Pemerintah AS Sita Bitcoin Senilai Rp 14 Triliun
- Pemerintah AS menyita sebanyak 69.369 Bitcoin yang diklaim merupakan dana simpanan pasar gelap dark web, Silk Road.
Penyitaan dilakukan pekan lalu oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) setelah cryptocurrency dimaksud dipindahkan dari sebuah dompet Bitcoin di alamat "1HQ3Go3ggs8pFnXuHVHRytPCq5fGG8Hbhx".
Baca juga: Bitcoin Senilai Rp 4,1 Miliar Dicegah Masuk ke Dompet Peretas Twitter
Menurut pihak otoritas, dompet itu merupakan milik hacker dengan sebutan "Individual X" yang meretas Silk Road dan mencuri Bitcoin dari sana pada 2012-2013.
Waktu itu, satu Bitcoin hanya bernilai ratusan dollar AS. Angkanya kini sudah menembus kisaran 15.000 dollar AS sehingga 69.369 Bitcoin tadi bernilai 1,04 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 14,6 triliun.
Jaksa David Anderson dari Distrik Utara California mengatakan bahwa pemberangusan SilkRoad pada 2015 memang meninggalkan pertanyaan soal ke mana dananya mengalir.
"Penyitaan ini telah membuktikan bahwa setidaknya barang bukti senilai hampir 1 miliar dollar AS telah berhasil diamankan oleh pemerintah AS," kata Anderson, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari PC Magazine, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Peretas Akun Twitter Bill Gates dkk Gunakan Rekayasa Sosial Penggandaan Bitcoin
Hacker Individual X dilaporkan telah menandatangani perjanjian untuk menyerahkan Bitcoin curiannya ke pemerintah AS.
UNBELIEVABLE - Someone was able to crack the password of the Bitcoin wallet I reported on only a short time ago and spend the $1,000,000,000 that was inside it!# pic.twitter.com/XfBbkj1mHJ
— Alon Gal (Under the Breach) (@UnderTheBreach) November 3, 2020
Sebelumnya, pengambilan dana Bitcoin berjumlah besar itu sempat menimbulkan kehebohan karena diambil dari dompet yang sudah lama tidak aktif, setidaknya sejak 2013. Kehebohan ini rupanya tercium oleh pemerintah AS yang segera bergerak untuk melakukan penyitaan.
Silk Road sendiri merupakan jaringan pasar gelap internet yang pernah menjadi tempat berkumpulnya para pengedar narkoba dan pedagang barang ilegal lainnya yang bertransaksi dengan sekitar 100.000 pembeli.
Menurut DOJ, sebelum diberangus, Silk Road telah mengumpulkan komisi sebanyak 600.000 Bitcoin dari total nilai transaksi lebih dari 9,5 juta Bitcoin.
Terkini Lainnya
- Facebook Messenger Kedatangan Update Besar, Video Call Makin Jernih
- Apakah Aman Main HP Sambil BAB di Toilet? Begini Penjelasannya
- WhatsApp Rilis Fitur Voice Message Transcripts, Ubah Pesan Suara Jadi Teks
- Cara Mencari Akun Facebook yang Lupa E-mail dan Password, Mudah
- ZTE Nubia Z70 Ultra Meluncur, HP Bezel Tipis dengan Tombol Kamera Khusus
- Spesifikasi dan Harga Oppo Find X8 Pro di Indonesia
- Smartphone Vivo Y300 Meluncur, HP dengan "Ring Light" Harga Rp 4 Jutaan
- Oppo Find X8 Pro Punya Dua Kamera "Periskop", Bukan Cuma untuk Fotografi
- Ini Komponen Apple yang Akan Diproduksi di Bandung
- Inikah Bocoran Desain Samsung Galaxy S25 Ultra "Paling Dekat"?
- Jadwal M6 Mobile Legends, Fase Wild Card Hari Kedua
- Bocoran Isi Proposal 100 Juta Dollar AS Apple ke Kemenperin
- Samsung Galaxy Z Flip 7 FE Meluncur Tahun Depan?
- Oppo Find X8 Pro Punya Tombol "Quick Button", Apa Fungsinya?
- Algoritma Instagram Kini Bisa Direset, Rekomendasi Konten Bisa Kembali ke Awal
- Samsung Perkenalkan Galaxy M21s, Ini Bedanya dari Galaxy M21
- Apakah Blokir Huawei Bakal Dicabut Setelah Trump Lengser?
- Zuckerberg Dikecam karena "Pemilih Gaib", Warganet Indonesia Usulkan Jadi Mendikbud
- Deklarasi Kemenangan Trump di Pilpres AS 2020 "Disukai" 1 Juta Orang
- Twit "Protes Pilpres AS" Trump Ditandai dan Disembunyikan Twitter