Induk Shopee Disebut Caplok Bank BKE, Siapkan Bank Digital di Indonesia?
- Induk e-commerce Shopee, Sea Group, mulai meniti langkahnya untuk membuka bank digital di Indonesia.
Menurut orang yang dekat dengan masalah ini, Sea Group dikabarkan telah memegang saham mayoritas atas Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) yang berbasis di Jakarta, baru-baru ini.
Saham tersebut dibeli dari dua pemegang saham Bank BKE, yakni Danadipa Artha Indonesia (DAI) dan Koin Investama Nusantara (KIN) melalui anak perusahaan Sea Group, Turbo Cash.
Melalui Bank BKE, perusahaan dengan kapitalisasi pasar mencapai 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.409,9 triliun) ini akan memberikan layanan keuangan berbasis digital di Indonesia,
Bank BKE mulanya dikuasai oleh DAI dengan total kepemilikan 94,95 persen saham. Sisanya atau 5,05 persen sahamnya dimiliki oleh KIN.
Namun, menurut pengajuan perusahaan kepada pihak yang berwenang di Indonesia sejak Januari 2020, Turbo Cash membeli 71,94 persen saham DAI.
Baca juga: Grab dan Induk Shopee Kantongi Izin Bikin Bank Digital di Singapura
Kemudian secara bertahap Turbo Cash meningkatkan kepemilikan sahamnya. Terakhir Turbo Cash menguasai 82,19 persen saham DAI pada November 2020.
Di sisi lain, Turbo Cash juga mencaplok 66,66 persen saham KIN. Artinya, dengan menguasai mayoritas saham DAI dan KIN, Sea Group secara tidak langsung juga menguasai Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Kedua pihak, baik bank BKE dan Sea Group, enggan berkomentar terkait kabar akuisisi ini sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Nikkei Asia Review, Selasa (19/1/2021).
Ramai-ramai bikin bank digital
Bank BKE sebenarnya merupakan bank yang relatif kecil. Menurut laporan tahunan, Bank BKE hanya memiliki total aset Rp 4,39 triliun pada akhir 2019.
Walaupun relatif kecil, Sea akan dapat memanfaatkan jaringan pelanggan baik individu maupun korporat dari Bank BKE untuk memperkuat bisnisnya.
Melansir Business Times, hal ini sejalan dengan ambisi Sea Group untuk mempercepat ambisi perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam sektor teknologi dan layanan keuangan, sebagaimana yang telah dilakukan Sea Group di sektor game seluler dan belanja online.
Sea Group juga diketahui telah memperolah lisensi perbankan di negeri asalnya, Singapura. Induk Shoppe ini diharapkan dapat mulai mengoperasikan bank digital di Singapura awal tahun 2022.
Bukan hanya induk Shopee, dua raksasa ride hailing Asia Tenggara, Gojek dan Grab, juga diketahui telah berinvestasi pada bank asal Indonesia demi menyediakan layanan bank digital di aplikasinya.
Terkini Lainnya
- Sony Aplha 1 II Diumumkan, Kamera Mirrorless dengan AI dan Layar Fleksibel
- Pengguna Threads Instagram Kini Bisa Buat Tab Feed Khusus Sendiri
- Waspada, Ini Bahayanya Menyimpan Password Otomatis di Browser Internet
- Tabel Spesifikasi Oppo Find X8 di Indonesia, Harga Rp 13 Jutaan
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- MacBook Air M1 dan MacBook Pro M1 Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Turnamen Mobile Legends M2 World Championship Digelar, Ini Jadwal Lengkapnya
- Xiaomi, Depak Apple dari 3 Besar kemudian Masuk Daftar Hitam AS
- Sama-sama Diblokir AS, Nasib Xiaomi Beda dengan Huawei
- Rencana CEO Baru Intel, Kalahkan Prosesor Apple M1