Apple Bikin Mesin Pencari Pengganti Google?
- Beberapa waktu lalu, Google dikabarkan membayar Apple agar mesin pencarinya terpasang secara default di semua perangkat Apple.
Google disebut membayar 8-12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 118-177 triliun setiap tahun demi menghadirkan search engine miliknya di iPhone dkk.
Saat ini, Apple dikabarkan tengah mengembangkan mesin pencariannya sendiri agar tidak bergantung dengan Google.
Baca juga: Google Dituding Bayar Apple Rp 175 Triliun demi iPhone
Rumor serupa sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2014. Pada tahun 2015, Apple sempat mengonfirmasi keberadaan mesin crawling Applebot yang digunakan untuk mengindeks situs.
Selain agar lebih mandiri, tudingan monopoli yang dialamatkan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) terhadap Google kabarnya turut mendorong Apple membuat mesin pencariannya sendiri.
Sebab, seperti dihimpun KompasTekno dari 9to5Mac, Jumat (30/10/2020), gugatan DOJ bisa mengakibatkan Google dilarang membayar Apple. Sehingga, Apple pun berpotensi kehilangan pendapatan miliaran dollar AS tersebut dan mesti mencari alternatif Google.
Salah satu tanda-tanda Apple mengembangkan mesin pencari adalah iOS 14 di iPhone yang kini mulai menunjukkan hasil search sendiri, berikut tautan langsung ke situs-situs web, apabila pengguna melakukan pencarian dari home screen.
Baca juga: Harga Aplikasi Apple App Store di Indonesia Bakal Naik
Menurut beberapa pengamat industri, kemampuan penelusuran web di iOS 14 tersebut menandai kemajuan penting pengembangan mesin pencarian Apple.
Selain itu, beredar juga kabar bahwa Applebot belakangan mengalami kenaikan crawl rate -angka kunjungan ke situs-situs untuk memperbarui database- secara signifikan sehingga memperkuat dugaan pengembangan search engine.
Keseriusan Apple semakin tercium kala merekrut John Giannandrea, mantan kepala pencrian dan kecerdasan buatan Google pada tahun 2018. Mantan eksekutif Google, Bill Coughran yang kini bekerja di Sequoia Capital, ikut mengomentari isu ini.
"Mereka (Apple) memiliki tim yang luar biasa yang saya pikir memiliki pengalaman dan kedalaman, jika mereka menginginkannya untuk mengembangkan mesin pencarian yang lebih umum," kata Coughran.
Terkini Lainnya
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Ini Dia 2 Game Gratis PS Plus November 2020
- YouTube Raup Pendapatan Rp 73 Triliun dari Iklan
- Telkomsel Disebut Siapkan Rp 2,1 Triliun untuk Investasi ke Gojek
- Mobile Game Makin Berkembang, Ini Deretan Inovasi Milik Smartphone Gaming
- YouTuber Bagikan Kesan Saat Membuka Kardus PlayStation 5