Xiaomi dan Oppo Siapkan Chip 5G Pesaing Snapdragon
- Qualcomm dan MediaTek boleh dibilang mendominasi pasaran chip untuk smartphone. Namun, kedua vendor itu agaknya bakal kedatangan system-on- (SoC)chip pesaing yang dikembangkan secara bersama oleh Oppo dan Xiaomi.
Dua pabrikan ponsel asal China itu belakangan dikabarkan bergabung dengan perusahaan chip asal China, Unisoc, untuk mengembangkan "otak" smarpthone untuk dipakai di produk-produk ponselnya.
SoC buatan Oppo dan Xiaomi disebut akan mendukung konektivitas 5G di jaringan sub-6 GHz. Keterangan dari sumber industri menyebutkan bahwa chip ini bakal dirilis menjelang akhir 2021.
Baca juga: Oppo Pastikan Akan Bikin Chip untuk Smartphone
Xiaomi sebenarnya pernah membuat chip sendiri bernama Surge C1 pada 2017. Namun, chip tersebut hanya merupakan prosesor pengolah gambar yang bertugas memproses hasil rekaman kamera ponsel, bukan menangani keseluruhan kinerja sistem seperti SoC.
Akan halnya Oppo, keinginannya mengembangkan chip sendiri mulai terendus sejak tahun lalu saat Oppo merekrut petinggi Mediatek. Oppo juga disebut-sebut sempat berbincang dengan petinggi Qualcomm dan Huawei.
Tujuan Xiaomi dan Oppo mengembangkan chip sendiri diduga untuk mengurangi ketergantungan terhadap Qualcomm yang merupakan pabrikan asal Amerika Serikat.
Seandainya salah satu atau kedua perusahaan itu suatu saat dimasukkan ke dalam daftar hitam entity list oleh pemerintah AS -seperti yang terjadi pada Huawei- mereka bakal kesulitan memperoleh pasokan chip dari Qualcomm.
Baca juga: Chip Ponsel Google Pixel 6, Bukan Snapdragon atau MediaTek
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Phone Arena, Senin (12/4/2021), dengan membuat chip sendiri, Xiaomi dan Oppo pun bisa mengurangi risiko konflik kepentingan dengan pemerintah AS itu.
Selain Xiaomi dan Oppo, Google juga dirumorkan bakal menanam chip buatan sendiri yang bernama "Whitechapel" di calon ponsel barunya, Pixel 6. Chip tersebut konon dibuat lewat kerja sama dengan Samsung.
Namun, karena Google notabene merupakan perusahaan AS, motivasinya membuat chip sendiri pun bukan untuk mengantisipasi black list, melainkan agar bisa mewujudkan integrasi yang lebih erat antara software dan hardware.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Ternyata Ini Alasan Apple Tak Mau Rilis Aplikasi iMessage di Android
- YouTuber Ini Bikin Nintendo Switch Raksasa Pakai Layar TV
- Merger Gojek-Tokopedia Semakin Dekat
- Selain Chip Prosesor dan GPU, Harga RAM Juga Bakal Makin Mahal
- Cara untuk Menghapus Akun Telegram