Musim Ke-12 Call of Duty Mobile Dimulai, Ada "Skin" dan Peta Baru
- Game battle royale populer bikinan Activision, Call of Duty Mobile (CODM), kembali disambangi pembaruanbulanan. Seperti biasanya, update tersebut digelontorkan dalam pembaruan musim (season) yang kini memasuki musim ke-12.
Berdasarkan sebuah postingan yang disebar akun resmi CODM di Twitter, musim teranyar CODM sendiri bakal dimulai Rabu (11/11/2020) besok, tepat pukul 16.00 PST atau pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Trilogi Game Mass Effects Akan Dirilis Ulang dengan Peningkatan Grafis
Nah, di musim teranyar CODM kali ini, tema yang diusung adalah "Going Dark". Seperti namanya, bakal ada sejumlah skin karakter dan senjata yang bertema gelap atau yang bisa dipakai untuk bersembunyi di malam hari.
Karakter ikonik di seri Call of Duty, yakni Captain Price, misalnya, mendapatkan skin baru bernuansa serba hitam dengan nama "Dead of Night".
???????? Season 12 is deploying this week & it's packed with new operators, weapons, and gear!
???? Ghost - Jawbone (Tier 1)
???????? Price - Dead of Night (Tier 30)
???? AGR 556 (Tier 21)
& more!???? New Battle Pass will be available to unlock tomorrow at 4PM PST in #CODMobile! pic.twitter.com/edRj8nwkzM
— Call of Duty: Mobile (@PlayCODMobile) November 10, 2020
Kemudian, ada skin dengan warna dominan hitam lainnya yang bisa didapatkan, mencakup "Ghost" (Jawbone), "Urban Tracker" (By Night), dan "Velikan" (Megalith).
Selain karakter, pemain juga bisa mendapatkan beragam skin senjata anyar yang memanjakan mata ketika dilihat pada malam hari.
Di antaranya seperti AGR 556 (Byakko), Type 25 (Infiltrate), serta beragam skin senjata dengan model warna terbaru bertema Black Gold.
Beragam item di dalam game (in-game item) ini bisa didapatkan dengan cara membeli Premium Battle Pass senilai 400 COD Points atau Rp 75.000 dan menaikkan levelnya.
Mode dan map baru
Di samping karakter dan senjata, pemain juga bakal disodori dengan mode dan peta (map) multiplayer (MP) anyar.
Mode terbaru berupa mode MP yang dijuluki dengan "Night Mode". Mode ini mengharuskan pengguna untuk memakai aksesori penunjang bernama "Night Vision Google" agar bisa melihat musuh di sekeliling mereka.
Map baru sendiri merupakan peta yang bisa dimainkan di mode MP bernama "Hackney Yard" yang sarat akan tema industri.
Sehingga, pemain bakal menemui beberapa obyek khas lingkungan tersebut, seperti kontainer kargo, bangunan pabrik, gudang, dan lain sebagainya.
Baca juga: Ini Spesifikasi PC untuk Main Game Godfall
Ada pula beberapa peningkatan mekanisme gameplay untuk mengoptimalkan jalannya permainan, seperti meningkatkan akurasi peluru, mengurangi damage senjata, dan lain-lain, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Garena, Selasa (10/11/2020).
Seperti yang dikatakan di atas, sederet in-game item, mode, dan map baru ini bisa dinikmati mulai besok. Pengguna lantas diharuskan memperbarui game CODM mereka di Google Play Store (Android) atau Apple App Store (iOS).
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- China Luncurkan Satelit untuk Uji Coba Jaringan 6G
- Huawei Mulai Rilis HarmonyOS untuk Ponsel pada Desember 2020
- Gelang Pintar Samsung Galaxy Fit2 Masuk Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Luncurkan Smartphone Reno4 Edisi Mo Salah
- Kicauan Twitter Berisi Misinformasi Bakal Lebih Sulit Di-"retweet"