Tokopedia Akui Bagikan Data Pengguna kepada Mitra

- Tokopedia beberapa waktu lalu memperbarui kebijakan privasi penggunaan platformnya. Salah satu poin kebijakan tersebut mengatur tentang pengungkapan data pribadi pengguna kepada mitra e-commerce tersebut.
Hal tersebut tercantum dalam kebijakan Poin C nomor 1a, yang berbunyi "dibutuhkan adanya pengungkapan Data Pribadi Pengguna kepada mitra atau pihak ketiga lain yang membantu Tokopedia dalam menyajikan layanan yang tersedia atau layanan yang di kemudian hari akan tersedia pada situs dan memproses segala bentuk aktivitas pengguna dalam situs, termasuk memproses transaksi, verifikasi pembayaran, promosi, dan pengiriman produk".
Tokopedia pun mengonfrimasi hal tersebut. External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan pengungkapan data kepada mitra dilakukan untuk memberikan layanan di situs/aplikasi Tokopedia, melakukan riset atau pengembangan situs atau aplikasi, serta menyajikan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
"Tokopedia juga mengonfirmasikan bahwa kami melakukan pengungkapan data kepada mitra yang bekerja sama dengan Tokopedia," ungkap Ekhel kepada KompasTekno, Selasa (16/2/2021).
Hal tersebut, menurut Ekhel, sejalan dengan salah satu DNA Tokopedia, yaitu "fokus pada konsumen". Namun, Ekhel tidak merinci pihak ketiga yang dimaksud.
Baca juga: Tokopedia Ubah Kebijakan Privasi, Pengguna Diminta Baca
Ekhel juga mengimbau agar pengguna Tokopedia mau membaca dan mempelajari seluruh isi kebijakan privasi yang telah diperbarui melalui laman #.
Ekhel mengatakan, hal tersebut merupakan upaya Tokopedia untuk memastikan agar setiap pengguna memahami bagaimana informasi mereka digunakan dan memiliki kendali atas informasi pribadi mereka.
Meskipun data dapat dibagikan, Ekhel mengatakan Tokopedia tetap mengutamakan keamanan dan kerahasiaan data pengguna dalam setiap pengelolaannya.
"Kerahasiaan dan keamanan data pribadi pengguna akan selalu menjadi prioritas utama, dan ini akan terus menjadi upaya berkelanjutan dari kami, karena bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan," jelas Ekhel.
Dalam kebijakan terbaru, Tokopedia menambah beberapa poin baru yang belum ada di kebijakan sebelumnya.
Adapun poin baru tersebut adalah "Keamanan, Penyimpanan dan Penghapusan Data Pribadi Pengguna", "Akses dan Perbaikan Data Pribadi Pengguna atau Penarikan Kembali Persetujuan", "Pengaduan terkait Perlindungan Data Pribadi Pengguna", dan "Hubungi Kami".
Revisi poin pengungkapan data
Selain menambahkan poin-poin baru, Tokopedia juga merevisi sejumlah poin dalam kebijakan privasi penggunaan platform, yang sebelumnya sudah berlaku.
Baca juga: Kesepakatan Merger Gojek-Tokopedia Sudah di Depan Mata?
Pembaruan ditekankan di poin ketiga yang berjudul "Pengungkapan Data Pribadi Pengguna", di mana startup rintisan William Tanuwijaya ini menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data pribadi penggunanya.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, pengguna harus paham bahwa data pribadi mereka bisa saja dibagikan ke mitra atau pihak ketiga lainnya, untuk kepentingan penggunaan platform.
Adapun berbagai kepentingan yang dimaksud diklaim telah disebutkan dalam daftar kebijakan privasi, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemegang Saham
Sebagai informasi, saat ini nilai valuasi Tokopedia ditaksir mencapai 7,5 triliun dolar AS atau sekitar Rp 104,5 triliun (kurs Rp 13.914). Menurut situs Crunch Base, startup unicron itu memiliki beberapa investor besar.
Seperti Google, Temasek Holdings, Alibaba Group, Softbank, dan Sequoia. Google yang baru menanamkan investasinya di Tokopedia akhir tahun lalu, disebut memegang saham sebesar 1,6 persen.
Baca juga: Bagaimana Nasib Ovo jika Tokopedia Merger dengan Gojek?
Sementara Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek, memiliki 3,3 persen saham. Selain itu, Tokopedia juga tercatat sebagai pemegang saham Ovo. Menurut laporan Deal Street Asia, Tokopedia dan afisiliasinya memegang 41 persen saham Ovo.
Baru-baru ini, Tokopedia santer dikabarkan akan merger dengan strtup decacron Indonesia, Gojek. Merger keduanya akan membuka pintu untuk melantai di bursa saham.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi Dinilai Sia-sia
- Pengamat Sebut Pemerintah Perlu Dialog untuk Merevisi UU ITE
- Segera Hadir, Ponsel Berkamera Selfie 100 Megapiksel
- Rencana Akuisisi ARM oleh Nvidia Ditentang Qualcomm
- 6 "Korban" yang Dijerat Pasal Karet UU ITE