Grab Disebut Bisa Mendapat Rp 28 Triliun dari IPO di AS

- Beberapa waktu lalu, Grab dikabarkan bersiap melakukan penawaran saham perdana (initial pubic offering/IPO) tahun ini. Perusahaan ride-hailing asal Singapura itu berencana melakukan IPO di Amerika Serikat.
Menurut sumber yang berbicara dengan Bloomberg mengatakan bahwa, dengan melantai di bursa AS, Grab bisa mendapatkan dana segar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28,2 triliun (kurs rupiah Rp 14.152).
Grab disebut telah menunjuk bank investasi, Morgan Stanley dan JP Morgan Chase & Co untuk memuluskan rencana IPO yang kabarnya akan berlangsung pada paruh kedua tahun 2021 tersebut.
Baca juga: Grab Dikabarkan Melantai di Bursa Saham Tahun Ini
Sang sumber melanjutkan, bank investasi lain kemungkinan akan ditambahkan dan rincian penawaran masih bisa berubah seiring perundingan yang masih berlanjut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (26/1/2021).
Perwakilan Grab, Morgan Stanley, maupun JP Morgan enggan berkomentar.
Langkah IPO kabarnya akan diambil Grab setelah rencana merger dengan Gojek tidak menemukan titik temu. Akhir tahun 2020, berembus kabar bahwa penyokong utama Grab, Softbank menginginkan kedua saingan berat itu bergabung.
Namun, kemungkinan Gojek dan Grab disinyalir sulit menemukan kesepakatan bersama hingga rencana merger memudar. Kini, Gojek justru santer dikabarkan akan bergabung dengan startup unicorn Indonesia lainnya, Tokopedia.
Aksi korporasi itu diperkirakan akan menciptakan perusahaan teknologi dengan nilai valuasi lebih dari 18 miliar dollar AS (sekitar Rp 253 triliun). Belum diketahui bagaimana kesepakatan yang terjadi apabila merger terwujud.
Baca juga: Gojek dan Grab Harap Waspada, ShopeeFood Siap Ekspansi di Indonesia
Namun, merger Gojek dan Tokopedia menjadi ancaman bagi Grab, mengingat Gojek juga beroperasi di beberapa negara Asia Tengggara, seperti Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Dengan bergabungnya Tokopedia, Gojek diperkirakan akan memperkuat layanan belanja online sekaligus pembayaran digitalnya.
Tahun 2020, Grab mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 70 persen setelah terseok di awal pandemi Covid-19, hingga harus melakukan PHK massal pertengahan tahun 2020 lalu.
Grab yang kini memiliki valuasi lebih dari 14 miliar dollar AS (sekitar Rp 197 triliun) belakangan mulai fokus pada layanan pengiriman makanan dan pembayaran digital.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Adobe Flash Ditutup, Sistem Kereta Api di China Lumpuh
- Inilah Birdwatch, Program Twitter untuk Melawan Kicauan Hoaks
- Huawei Dikabarkan Jual Bisnis Seri Ponsel Kelas Atas
- Oppo A55 5G Resmi Meluncur, Harga Rp 3 Jutaan
- Siap-siap, Teknologi 5G yang Dinanti Dunia Sudah di Depan Mata