Apple Bayar Rp 1,6 Triliun Setelah Sengaja Bikin iPhone Lemot
- Pada 2017 lalu, Apple kerap menerima keluhan pengguna terkait pembaruan (update) iOS yang menyebabkan iPhone menjadi berkinerja lambat (lemot).
Update iOS yang memperlambat kinerja ponsel itu dilakukan Apple untuk menutupi performa baterai yang kian menurun.
Guna mempertanggung-jawabkan perbuatannya, Apple kini dikenakan denda sebesar 113 juta dollar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) untuk menyelesaikan penyelidikan terkait permasalahan tersebut.
Baca juga: Dibongkar, Kapasitas Baterai iPhone 12 Pun Terungkap
Menurut laporan, penyelidikan kasus ini melibatkan sekitar 34 jaksa agung negara bagian AS, termasuk dari Partai Demokrat dan Republik.
Jaksa Agung negara bagian Arizona, Mark Brnovich mengatakan bahwa perusahaan teknologi seperti Apple harusnya lebih transparan dan tidak membohongi penggunanya.
"Raksasa teknologi seharusnya berhenti memanipulasi penggunanya. Mereka (Apple) harusnya lebih terbuka soal produk yang digunakan penggunanya," ungkap Mark dalam sebuah pernyataan.
"Saya berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan teknologi ini (Apple) jika mereka masih menyembunyikan kebenaran dari penggunanya," lanjut Mark.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Washington Post, Kamis (19/11/2020), sejumlah negara bagian AS juga meminta Apple untuk mengklarifikasi soal performa baterai pada perangkat buatannya.
Baca juga: Cara Apple Bikin Baterai iPhone 12 Lebih Irit Meski Mendukung 5G
Sanksi berupa denda yang harus dibayar Apple bukanlah pertama kali terjadi di tahun ini. Pada April lalu, regulator Perancis mendenda Apple sekitar 27 juta dollar AS (sekitar Rp 382 miliar) dengan alasan perusahaan seharusnya lebih terbuka tentang praktiknya.
Kemudian pada Maret, perusahaan asal Cupertino itu diketahui telah membayar 500 juta dollar AS (sekitar Rp 7 triliun) kepada pengguna yang mengajukan laporan dalam sidang gugatan class action terhadap Apple.
Jika dikalkulasi, total denda yang dibayar Apple atas kesalahannya di tahun ini sekitar 640 juta dollar AS (sekitar Rp 9 triliun).
Terkini Lainnya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Fleets Twitter Sudah Bisa Dicoba di Indonesia, Begini Caranya
- Pesawat Boeing B737 MAX Resmi Boleh Terbang Lagi
- iPhone dengan Layar Lipat Mulai Dijajal?
- Video: Menilik Desain dan Fitur Vivo V20 SE Edisi Aquamarine Green
- Apple Mulai Selipkan Iklan di iPhone dan iPad?