cpu-data.info

Merger Gojek-Tokopedia Semakin Dekat

Ilustrasi logo Gojek dan Tokopedia
Lihat Foto

- Merger dua startup besar asal Indonesia, Gojek dan Tokopedia semakin mendekati kenyataan.

Menurut beberapa sumber yang mengetahui hal ini, syarat kesepakatan merger telah disetujui, dan keduanya kini tengah menanti restu dari para pemegang saham.

"Semua syarat kesepakatan telah disetujui. (Merger) ini membawa dua perusahaan yang tidak saling bersaing untuk bersama," kata seorang sumber yang enggan disebut identitasnya, dirangkum KompasTekno dari Reuters, Sabtu (10/4/2021).

Apabila nanti para pemegang saham telah merestui rencana merger keduanya, maka Gojek dan Tokopedia akan segera merampungkan transaksi dalam beberapa minggu ke depan.

Baca juga: Ini Sebab Gojek Didenda KPPU Rp 3,3 Miliar

Kedua startup unicorn itu diketahui dibekingi oleh beberapa investor besar. Adapun salah satu pemegang saham Tokopedia adalah perusahaan raksasa China, Alibaba Group, sementara beberapa investor Gojek di antaranya adalah Warburg Pincus dan Tencent Holdings.

Mereka juga memiliki investor yang sama, seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital, dan Google.

Pada Januari lalu, Reuters melaporkan bahwa Gojek dan Tokopedia kemungkinan akan melakukan dual listing di Jakarta dan Amerika Serikat dengan mengincar dana hingga 18 miliar dollar AS atau sekitar Rp 263 triliun.

Angka yang cukup membuat entitas keduanya nanti menjadi platform besar di Asia Tenggara yang menawarkan layanan e-commerce, ekspedisi, transportasi umum, pesan-antar makanan, dan layanan lainnya.

Baca juga: Menanti Merger Tokopedia dan Gojek

Ada beberapa skenario yang kabarnya akan ditempuh. Jika bukan merger sebelum IPO, Tokopedia bisa lebih dahulu masuk bursa Jakarta lalu merger dengan Gojek, sebelum perusahaan hasil gabungan tadi melantai di bursa AS.

Sementara itu,  Gojek dan Tokopedia masih enggan untuk memberikan komentar. Jika nanti merger benar-benar terjadi, maka peta persaingan e-commerce, layanan pesan-antar makanan, dan e-wallet di Indonesia bisa berubah.

Merger ini juga datang ketika para investor sedang aktif melirik pasar Asia Tenggara yang tengah bergeliat.

Dalam beberapa waktu terakhir, beberapa perusahaan rintisan di Asia Tenggara santer dikabarkan akan melantai di bursa saham, seperti Grab dan Traveloka.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat