Pernah Bermasalah, Mungkinkah Game Mobile Legends Ditutup?
- Di balik kesuksesannya, game multiplayer online battle arena (MOBA) populer Mobile Legends: Bang Bang pernah menuai kontroversi.
Pada debut pertamanya di Juli 2016, game besutan Moonton ini sudah mendapat tuntutan dari Riot Games. pengembang seri game MOBA League of Legends (LoL). Semua berawal ketika Moonton hendak merilis game MOBA pertamanya ini di Google Play Store.
Kala itu, Mobile Legends: Bang Bang masih mengusung nama Mobile Legends: 5v5 MOBA. Riot Games menuding bahwa Moonton karena telah menjiplak kekayaan intelektual game LoL.
Baca juga: Bocoran Karakter dan Skin Baru Mobile Legends, Ini Rinciannya
Hal ini berujung pada keputusan Moonton yang terpaksa harus menghapus Mobile Legends: 5v5 MOBA dari Google Play Store. Barulah pada 9 November 2016, Moonton kembali merilis game ini dengan judul baru, yakni Mobile Legends: Bang Bang.
Satu tahun kemudian, Moonton kembali digugat Riot Games. Kali ini, gugatan tersebut dialamatkan kepada tiga judul game bikinan Moonton, termasuk Magic Rush: Heroes, Mobile Legends: 5v5 MOBA, dan Mobile Legends: Bang-Bang.
Kali ini Riot Game menuduh bahwa Montoon telah mencontek telah beragam elemen yang terdapat di dalam LoL.
"Terdapat sebagian besar unsur (di dalam game) yang secara langsung dan sengaja diambil dari LoL, termasuk namun tidak terbatas pada karakter LoL, artwork, rancangan peta, hingga desain karakter dan monster," tulis Riot Games.
Riot Games juga mengajukan keberatan terkait judul game Mobile Legends yang terdengar mirip dengan League of Legends. Kasus ini sempat dibawa ke Pengadilan Distrik Pusat California di AS namun harus dibatalkan dengan alasan forum non Conveniens.
Moonton dipinang TikTok
Belumlama digugat Riot Games, Moonton mendapat tuntutan baru, dari Tencent, perusahaan asal China yang menaungi pengembang Riot Games.
Baca juga: Moonton Dibeli TikTok, Bagaimana Nasib Game Mobile Legends?
Mulanya, Tencent mengajukan tuntutannya melalui Pengadilan Distrik Pusat California di AS pada tahun 2017 lalu. Namun kasus tersebut kembali dicabut karena telah dialihkan ke pengadilan di Shanghai.
Pada Maret 2021 lalu, perusahaan induk TikTok, ByteDance, resmi mengakuisi Moonton. Adapun proses akuisisi ini merupakan salah satu langkah ByteDance dalam memperluas jangkauan bisnisnya di industri game.
Tidak disebutkan secara pasti berapa total dana yang harus dikeluarkan Bytedance, tapi menurut sumber yang tidak disebutkan identitasnya, diperkirakan dana tersebut mencapai kisaran 4 milliar dollar AS (sekitar Rp 57,4 triliun).
Setelah jatuh ke tangan ByteDance, Moonton kabarnya akan tetap beroperasi secara mandiri. ByteDance pun akan secara otomatis bersaing langsung dengan Tencent.
Mungkinkah Mobile Legends Ditutup?
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana nasib yang akan dialami Mobile Legends: Bang Bang di masa yang akan datang. Saat ini, Mobile Legends:Bang Bang merupakan salah satu game terpopuler di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Ini Dia 10 Game Mobile Terpopuler di Indonesia
Di Indonesia, game ini bahkan menduduki urutan pertama pada kategori game mobile terpopuler berdasarkan jumlah pemain, menurut data Hootshuite dan We Are Social yang dirilis beberapa waktu lalu.
Namun jika mengacu pada rekam jejak Moonton, pihak pengembang agaknya harus meninggalkan kebiasaan lamanya "mencontek" konsep dari game lain dalam mempertahankan kepemiminannya di pasaran MOBA.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- XL Makin Getol Bangun Jaringan di Luar Jawa
- XL Axiata Alokasikan Belanja Modal Rp 7 Triliun untuk Kembangkan Jaringan
- Cara Download Video dari Instagram di Android dan iOS
- XL Axiata Bagikan Dividen Rp 339,4 Miliar ke Pemegang Saham
- Kostum Bunny Girl Game Honkai Impact 3 Dibatalkan karena "Kurang Sopan"