Kicauan Twitter Berisi Misinformasi Bakal Lebih Sulit Di-"retweet"
- Twitter semakin gencar mencari cara membasmi misinformasi. Sejauh ini, Twitter melabeli semua twit, terutama dari para petinggi negara, yang mengandung informasi yang kurang lengkap atau keliru.
Kini, Twitter menambah kemampuan fitur label misinformasi tersebut dengan sedikit mengubah cara like (sukai) dan twit ulang (retweet).
Ketika me-retweet atau menyukai twit yang telah dilabeli sebagai twit berisi misinformasi, akan muncul sebuah peringatan bahwa twit mengandung informasi tak lengkap atau keliru, bunyinya "sumber resmi mungkin tidak disebutkan ketika twit ini dibuat".
Baca juga: Twit Protes Pilpres AS Trump Ditandai dan Disembunyikan Twitter
Perubahan ini pertama kali ditemukan Jane Manchun Wong yang memang kerap mengoprek fitur baru di media sosial untuk menemukan bakal fitur baru. Meski disodori peringatan, pengguna tetap bisa me-retweet atau menyukai twit, walaupun tidak semudah cara biasanya.
Twitter is working on misinformation warning on Likes, just like the ones for Quote Tweets / Retweets pic.twitter.com/BLlmaw5RZK
— Jane Manchun Wong (@wongmjane) November 9, 2020
Dirangkum dari Tech Crunch, Selasa (10/11/2020), perubahan fitur ini masih dalam tahap pengembangan. Namun, KompasTekno telah mendapati perubahan itu untuk retweet via Twitter versi desktop. Perubahan yang sama belum ditemukan di Twitter versi mobile.
KompasTekno juga menemukan peringatan lain di salah satu twit Presiden ke-45 AS Donald Trump yang berbunyi "klaim tentang penipuan pemilu telah dibantah", seperti tampak dalam gambar di bawah.
Artinya, perubahan berupa peringatan saat akan like atau retweet kicauan yang mengandung misinformasi kemungkinan akan segera digulirkan ke pengguna secara meluas.
Perubahan selama pemilu AS
Ini bukan kali pertama Twitter mengubah cara retweet. Pertengahan Oktober lalu, Twitter juga telah mengubah cara mengicaukan ulang. Tidak hanya twit dari petinggi negara atau yang dilabeli sebagai twit misinformasi, tetapi berlaku untuk semua twit dari siapa pun.
Pengguna Twitter harus mengosongkan kutipan twit (quote tweet) lebih dulu untuk me-retweet. Dengan menambah langkah ekstra itu, Twitter berharap pengguna bisa berpikir lebih panjang dan lebih bijak tentang apa yang akan mereka twit ulang.
Baca juga: Hak Spesial Donald Trump di Twitter Bakal Dicabut jika Kalah Pemilu
Perubahan ini diterapkan selama masa Pemilu Presiden AS. Dari pengamatan KompasTekno, cara me-retweet sudah kembali seperti semula untuk versi mobile, yakni pengguna cukup menekan opsi retweet tanpa muncul kolom kutipan.
Namun, untuk versi web, masih belum ada tanda kembali seperti semula. Saat pemilihan presiden AS 2020, Twitter juga merilis serangkaian kebijakan khusus untuk menangkal penyebaran misinformasi.
Di antaranya lebih agresif memberikan peringatan dan pembatasan pada twit yang diunggah tokoh politik AS, termasuk para kandidat dan akun kampanye. Begitu pula dengan akun-akun yang memiliki engagement tinggi dan dinilai berpengaruh.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Mencegah Panggilan Tidak Dikenal di HP dengan Mudah dan Praktis
- Cara Login WhatsApp Web dengan Nomor HP, Mudah dan Praktis
- 1 Juta Android TV Box Terinfeksi Malware "Vo1d", Indonesia Terdampak
- AWS Cloud Percepat Inovasi Perbankan Digital di Indonesia
- 2 Cara Ganti Password Gmail dengan Nomor HP yang Tidak Aktif, Mudah dan Praktis
- Cara Bikin Absen lewat Google Form dengan Mudah dan Praktis
- Game Legendaris Flappy Bird Akan Kembali Setelah 10 Tahun Menghilang
- Jenis-jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android biar Memori Tidak Cepat Penuh
- Xiaomi Redmi 14R Meluncur dengan Snapdragon 4 Gen 2, mulai Rp 2 Jutaan
- ZTE Nubia V60 Design Resmi di Indonesia, HP "Boba" Harga Rp 1 Jutaan
- Tablet Infinix Xpad Versi 4G Resmi di Indonesia, Ini Harganya
- Terungkap, Hacker Pembobol Indodax dari Korea Utara
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Sony Siapkan Produk Drone Bernama Airpeak
- Pengguna Internet Indonesia Mendekati Angka 200 Juta
- Rangkuman Ulasan PS5, Bongsor tapi Senyap dan "Loading" Cepat
- Trilogi Game Mass Effects Akan Dirilis Ulang dengan Peningkatan Grafis
- Joe Biden Jadi Presiden AS, Perusahaan Raksasa Teknologi "Terancam"