Kabel Internet Bawah Laut Gangguan, Internet Indonesia Sempat Terdampak

- Dua kabel bawah laut yang menghubungkan Indonesia dengan jaringan internet internasional dilaporkan mengalami gangguan sehingga berimbas pada layanan ISP lokal, salah satunya First Media (Link Net).
Awal pekan ini, untuk menanggapi keluhan pelanggan soal akses internetnya yang melambat, akun Twitter First Media di handle @FirstMediaCares mengatakan bahwa sedang ada gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut yang berdampak pada kualitas layanan internetnya.
Baca juga: First Media Catat Kenaikan Jumlah Pelanggan Terbesar Saat WFH
Kabel dimaksud adalah kabel Jakarta, Bangka, Batam, dan Singapura (B2JS) dan Jakarta, Kalimantan, Batam, dan Singapura (Jakabare).
Hi First People. Mhn maaf atas ketidaknyamanannya ya. Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya;
— First Media (@FirstMediaCares) April 5, 2021
Sekjen Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia Resi Y. Bramani membenarkan bahwa kabel bawah laut B2JS dan Jakabare mengalami gangguan berupa putusnya sambungan sehingga berimbas pada layanan penyedia akses internet di Indonesia.
"Untuk Jakabare, ISP yang lapor ke kami terkena impact-nya adalah PT Linknet (First Media), tapi konon sudah langsung di re-route ke kabel Konsorsium Indosat ‘Indigo’ Indigo," ujar Resi ketika dihubungi KompasTekno (6/4/2021).
Dalam posting terbaru yang diunggah Selasa pagi ini di Twitter, pihak First Media mengatakan bahwa layanan internetnya, khususnya akses ke situs ke luar negeri, sudah kembali normal.
Hi First People, untuk informasi layanan internet khususnya ke akses situs luar negri sudah kembali normal. Terima kasih.
— First Media (@FirstMediaCares) April 5, 2021
Berdasarkan situs Submarinecablemap.com, kabel bawah laut B2JS sendiri memiliki panjang 759 km dan lima landing points yang terletak di Singapura (Tanah Merah) dan Indonesia (Batam, Batu Prahu, Jakarta, dan Pesaren).
Baca juga: Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia
Sistem kabel bawah laut ini sudah beroperasi sejak 2013 dan dimiliki oleh Triasmitra.
Sementara, kabel bawah laut Jakabare memiliki panjang 1.330 km dan empat landing points yang terletak di Singapura (Changi Utara) dan Indonesia (Sungai Kakap, Tanjung Bemban, dan Tanjung Pakis). Kabel ini beroperasi sejak November 2009 ldan dimiliki oleh Indosat Ooredoo.
Terkini Lainnya
- Cara Melihat Garis Lintang dan Bujur di Google Maps dengan Mudah dan Praktis
- Apa Itu Grok AI dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
- 7 Cara Menghapus Cache di HP untuk Berbagai Model, Mudah dan Praktis
- Samsung Rilis Vacuum Cleaner yang Bisa Tampilkan Notifikasi Telepon dan Chat
- Akun Non-aktif X/Twitter Akan Dijual mulai Rp 160 Juta
- 3 Cara Menggunakan Chatbot Grok AI di X dan Aplikasi HP dengan Mudah
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Situs Tanya Jawab Yahoo Answers Akan Ditutup Awal Mei
- Data Pengguna Facebook Bocor, Nomor Telepon Zuckerberg Ikut Tersebar
- CEO Perusahaan Mobil Swakemudi Google Mengundurkan Diri
- Meluncur 8 April, Ini Spesifikasi Vivo X60 dan X60 Pro Versi Indonesia
- LG Tutup Buku, Ini 2 Ponsel Layar Ganda Unik Peninggalannya