TikTok Sebut Semua Video Viral Terjadi Organik, Faktanya Tidak
- Sejak diluncurkan secara global pada 2017, TikTok telah bertransformasi menjadi salah satu media sosial paling populer di dunia.
Terbukti, saat ini platform milik perusahaan China ByteDance itu tercatat telah diunduh sebanyak lebih dari dua miliar kali, baik di App Store maupun Play Store, menurut data Oberlo.
Pengguna aktif bulanan TikTok secara global (di luar China) juga dilaporkan telah mencapai 689 juta pengguna.
Dengan popularitas TikTok yang semakin besar, tak mengherankan bila banyak tren-tren baru yang lahir dan viral di TikTok.
Misalnya seperti tren Pass the Brush Challenge, Private School Check, Any Song Challenge milik rapper asal Korea Selatan Zicco, Yummy Challenge milik Justin Bieber, hingga Savage Challenge milik Megan Thee Stallion.
Kebanyak tren-tren di TikTok ini ini muncul begitu saja, lalu tiba-tiba sudah viral dan diikuti oleh kebanyakan TikTokers (sebutan untuk pengguna platform TikTok).
Dari sini memunculkan pertanyaan, sebenarnya bagaimana cara TikTok pilih video viral di platformnya?
Juru bicara TikTok mengatakan bahwa tren ataupun video viral yang ada di TikTok masih terjadi secara organik. Artinya, video atau pun suatu tren, baru akan viral bila banyak pengguna di TikTok yang ikut memposting video atau tren tersebut.
Namun pernyataan TikTok tersebut tak sepenuhnya akurat. Ada cerita berbeda dari tren "Savage Challenge" milik Megan Thee Stallion.
Baca juga: Inilah 10 Video TikTok Paling Viral Sepanjang 2020
Analisis data pengguna untuk bantu promosi
Saat ini, lagu Savage milik Megan Thee Stallion sudah digunakan sebanyak 24,2 juta kali di TikTok. Namun, nyatanya kesuksesan lagu Savage di TikTok ini tidak datang begitu saja alias organik seperti yang dideskripsikan oleh juru bicara TikTok sebelumnya.
Bloomberg melaporkan, kesuksesan lagu Savage yang kemudian menjadi tren Savage Challenge ini adalah hasil dari kampanye pemasaran cerdas, yang mana tak lepas dari campur tangan TikTok itu sendiri.
Label rekaman yang menaungi Stallion, 300 Entertainment, memang diketahui bekerja sama dengan TikTok untuk mempromosikan album baru Stallion bertajuk "Suga" pada awal 2020 lalu.
Atas kesepakatan kerja sama ini, TikTok diketahui menganalisis data penggunanya dan memberikan beberapa saran soal bagaimana label 300 Entartainment harus mempromosikan album Suga di TikTok.
Awalnya, label Stallion hanya ingin fokus mempromosikan lagu berjudul "Captain Hook". Namun ketika itu, TikTok mendesak label untuk memasukkan lima lagu Stallion ke TikTok.
Dengan seketika, para TikTokers justru kepincut dengan lagu Savage, bukan Captain Hook.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- XL Axiata Alokasikan Belanja Modal Rp 7 Triliun untuk Kembangkan Jaringan
- Cara Download Video dari Instagram di Android dan iOS
- XL Axiata Bagikan Dividen Rp 339,4 Miliar ke Pemegang Saham
- Kostum Bunny Girl Game Honkai Impact 3 Dibatalkan karena "Kurang Sopan"
- Telkomsel Berencana Tambah Investasi Rp 4,3 Triliun ke Gojek