KFC di China Jualan Ayam Goreng Keliling Pakai Mobil Tanpa Sopir
- Dalam menghadapi pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan menciptakan inovasi baru. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh perusahaan makanan cepat saji KFC di China.
Restoran cepat saji yang terkenal akan ayam gorengnya ini turun ke jalan untuk menjajakan makanannya secara langsung kepada para pelanggan. Uniknya, KFC tidak mengandalkan tenaga manusia, melainkan sebuah kendaraan otonom atau tanpa sopir (self-driving car) dengan memanfaatkan jaringan 5G.
Kendaraan canggih itu kedapatan tengah beroperasi di depan Stasiun Metro di pinggir kota Shanghai, China. Kendaraan otonom tersebut merupakan hasil kerja sama KFC dengan Neolix, sebuah produsen kendaraan kecil tanpa awak.
Untuk membeli makanan dari kendaraan ini, pengguna cukup memilih menu yang diinginkan melalui layar yang tersedia. Proses pembayaran kemudian akan dilakukan menggunakan QR-code yang tersedia.
Baca juga: Kronologi Tabrakan Perdana Mobil Tanpa Sopir Buatan Apple
Setelah kedua proses tersebut dilakukan, kendaraan ini akan secara otomatis menyajikan makanan sesuai menu yang dipesan.
Dengan demikian, pembeli juga dapat meminimalisasi terjadinya kontak dengan orang lain guna mencegah persebaran Covid-19.
KFC??????????? pic.twitter.com/GyI661MlsR
— ???? (@shanghaineko) November 17, 2020
Kendaraan tersebut diciptakan untuk membantu proses penjualan makanan, melakukan patroli, dan melakukan pengiriman barang secara otomatis. Selama pandemi Covid-19, kendaraan otonom itu bahkan digunakan untuk melakukan desinfeksi di jalan raya.
Mobil otonom tersebut identik dengan mobil yang digunakan rumah sakit di Thailand. Thailand menggunakan mobil itu untuk mengirimkan obat-obatan dan peralatan medis.
Selain KFC, Neolix bekerja sama dengan Pizza Hut dengan menciptakan layanan restoran keliling.
Baca juga: Bos Google Sebut AI Harus Diatur Regulasi
Dihimpun KompasTekno dari SoyaCincau, Senin (23/11/2020), kendaraan buatan Neolix ini merupakan mobil otonom level empat. Sebagai informasi, kendaraan otonom sendiri memiliki perbedaan tingkat. Semakin tinggi tingkatannya, semakin canggih mobil tersebut.
Pada level empat, kendaraan otonom sudah memiliki kemampuan untuk mengintervensi keadaan darurat.
Teknologi mobil otonom pada level ini juga dapat bekerja optimal tanpa interaksi dengan manusia selama waktu berkendara. Namun, mobil otonom pada level ini masih beroperasi dalam lingkungan yang terbatas.
Neolix juga membekali kendaraan ini dengan dukungan sensor LIDAR dan GPS, yang memungkinkan kendaraan untuk bisa mengenali dan menghindari rintangan di jalanan.
Dengan jarak tempuh hingga 100 km, kendaraan ini diketahui dapat melaju dengan kecepatan maksimum 50 km per jam.
Baca juga: Sinyal 5G Sudah Hadir di Gunung Everest
Terkini Lainnya
- Game "Microsoft Flight Simulator 2024" Resmi Rilis, Ini Harganya di Indonesia
- Oppo Hadirkan AI Gemini dan "Circle-to-Search" di ColorOS 15
- Cara Mengembalikan Akun Facebook yang Hilang dengan Mudah dan Praktis
- iPhone 16 Masih Dilarang, Apple Janji Tambah Investasi 10 Kali Lipat
- Sleep atau Shutdown Laptop, Mana yang Lebih Baik Digunakan Pengguna?
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Microsoft Umumkan Windows 365 Link, PC Kecil Berbasis Cloud Mirip Mac Mini
- Samsung Galaxy A16 5G Rilis di Indonesia, HP "Panjang Umur" Harga Rp 3 Jutaan
- Siasat Apple buat Jualan iPhone 16 di Indonesia, dari Minta Audiensi hingga Nego Investasi
- Ada Lubang Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Download iOS 18.1.1
- Rumor Samsung Galaxy S25 Versi Tipis Menyeruak
- Oppo Reno 13 Belum Dirilis, tapi Sudah Siap Masuk Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- Robot Manusia Ikut Lari "Half Marathon", Finish dengan Sekali Isi Baterai
- Tanda iPhone 16 Dijual Resmi di Indonesia Menguat, Ini Janji Apple
- Pabrik Rp 157 Miliar Ditolak RI, Apple Sodorkan Rp 1,5 Triliun demi iPhone 16
- Kominfo Siapkan Aturan Teknis "Spectrum Sharing" untuk Operator Seluler
- Fortnite Sediakan Fitur Video Chat di Dalam Game
- Bos Twitter dan Facebook Beda Pendapat soal Medsos Bikin "Nyandu"
- Siap-siap, YouTube Akan Tampilkan Iklan Lebih Banyak
- Apple Bayar Rp 1,6 Triliun Setelah Sengaja Bikin iPhone Lemot