Grab Dikabarkan Melantai di Bursa Saham Tahun Ini
- Salah satu perusahaan ride-hailing di Asia Tenggara, Grab, dikabarkan tengah bersiap melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2021. Namun, Grab tidak melantai di bursa saham Asia, melainkan di Amerika Serikat (AS).
Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, Grab setidaknya akan dapat mengumpulkan 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 28,1 triliun (kurs rupiah Rp 14.057) melalui IPO ini.
Jika benar direalisasikan, IPO yang diajukan ini diprediksi akan menjadi penawaran saham luar negeri terbesar dari perusahaan Asia Tenggara.
Konon, langkah IPO ini didorong oleh minat para investor yang menginginkan Grab agar segera melantai di bursa saham AS.
Selain itu, bisnis Grab juga disebut terus membaik pasca pandemi. Bahkan, pendapatannya di sektor transportasi sudah mencapai titik impas (normal), disusul oleh sektor pesan antar makanan yang diprediksi bakal mencapai kondisi yang sama sebelum akhir 2021.
Baca juga: Gojek dan Grab Harap Waspada, ShopeeFood Siap Ekspansi di Indonesia
"Pasar sedang bagus dan bisnis (Grab) sudah berjalan lebih baik dibanding sebelumnya. Mungkin ini menjadi pertanda bagus untuk penawaran saham kepada publik," ujar salah satu sumber industri, dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (19/1/2021).
Meski demikian, rencana IPO ini belum diungkap secara resmi oleh Grab. Kebenarannya juga masih dipertanyakan lantaran masih berupa rumor dan bisa saja berubah mengikuti kondisi pasar.
Namun, apabila mengacu pada rumor yang beredadr, rencana tersebut kemungkinan akan dilancarkan setelah pembicaraan merger dengan Gojek gagal, menyusul kabar kedua perusahaan tak kunjung menemukan titik kesepakatan.
Gojek sendiri belakangan dikabarkan akan melakukan merger dengan salah satu e-commerce lokal, Tokopedia, dengan nilai yang diprediksi mencapai 18 miliar dolar AS atau sekitar Rp 254 triliun.
Baca juga: PPKM Berlaku, Grab dan Gojek Batasi Layanan Ojek Online di Zona Merah
Konon, rencana merger ini bakal menjadi "batu loncatan" bagi Tokopedia, begitu juga Gojek untuk melakukan IPO dual listing di bursa efek Indonesia dan AS.
Sementara Grab, mulai memperluas layanan keuangan miliknya dengan mempersiapkan bank digital. Melalui konsorsium Grab-Singapore Telecommunication Limited (Singtel), Grab mendapatkan izin operasi bank digital dari Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS).
Terkini Lainnya
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Valuasi Induk TikTok Tembus Rp 4.755 Triliun
- WhatsApp Siapkan Desain Baru, Ini Bocoran Tampilannya
- Headphone Vs Earphone, Mana yang Lebih Aman Digunakan?
- Apa Itu Rumus COUNT di Microsooft Excel dan Contoh Penggunaannya
- Bagaimana Cara Registrasi Kartu Telkomsel Baru?
- Arti Kata "Angst" Istilah Slang yang Sering Digunakan di Media Sosial
- Cara Menolak Otomatis Panggilan dari Nomor yang Disembunyikan di HP Android
- 5 Penerapan Teknologi AI yang Bakal Mudahkan Segala Aktivitas Manusia
- Smartwatch Amazfit GTR 2e dan GTS 2e Resmi Masuk Indonesia
- Induk Shopee Disebut Caplok Bank BKE, Siapkan Bank Digital di Indonesia?
- MacBook Air M1 dan MacBook Pro M1 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Turnamen Mobile Legends M2 World Championship Digelar, Ini Jadwal Lengkapnya