komputer akan terhubung dengan akun Telegram peretas, yang kemudian akan membuka jalan bagi hacker untuk melancarkan aksinya.
Sekalipun korban tidak menginstal Telegram, atau menghapus aplikasinya di komputer, malware akan tetap tertanam di perangkat komputer jika lampiran e-mail telah dibuka,
Ketika ToxicEye masuk ke dalam perangkat, malware tersebut akan membocorkan data pengguna Telegram kepada peretas, dan memungkinkan mereka untuk mengendalikan sistem dari jarak jauh.
Peneliti juga mengatakan hacker bisa menginstall ransomware di perangkat korban. Dari penelusurannya, peneliti mengklaim telah menemukan lebih dari 130 serangan siber ToxicEye dalam waktu kurang lebih tiga bulan.
Baca juga: Pemasok Apple Diserang Ransomware, Peretas Ancam Sebarkan Desain MacBook
Cara mengecek
Dirangkum dari Threat Post, peneiliti dari Check Point mengatakan, untuk mengidentifikasi apakah malware tersebut tertanam di komputer atau tidak, bisa dilakukan dengan memeriksa apakah ada file dengan nama "rat.exe" yang tersimpan di perangkat.
File tersebut berada di direktori OS Windows "C:\Users\ToxicEye\rat[.]exe". Peneliti juga meminta agar lebih waspada saat menerima e-mail dari pengirim asing. Jika tidak ada nama penerima, bisa jadi e-mail tersebut adalah pesan phishing dan berbahaya.
Terkini Lainnya
- Riset: Pengguna iPhone Lebih Cepat Ganti HP Baru
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- Begini Cara Hemat Kuota saat Nonton YouTube
- Tencent Gelar Turnamen "PUBG Mobile" Skala Asia, Dua Perwakilan Indonesia Ikut Serta
- Prediksi Bos Cisco soal Kelangkaan Chipset di Dunia
- Ini Peningkatan Fitur di Oppo A54 Dibanding Oppo A31
- Samsung Perkenalkan Keyboard Ringkas untuk Tablet dan Smartphone